Chapter 1

12.2K 900 37
                                    

Happy Reading

.

.

.

Udara pagi yang sejuk nampak dirasakan oleh seorang pria kurus dengan wajah manisnya. Tatapan kedua iris matanya hanya tertuju kepada mentari yang hendak menampakkan wujudnya. Dengan memakai baju tidur yang dibalut sweater tipis, pria itu nampak tak terganggu dengan angin dingin yang berhembus pada tubuh rapuhnya. Pria rapuh yang telah kehilangan semangat hidupnya saat dirinya dilahirkan kedunia yang begitu menyesakkan.

Perlahan ia menutup kedua matanya dengan menarik napasnya dalam dan merasakan udara segar yang masuk pada indera penciumannya. Sudah tidak asing lagi baginya setiap pagi selalu rutin melakukan ini, yang menurutnya bisa melupakan sedikit beban hidupnya. Dan tidak lupa juga ia selalu berdoa kepada tuhan untuk selalu diberikan keyakinan bahwa dirinya adalah manusia yang seperti manusia lainnya. Bukan manusia pemburu yang akan membunuh manusia lainnya.

"Wonu-ya.." panggilan lembut seseorang sukses membuat dirinya kembali membuka kedua mata rubahnya. Sudah tidak asing lagi baginya untuk mengenal suara lembut yang selalu menemaninya.

Pria yang dipanggil Wonu itu membalikkan tubuhnya perlahan dan lihatlah seorang pria cukup manis tengah tersenyum hangat padanya. Tidak lupa juga segelas susu hangat yang setiap pagi dibuatnya. Wonwoo hanya diam tidak ada niatan untuk mendekatinya, karena pria itu yang lebih dulu mendekatinya. Wonwoo tahu diri bahwa tidak seharusnya dirinya yang lebih dulu mendekati manusia normal. Bagi mereka dirinya adalah sesosok monster yang berbahaya.

"Kau melamun lagi ?" kembali pria itu mengganggunya dengan mengibaskan sebelah tangannya tepat didepan wajahnya.

Wonwoo tersadar dengan apa yang dilakukannya. Ia menggeleng dengan menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman. Senyuman yang hanya bisa dilihat oleh pria manis dan sang kakak. Katakan saja bahwa dirinya tidak pernah tersenyum kepada orang lain selain kedua orang itu. Jawabannya hanya satu, baginya selain kedua orang itu mereka sangat menakutkan. Dan seolah bahwa dirinya selalu berbahaya.

Ayolah siapa yang ingin dilahirkan berbeda dari manusia lainnya ? Ini memang sudah jaman modern. Tapi apakah kalian percaya dengan cerita membosankan tentang manusia setengah rubah ? Pasti kalian tidak akan pernah percaya bukan ? Dan mungkin kalian hanya akan berpikir bahwa cerita itu hanya ada pada jaman dahulu. Tapi di jaman modern ini, ialah sang rubah itu. Rubah yang selalu terasingkan dan kesepian.

"__mau pergi berjalan-jalan sekitar rumah ?" tawar pria manis itu karena dirinya tahu betapa membosankannya harus selalu tinggal seorang diri didalam kamar yang meskipun cukup besar, namun tetap saja pengap.

"Malam nanti purnama akan kembali datangkan, hyung ? Kau pasti selalu mengingat kapan purnama itu akan datang dan tidak." jawabnya tanpa memperindah pertanyaan dari pria manis yang telah mengubah raut wajahnya menjadi sedih. Siapa yang sedih saat dirinya harus selalu melihat wajah manis dihadapannya ini seolah tidak bisa tersenyum dan seolah dilingkupi kesedihan yang mendalam.

Jeonghan, pria manis yang tak lain adalah kakak iparnya mengelus pundaknya pelan. Ia sadar bahwa kakak iparnya ini tengah mencoba menenangkannya, "Habiskan susu ini dan setelah itu kita berjalan-jalan. Ingat purnama hanya akan muncul saat malam hari. Ini masih pagi, jadi tidak akan ada purnama." balasnya dengan menyodorkan segelas susu kepada adik ipar yang teramat disayanginya. Ia tidak peduli bahwa Wonwoo berbeda darinya, lagipula ia sudah berjanji untuk selalu menjaga dan menyayanginya.

Are You Human? [SVT / END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang