Akhirnya mereka tiba di puncak gunung, yang seharusnya hanya memakan waktu 1 hari menjadi 3 hari karena ya.... istrinya yang bernama Arthit selalu mengeluh sepanjang perjalanan.
Diatas gunung bukan seperti yang Kongpop harapan, tidak ada mother of soul atau tempat yang ia curigai sebagai tempat tinggal mother of soul.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang ?" Tanya Kongpop pada diri sendiri. Arthit hanya bingung melihat Kongpoo mengusap wajahnya sendiri dengan kasar.
"Kau kenapa Kong ? Lapar ?" Tanya Arthir sambil mencari tempat yang rata untuk melebarkan kain dan membuka bekal. Sebenarnya bekal mereka sudah habis setelah melakukan perjalanan setengah hari gara-gara Arthit. Istirahat. Makan. Istirahat. Makan. Begitu berulang-ulang sampai bekal tak tersisa lagi. Untung saja Kongpop sudah biasa menjelajah hutan maupun gunung, jadi ia bisa mencari buah-buahan atau berburu untuk makan mereka.
"Dimana mother of soul Arthit ?" Pertanyaan Kongpop membuat Arthit bingung. Mereka ke atas gunung untuk piknik, apa hubungannya dengan mother of soul.
"Tidak tahu." Jawab Arthit masih melebarkan kain tapi angin gunung mengacaukannya.
"Oon pegang yg kencang nanti kainnya terbang." Perintah Arthit. Kongpop tersenyum melihat tingkat Arthit. Diatas gunung angin bertiup kencang, bagaimana bisa melebarkan kain jika tak ada pemberatnya. Kongpop mencari batu cukup besar dan meletakannya diatas kain. Kain itu berhenti bergerak dan Arthit menatapnya kagum.
"Kau pintar." Puji Arthit.
"Memangnya kita masih punya bekal ?" Tanya Kongpop.
"Ada, buah apel dan ubi."
"Apel bisa kita makan tapi bagaimana dengan ubi ? Kita tak punya kayu untum membakarnya." Kata Kongpop.
"Ya Kong pikirkan caranya. Arthit mau makan." Sebenarnya aku menikahi anak umur 17 tahun atau 5 tahun sih.
"Seiryu... cari ikan ya di sungai. Bawa Oon juga untuk cari kayu." Perintah Kongpop pada dua soul itu. Dengan patuh kedua soul itu pergi terbang.
"Lalu apa yang kita lakukan sekarang ?" Tanya Arthit.
"Menunggu."
"Membosankan."
"Bagaimana kalau kita melakukan permainan menarik ?" Usul Kongpop.
"Apa itu ?" Mata Arthit berbinar saat mendengar mau bermain.
"Siapa yang menjauh duluan maka dia yang kalah."
"Ok. Jadi permainannya apa ?" Tanya Arthit.
"Ini..." kata Kongpop sambil meraih tengkuk Arthit dan menciumnya.
***
"Jadi Kongpop berada di kota Soul city ?" Tanya Mr. Suthiluck kepada kakek tua itu.
"Benar. Sekarang dia berada disana." Jawab kakek tua itu.
"Bagaimana anda tahu ?" Tanya Mrs. Suthiluck.
"Dulu aku adalah penduduk sana. Sampai saat aku terusir dari desa itu."
Mr. & Mrs. Suthiluck mendengarkan dengab seksama.
"Dulu aku adalah seorang penjaga desa itu. Sama seperti Kongpop, aku juga menghilang di telan bumi. Setelah mendengar kisah kami yang mirip maka aku mengambil kesimpulan bahwa Kongpop akan dijadikan sebagai sang penjaga." Jelas kakek tua itu.
"Lalu bagaimana cara kita kesana ?" Tanya Mrs. Suthiluck.
"Tak semudah itu. Hanya yang terpilih yang bisa masuk ke desa itu."
"Apa Kongpop tidak akan kembali lagi ?" Tanya Mrs. Suthiluck khawatir bahwa anak semata wayangnya tak akan kembali pulang atau lebih tepatnya tak bisa pulang.
"Iya..."
Pecah tangisan Mrs. Suthiluck meratapi nasib anaknya.
***
Arthit tertidur setelah memakan 5 apel dan 4 ubi. Wajahnya sangat polos, begitu putih dan bersih. Jiwanya juga murni. Kongpop tak pernah bosan menatap Arthit yang sedang tidur.Kongpop.
Sebuah cahaya datang dan menampilkan sesosok wanit dihadapannya.
"Anda siapa ?" Tanya Kongpop penasaran.
Mother of soul.
Mother of soul. Mother of soul. Akhirnya aku dapat bertemu dengannya. Pikir Kongpop.
Ada apa mencariku ?
"Aku ingin mengetahui asal usul dari Arthit."
Kenapa ?
"Karena aku ingin melindunginya."
Kenapa ingin melindunginya ? Kau akan terluka.
"Kenapa ?" Tanya Kongpop kebingungan. Kenapa dia akan terluka ? Karena apa ?
Karena dia jantung desa ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
7. THE SOUL
FantasyFF ini berbeda dari FF sebelumnya. ini pure fantasy. entah kenapa saya selalu suka dengan genre fantasy ya ??? Kongpoo adalah seorang arkeologi yang berambisi menemukan fosil langka yang mengharumkan namanya. Apa yang ia cari ada di kota SOUL. Arthi...