Sorry For Typo
"Hyungg.... hyungiii.... aaaaww saakiithhh hyunggh"
"Babyy... wae?? Astaga babyy.... ayo ke RS"
Usia kandungan jimin sudah sangat matang, sesuai prediksi dokter jimin akan melahirkan dalam 3 hari, saat ini jimin terduduk lemas di lantai kamarnya dengan ceceran darah dimana-mana, jungkook yg mendengar teriakan jimin seketika kaget menemukan sang pendamping hidupnya dalam keadaan lemah.
Jungkook menggendong tubuh jimin dan segera melarikannya ke RS, saat diperjalanan jungkook sudah menghubungi pihak dokter dan orang tuanya, karena tidak ingin mengambil resiko mendadak.
Jimin meremas ujung bajunya menahan rasa sakit di perutnya, air mata jimin sudah tak terbendung lagi, sesekali ia akan berteriak atau memukul jungkook untuk menyalurkan perasaan yg di rasa jimin saat ini.
"Sakiithhh hyungh... jebball"
"Tenanglaaah sayang.... sebentar lagii"
Jungkook melajukan mobilnya dengan kecepatan maximal, jungkook juga ikut menangis melihat jimin meronta, ia akan menyodorkan lengannya untuk di pukul atau di gigit oleh jimin.
"Baby sebentar lagi nde... sabar lahh... miracle appa tercinta... tunggu sebentar lagi yahh..."
15 menit kemudian akhirnya mobil jungkook sudah memasuki halaman RS, dan di depan RS sudah di sambut beberapa perawat yg siap melayani jimin, tak lama kemudian keluarga jungkook dan jimin juga sudah menyusul masuk ke dalam RS.
Jungkook mondar mandir gelisah di luar ruang ICU, saat ini jimin dalam penangan dokter specialis kandungan dan bedah. Hampir 1 jam jimin memasuki ruang operasi namun belum ada tanda-tanda apapun
Keluarga jungkook dan jimin juga menanti dengan was was, rasa penasaran dan cemas bercampur aduk, pasalnya ini adalah kejadian yg tidak biasa, seorang pria melahirkan seorang bayi manusia.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jimin membuka matanya setelah lama tertidur, saat operasi berlangsung jimin sempat mengalami pendarahan sehingga ia kehilangan kesadaran, jimin mengedipkan matanya berkali-kali mencoba membiasakan sinar cahaya yg masuk ke retinanya.
Jimin memutar bola matanya, ia tahu betul dimana ia berada saat ini, seketika jantungnya berdegup kencang, jimin mengusap perutnya yg sudah datar. Matanya membelalak setelah mengetahui keajaiban yg ada di perutnya telah menghilang
"Hyuuung.... keajaibannkuu menghilaaang... eommaaaa... apppaaaaa" jimin berteriak panik, air matanya mengalir deras, saat ini ruangan inap jimin sedang kosong tak ada siapa pun, tubuh jimin juga masih sangat lemah, bahkan untuk dudukpun jimin tidak sanggup. Jimin hanya bisa menangis.
CEKLEK
Pintu ruangan jimin terbuka, jungkook melangkah masuk. Sayup-sayup terdengar suara isakan di dalam kamar ruang inap jimin, jungkook mempercepat langkahnya.
"Baby?? Wae urro??" Jungkook yg melihat jimin menangis kaget dan berjalan menuju ranjang untuk memeluk pendampingnya.
"Hyung... kalian kemana saajjjjjaaa!!!! Jimin lagi sakit tau gaakkkkk!!!" Jimin berteriak nyaring.
"Mian baby... hyung baru saja menemui dokter... maaf yahhh uljima.. uljima babyy" jungkook menenangkan jimin
"Ke.. keajaibannya kemana???" Jimin masih sesegukan
"Nde?? Aahhh... anak kita?? Dia sangat tampan jiminaahh..."
"Benarkah?? Jimin mau lihat"
"Hyung panggil eomma dan appa dulu yah... pasti mereka meninggalkan mu untuk melihat cucu mereka"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] YOU!!! [JIKOOK]
RomanceRahasia terbesar keluargaku yg di tutup rapat lama sekali... seorang pria angkuh dan super cuek yg pernah kusukai... dan kebodohanku yg berani mengungkapkan perasaan padanya. Rank 1 at #Kookmin ( 01 Juli 2019) Rank 4 at #Jikook (05/08/23) Jungkook X...