Try Againt

6.3K 687 39
                                        

Setelah perlombaan seni tari pekan lalu yg sangat mendebarkan, dengan hasil akhir Park Jimin kembali merebut piala ke-6 nya dan sukses merebut hati semua yg ketika itu menatapnya, sekarang jimin seperti Idol yg kemana² semua org baik di kampus atau di luar akan menyerukan namanya. Dan itu membuat jimin sangat malu, meski begitu jimin tetap lah jimin yg di kenal sangat sopan, baik dan ramah.

"Jimin sunbaeeee.... sunbae nommu cute~eoh. Aahh ini untuk sunbae... semangat untuk lomba² berikutnyaa.. anyeonggg" yahhh mereka termasuk salah satu fans girls nya jimin. Jimin menerima bingkisan itu meski tak pernah menyentuh untuk dirinya sendiri, selalu ada teman² yg siap menyantap atau pun mengambil barang-barang di berikan kepada jimin.

"Nee.. gomawo~eoh. Kalian belajarlah yg rajin jgn memberiku apa pun lagi... fighting." Jimin melambaikan tangannya dan fans girl nya tersenyum seperti org gila.

Jimin berjalan menuju ruang latihannya, seperti biasa sudah pasti ramai dengan org-org aneh di dalam ruang tersebut. Hari ini jimin terlihat ceria, dengan sweater kuning serta celana jeans ketat yg dia gunakan begitu membuatnya sangat menggemaskan.

"Jimin~shi" langkah kaki jimin terhenti. Jimin tau sekali suara siapa yg memanggilnya. Dengan langkah siap jimin ingin berlari meninggalkan org yg memanggilany.

"Jangan coba kabur" seorang tersebut menarik pinggang jimin dan membawanya menuju tangga darurat yg tepat berada di samping mereka. Pintu darurat tersebut ditutup dan di tangah oleh kaki orang tersebut.

"Jimin... jiminiee... lihat aku nee" suara seorang pria yg dengan lembut membelai surai pink jimin yg baru saja kemarin dia ubah.

"Bogosippeo jiminiee..." ujar lelaki tersebut kembali dan memeluk jimin. Jimin yg kaget lalu membuka matanya, tangan jimin mulai menyentuh punggung pria yg berada di hadapannya. Punggungnya bergetar sepertinya dia menangis.

"Su..sun..bae, urro??" Jimin melepaskan pelukannya dan melihat ke arah onix hitam pria tersebut. Jimin menyeka air mata yg mengalir di pipi pria Jungkook.

"Hmm... jimin.. jimin.. jiminn.... ottokee, apa aku datang sangat terlambat?? Jiminiee.. ahh bogosippeo" dan kembali memeluk jimin dengan lembut.

Sudah 20 menit mereka saling berpelukan tanpa suara lagi, jungkook menghapus air mata yg tersisa di pipinya dan mengecup kening jimin mesrah lalu pergi keluar dari pintu tangga darurat tersebut.

Jimin masih mematung di tempat, lagi² jimin merasakan sesak di dadanya. Ini untuk yg kesekian kalinya jimin sakit tetapi tidak berdarah di bagian dadanya, lebih tepat di hatinya.
.
.
.
.

Di ruangan kelas

Hari ini adalah kelas music dan vocal, dari berita yg di dapat untuk kelas vocal kali ini tidak lagi di pimpin oleh dosen sebelumnya karena dosen yg lalu tengah mengambil cuti melahirkan. Hari ini seorang prof. Asal canada akan mengajar untuk kelas vocal.

"Stops guys... bisa dengar saya dahulu. Hari ini untuk dosen vocal bukan mrs. Hyorin lagi oke.. mari kita sambut meriah prof. Jeo. Jungkook" dosen chen mengenal kepada mahasiswanya seorang prof. Muda yg sangat berbakat.

"Untuk vocal atas masih saya yg mengajar tetapi untuk dasar vocal atau pencarian warna vocal kalian di pimpin oleh prof. Jeon. Jangan meremehkan penampilan dan usia mudanya, seorang seperti Prof. Jeon tidak akan bisa kalian genggam apabila tidak berusaha maksimal seperti yg dialaminya, bahkan prof. Jeon meninggalkan cinta pertamanya demi cita-cita yg mulia ini" sontak semua mahasiswa yg ada masih menglongi dan bertepuk tangan, sedangkan pria Jeon hanya memegang tengkuknya yg tidak gatal dengan ekspresi datarnya.

"Prof. Chen sangat berlebihan nee... jja, perkenalkan saya Jeon Jungkook tetapi semua orang biasa memanggil saya JK terserah kalian mw bilang apa yg pasti untuk 6 bulan kedepan atau 1 semester ini kalian dalam pantauan saya. Mohon bantuannya dan mari bekerja sama" ujar prof. Muda tersebut.

[END] YOU!!! [JIKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang