Docter

5.5K 484 17
                                    

Setelah sekian lama akhirnya jimin luluh juga oleh bujukan jungkook, rayuan maut sang kekasih kerap kali membuat jimin tersipu dan akhirnya menyetujui untuk di periksa ke dokter dengan satu syarat apa pun yg terjadi jungkook harus tetap di sisinya dan jungkook dengan mantap menyanggupi permintaan sang kekasih.

Hari ini awan mendung menggulung di permukaan langit pagi dan udara menjadi sedikit lebih lembab, jimin memakai sweter tebal dan kebesaran miliknya, dengan pipi yg merona karena udara dingin, jimin terlihat lebih menggemaskan.

Keluarga jimin bersama jungkook berangkat menuju RS, Chanyeol melajukan mobilnya santai dan di samping kanannya ada appa mereka yg terlihat sedikit gelisah, begitupun eomma jimin yg duduk di bagian belakang chayeol, ia terus menggenggam jemari putra bungsunya.

Jungkook tampak sangat gugup dan berhasil membuat suasana di dalam mobil itu menjadi canggung, hanya jimin yg terlihat biasa saja sambil terus memakan buah jeruk sepanjang perjalanan, sesekali jimin akan berbicara dan hanya di balas anggukan atau sepatah kata tanpa lanjutan, terkadang itu membuatnya kesal. Kenapa saat ini semua orang menjadi tidak asik, batinnya.

"Hyung... habis dari RS kita kencan berdua yukkk" jimin kembali memecahkan suasana

"Haruskah? Oke" jungkook menyetujui permintaan jimin, saat ini pikiran jungkook benar tidak pokus, dia asik dengan.pikirannya sendiri.

Perjalanan 30 menit itu terasa menjadi 3 jam yg terlewatkan, entah kenapa semua menjadi sangat canggung, chanyeol memarkirkan mobilnya di lahan parkir yg disediakan RS. Mobil terparkir rapih namun tak seorang penumpang pun turun dari mobil tersebut. Masih tertegun dan enggan turun, jimin menjadi sedikit kesal, ketika ia menyetujui ingin ke dokter tapi sekarang semua orang terlihat enggan untuk memasuki tempat tersebut.

"Chaniee hyung pulang lagi saja, sepertiya tidak ada yg mau turun" jimin benar-benar kesal sekali

"A.. ani.. jjah kita masuk" eomma jimin akhirnya menyadarkan orang-orang yg sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Turun dari mobil jimin memeluk lengan jungkook, melihat tingkah sang kekasih jungkook menjadi gemas dan memeluk pinggang jimin, mereka berdua berjalan sedikit lebih depan dan keluarga jimin mengikuti dari belakang.

"Yeobo... mereka terlihat sangat cocok" eomma jimin membuka suara

"Nde?? Ahh iya, anak bungsu mu terlalu manja" setelah sekian lama akhirnya appa jimin bersuara.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Mwo?????????" Itu suara jimin. Sangat tidak santai sekali setelah mendengar penjelasan dari dokter yg memeriksanya.

"Iya tn.Park, badanmu sangat lemah jadi sering-seringlah memakan makanan bergizi ndee" jawab sang dokter

"Siapa yg bertanggung jawab untuk perlakuan nakalnya terhadap tn. Park?" Kembali sang dokter bersuara

"Sa.. saya dokter. Jadi ba.. bagaimana??" Jungkook benar² dalam mode Blank

Merasa tidak tenang semua keluarga jimin ikut mendengarkan penjelasan yg akan di sampaikan dokter.

"Saya akan jelaskan, jadi dengarkan dengan baik. Jimin-shi seorang lelaki tetapi sedikit berbeda dengan yg lainnya, dia dianugerahi sesuatu yg hampir 99,9 % mustahil ada di bumi ini, namun kemungkinan 0,1% berpihak kepada dirinya, kenapa?? Menurut catatan saya, rahim yg dimiliki tn. Park merupakan turunan dari garis keluarga benar???" Semua orang menyetujui

"Saya mempunyai 2 kabar, yg mana dulu yg harus saya jelaskan?? Sangat baik atau baik saja??" Semua orang benar-benar tegang saat ini

"Sangat baik" jungkook menjawab spontan

[END] YOU!!! [JIKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang