Chapter 12

1.3K 241 13
                                        

"Tidak mungkin. Arthit bukan orang yang bisa menculik orang lain Bright. Aku tak percaya." Kata Kongpop tak percaya dengan perkataan Bright.

"Mungkin saja. Kita tak tahu asal usul Arthit." Salah satu penduduk itu angkat bicara.

"Tidak mungkin." Bantak Kongpop dengan tegas.

"Hanya karena dia istrimu, bukan berarti kau harus membelanya, Phoniex sudah pernah menghancurkan desa ini sekali, kami tak akan membiarkan ada yang menghancurkannya lagi." Kata teman penduduk itu.

"Gerg, Jan, tenang sebentar. Kita harus usut masalah ini." Kata seseorang yang tampak kuat dengan kulit coklat kehitaman.

"Knot... kita tak bisa membiarkan desa kita hancur." Bantah Jan.

"Aku tahu. Tapi kita juga tak bisa menuduh Arthit begitu saja. Dia juga salah satu penduduk desa ini." Jelas Knot untuk mencegah pertengkaran lebih melebar.

"Tugasmu adalah menjaga desa ini, kau harus mendahulukan desa ini dibandingkan dengan Arthit." Teriak seorang wanita.

"White....." kata Bright.

"Aku, Aku yang melihat sendiri Arthit menculik Green. Apa kalian tak mempercayaiku ?" Tanya White dengan pandangan memelas ke semua penduduk disitu.

"Jika... kau takut kehilangan istrimu... maka aku akan menjadi istrimu..." bisik White kepada Kongpop. Entah kenapa Kongpop merasa tak suka dengan apa yang dibilang oleh White.

"Aku yang ambil alih kasus ini." Kata Knot. Karena ia tahu jika penjaga yang ambil maka penduduk merasa tak aman, pasti ada kebimbangan di hati penjaga.

"Aku akan membantu..." kata Bright.

"Aku juga...." salah satu penduduk bernama Prem mengajukan diri.

"Aku...."

"Kau tak boleh..." kata Greg yang melihat Kongpop mengajukan diri. " Tugasmu menjaga desa ini."

Bright menyentuh ujung baju Kongpop, berharap Kongpop menyerah, jangan memperpanjang masalah.

"Baiklah, aku akan kembali ke rumahku tapi jika bukan Arthit yang bersalah, kalian semua harus minta maaf kepada Arthit." Ancam Kongpop lalu pergi meninggal kan kuil itu.

Upacara pemakaman master diadakan secara tertutup, Knot tak ingin keadaan yang gusar ini mempengaruhi seluruh penduduk desa. Ia juga tahu betapa besar ketergantungan para penduduk kepada master.

***

"Lepaskan aku...." Arthit menangis, badannya sakit terikat oleh tali dan di sampingnya ada ular yang siap setiap saat untuk memakannya jika ia mencoba melarikan diri.

"Oho... anakku sayang, jangan menangis..." kata seorang wanita kepada Arthit. Arthit tahu bahwa itu bukan manusia melainkan soul tapi kenapa soul bisa bergerak sendiri. Arthit sungguh tak mengerti.

"Kau siapa ??" Tanya Arthit takut.

"Phoniex, ibumu...." kata wanita itu.

"Bukan... hik... Arthit bukan anak Phoniex... hik..." bantah Arthit, ia tak mau menjadi anak dari seorang Phoniex.

"DIAM!!!" Perintah wanita itu marah lalu meninggalkan Arthit.

"Green...." panggil Arthit memohon namun yang dipanggil membuang muka dan pergi mengikuti ibunya.

"Kong.... hik.... Oon.... hik.....Seiryu... tolong aku.... Arthit janji gak akan nakal hikkk... ular jangan makan aku....." Arthit menangis sambil berharap ada seseorang yang menolongnya.

Kenapa nasibku malang begini ?

***

"Oon... apa yang terjadi ?" Tanya Kong setelah membebaskan Oon dari ular yang mengikatnya, Kongpop juga memarahi Seiryu karena Seiryu sudah lengan menjaga Arthit.

"Dia... dia.... dia datang dan menculik Arthit..." Oon menangis sedih, anaknya. Anak yang di lindunginya di culik tanpa ia bisa berbuat apa-apa.

"Tenang, aku akan menyelamatkannya. Siapa penculiknya ?" Tanya Kongpop kepada Oon. Tapi Oon masih tak mau membuka mulutnya.

"Oon please.... beritahu aku... Mae... please..."

"Apa kau mencintai Arthit ?"

"Sangat."

"Kau akan melindunginya walau seluruh desa memusuhinya ?"

"Aku berjanji."

"Terima kasih Kong..." Oon berubah wujud bukan lagi berbentuk seperti Arthit namun melainkan menjadi Phoniex hitam.

"Ini....." kata Kongpop ragu setelah melihat bentuk asli dari Oon.

"Oon adalah nama asli Arthit. Hanya aku dan suamiku yang sudah meninggal yang mengetahuinya. Kami para phoniex mempunyai kekuatan bangkit dari kematian tapi seiiring waktu kekuatan itu memudar. Sekarang hanya Arthit yang mempunyai kekuatan itu. Aku dan saudariku akan punah."

"Lalu ?"

"Saudariku tak mempunyai anak karena ia tak ingin terikat oleh siapapun. Ia percaya bahwa ia akan menjadi abadi tapi takdir berkata lain, kekuatan kami melemah dan hanya tertinggal sedikit saja. Karena itu ia ingin mengambil kekuatan dari Arthit."

"Apa karena itu Arthit harus murni ?" Tanya Kongpop.

"Benar. Kekuatan pembangkit akan hilang jika pemilik kekuatan sudah tidak suci lagi."

"Aku akan menyelamatkan Arthit meski nyawaku sebagai taruhannya." Janji Kongpop.

Seseorang mendobrak pintu rumah Kongpop dan menyerbu masuk ke kamarnya.

"Kong, aku ikut menyelamatan Arthit." Seru Bright.

Jadi disini Bright teman atau musuh ? -- silahkan dijawab sendiri 😅😅😅

7. THE SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang