Chapter 29

3.6K 397 18
                                    

Happy Reading

.

.

.

Dua orang yang saling mencintai itu duduk berdampingan disalah satu ruang introgasi untuk bertemu dengan dua orang yang sama sekali tidak dikenalnya. Mereka tak lain adalah Seungcheol dan Jeonghan. Memang pagi tadi sekitar pukul sepuluh ia Choi Seungcheol mendapat sebuah telepon dari pihak kepolisian yang menangani kasus sang adik. Namun---ia begitu terkejut saat polisi tersebut mengatakan jika adiknya itu diculik. Beruntungnya sang penculik telah ditangkap dan diamankan dikantor polisi ini, setelah sebelumnya ditangani oleh kantor polisi lain.

Siapa yang tidak terkejut dengan pemberitahuan sang polisi tersebut. Ia tak bisa membayangkan bagaimana perasaan adiknya yang dibayangkannya perlakuan mereka berbuat kasar kepada Wonwoo. Hatinya menjerit menyesal setelah apa yang dilakukannya dulu saat di villa. Seharusnya ia tak mengusir Wonwoo dan mungkin adiknya itu tidak akan mengalami hal menyakitkan seperti ini. Tidak akan ada istilah menyesal diawal bukan ?

Tidak hanya mereka berdua yang akan bertemu dengan pelaku dibalik penculikan ini. Begitupula ibu juga Mingyu yang sekarang tengah berada dalam perjalanan kemari, karena ibunya itu harus membujuk Mingyu untuk datang kemari. Jeonghan lebih tahu bagaimana perasaan Mingyu sekarang, apalagi setelah ia berbincang dengannya tempo hari lalu. Pagi harinya Mingyu kuliah dan bahkan tidak pulang ke apartementnya. Semuanya salahnya dan sekarang ia merasa bersalah kepada sosok yang berstatus sebagai kekasih adik iparnya.

Ckelek

Seungcheol dan Jeonghan mengalihkan pandangannya kearah pintu yang perlahan terbuka menampilkan dua orang dengan tangan terborgol. Dua orang itu masih cukup muda dan mungkin seusia Wonwoo. Mereka tak sabar untuk mendengar alasan kenapa mereka menculik Wonwoo dan bahkan tidak ada yang tahu keberadaannya sekarang.

Seungcheol terkesiap dengan lengan yang terkepal erat menahan emosi didalam dirinya setelah kedua orang itu duduk berdampingan tepat dihadapannya. Terlihat jelas salah satunya ketakutan akan tatapan tajam yang diberikannya dan lebih memilih untuk menundukkan kepalanya. Sadar Seungcheol dalam keadaan tak baik, ia mencoba mengelus pundak suaminya dan mengucapkan kata-kata untuk menenangkannya. Jika Seungcheol bertanya dalam keadaan emosi, ia yakin semuanya tidak akan berjalan lancar.

"Kenapa kalian menculik adikku ? Katakan dimana dia sekarang !" itulah kalimat pertama yang Seungcheol berikan kepada dua pelaku itu.

Salah satu dari mereka menatap tak suka Seungcheol. Ia begitu muak dengan kedua orang yang telah mencoba memojokkannya. Ia juga kesal kenapa pria disebelahnya tak berkutik dan hanya menundukan kepalanya. Pria itu menyunggingkan sebuah senyuman remeh dengan masih menatap Seungcheol tajam, "Apa kau tidak malu memiliki seorang adik yang bahkan berbeda darimu. Dia manusia rubah, tapi---"

Pria itu menggantungkan kalimatnya seolah membuat penasaran, "---tidak diragukan jika tubuhnya sangat memabukkan." tambahnya merasa puas. Ia berkata jujur dan mungkin---jika Wonwoo tidak kabur dengan cara seperti ini. Ia yakin saat dirinya melakukan pelecehan itu,  Wonwoo akan mendesah dibawahnya dengan segala perlakuannya. Tapi---sayangnya ia tak bisa merasakan bagaimana tubuh pria yang diculiknya memuaskannya.

Seungcheol tidak terima dengan perkataan pria itu. Sungguh perkataan pria itu menusuk ulung hatinya. Ini tidak mungkin terjadi. Wonwoo tidak mungkin mendapatkan pelecehan seksual darinya. Bagaimana jika Wonwoo mendapatkannya dan mungkin---adiknya itu akan ketakutan dengan trauma yang dialaminya. Wonwoo adalah orang baik yang tidak sepantasnya mendapatkan pelecehan dari orang tak dikenalnya, apalagi orang yang tak menyukainya.

Are You Human? [SVT / END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang