Bangunlah Arthit...
Siapa ? Tanya Arthit.
Aku penjagamu....
Benarkah ? Bukankah soulku itu Oon.
Oon hanya menumpang di dirimu. Dan aku membiarkannya.
Jadi, kau soulku sebenarnya ?
Benar.
Apakah kau bisa mengeluarkan aku dari sini ?
Tentu. Dengan satu syarat.
Apa itu ?
Biarkan aku yang mengendalikan dirimu.
Baiklah. Keluarkan aku dari sini.
Tanpa Arthit sadari soul itu tersenyum licik. Ia soul istimewa yang bisa bergerak sendiri tanpa menunggu perintah dari sang master. Arthit seperti masuk ke dalam ruangan yang gelap gulita. Tak ada cahaya disana.
"Kong... Arthit takut.... Arthit takut gelap...." tangis Arthit namun tak ada siapapun yang dapat mendengarnya.
***
Tiba-tiba awan gelap menyelimuti seluruh langit Soul city. Keadaan menjadi gelap gulita, hanya soul type cahaya yang bersinar memberi sedikit pencahayaan. Gempa skala 7 menguncangkan bumi. Tanah menjadi longsor dan gunung pun berubah menjadi aktif siap memuntahkan isi muatannya.
Para penduduk panik, tak mengerti apa yang terjadi. Ini seperti ramalan, dimana soul city akan menghadapi kehancuran terbesar. Suara gaungan seekor monsterpun terdengar mengelegar keseluruh pelosok. Terlihat sosok monster tinggi berkulit hitam, ada sayap di punggungnya. Serta mempunyai 3 kepala, Arthit, ular yang menyerupai sang master yang sudah meninggal dan kepala singa. Monster itu mengeluarkan api yang membakar pepohonan.
"Apa itu ?" Tanya Bright bingung. Hampir saja Bright terbakar api jika Kongpop tak segera menariknya dan Oon ke atas Seiryu.
"CHICHI !!! BAKAR SEMUA DESA HINA INI!!" Seru soul wanita penculik Arthit. Green dan White menatap monster yang di panggil Chichi itu dengan ngeri. Tanpa ampun Chichi membakar seluruh gunung. Kongpop memerintahkan Seiryu menurunkan mereka di tengah desa. Dan meminta Seiryu menurunkan hujan demi memadamkan api.
"PADAMKAN DAN IKAT KAKINYA!" Perintah Kongpop para seluruh soul eleman air dan soul elemen kayu.
Para penduduk panik, ada yang mengikuti perintah Kongpop tapi ada juga yang bersembunyi melarikan diri.
"PRAJURIT. AMANKAN DESA." Perintah Knot. "SOUL KEKKAI LINDUNGI PENDUDUK DESA!!." Tambahnya.
Di tengah hiruk pikuk antara memadamkan api dan melawan monster itu. Oon berubah menjadi burung hitam dan terbang menuju monster itu.
Anakku, bangunlah...
Jangan takut...
Ibu akan melindungimu...
Bangunlah anakku, ibu memanggil mu...
"TUSUK JANTUNGNYA..." Teriak Greg kepada teman-temannya yang mengubah soulnya menjadi panahan dan tombak.
"JANGAN!!" Kongpop mencoba menahan serangan itu.
"KAU PELINDUNG DESA INI. KAU HARUS MEMUSNAHKAN MONSTER ITU DEMI DESA INI!!..." Greg geram mencengkram kerah baju Kongpop.
"AKU AKAN MELINDUNGI DESA INI. TANPA HARUS MEMBUNUHNYA. DIA ARTHIT.. ARTHIT MASIH DI DALAM DIRINYA."
"AKU TAK PEDULI. PILIH DIA ATAU DESA INI. JIKA KAU MEMILIHNYA MAKA KAMI AKAN MEMBUNUHMU JUGA."
"KAU...!!!"
" HENTIKAN!!!" Knot menahan Kongpop dan Prem menahan Greg. "Kita harus bersatu."
"Tapi itu Arthit...." kata Kongpop pelan.
"Aku tahu itu Arthit tapi kita tak bisa mengorbankan penduduk desa demi Arthit. Lihat mereka..." Kongpop menatap penduduk satu persatu yang memohon perlindungannya. Dengan rasa pedih, ia menutup mata dan memberi perintah dengan pelan. " Biar aku saja yang melakukannya."
Soul panahan dan tombak siap di tembakan. Soul kayu mengikat monster itu makin erat, Chichi berontak sekuat tenaga hingga melemparkan para soul begitu aja. Kongpop segera memanggil Seiryu dan mendekati Chichi.
Greg menembakkan panahnya tanpa mau menunggu perintah dari Knot ataupun Kongpop. Baginya monster itu harus mati sekarang juga. Oon yang melihat itu langsung menghalangi dan membiarkan dirinya tertembak.
"OON....!!!!" Teriak Kongpop.
"Ibu ?? " Arthit merasa seperti ada sesuatu yang penting menghilang.
Kongpop merubah bentuk Seiryu menjadi tombak es yang tajam. Dengan menumpang soul elang milik Bright, Kongpop dan Bright mendekati Chichi dan menusuknya, tepat di jantungnya.
"ARGHHH!!!!" Teriak Chichi kesakitan. Tubuh yang besar itu melayang di udara, semakin lama semakin mengecil kembali ke wujud asalnya yaitu Arthit.
Gempa dan tanah longsor berhenti. Gunung menjadi diam seperti sedia kala. Alunan nada terdengar dari puncak gunung. Para Soul menjadi lebih transparan dan berubah menjadi sinar menuju ke sumber alunan nada tersebut. Para soul kembali ke pangkuan ibunya, Mother of Soul.
Kongpop terjun menangkap Arthit yang akhirnya jatuh ke badan Seiryu. Seiryu menurunkan mereka di padang rumput di kaki gunung.
Terima kasih..
"Aku yang harusnya berterima kasih Seiryu..." Kongpop mengeleng, untuk terakhir kalinya ia harus memanggil Seiryu dengan nama aslinya. " Terima kasih Leviatan." Seiryu tersenyum lalu berubah menjadi sinar seperti yang lainnya. Bright menangis tersedu-sedu merelakan soul elang kebanggaanya.
Kongpop mendekati Arthit, air mata sudah terjun bebas ke dua pipinya. Bibirnya gemetar memanggil nama seseorang yang ia harapkan untuk bangun dan tersenyum kepadanya.
"Arthit.... bangunlah.... Kong sudah datang menjemput..."
Bright memeluk Kongpop, ia sudah kehilangan soulnya dan sekarang ia juga kehilangan temannya.
"Apapun yang terjadi, kau tetap istriku Arthit. Sekarang dan selamanya." Janji Kongpop pada Arthit yang masih terbujur kaku. Dibelainya pipi Arthit, sudah tak hangat lagi. Badan Arthit mulai dingin.
"Aku mencintaimu Arthit..." bisik Kongpop pelan ke telinga Arthit. Kongpop masih mengingat saat mereka pertama kali bertemu, begitu nakal dan cerianya Arthit. Senyuman dan wajah ngambeknya akan selalu diingatnya.
"Apa yang akan kau lakukan Kong ?" Tanya Bright masih terisak.
"Aku...." Kongpop tak melanjutkan ucapannya karena mendengar suara yang memanggilnya.
"KONGPOP SUTHILUCK!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
7. THE SOUL
FantasyFF ini berbeda dari FF sebelumnya. ini pure fantasy. entah kenapa saya selalu suka dengan genre fantasy ya ??? Kongpoo adalah seorang arkeologi yang berambisi menemukan fosil langka yang mengharumkan namanya. Apa yang ia cari ada di kota SOUL. Arthi...