Chapter 15

3.6K 419 45
                                    

Happy Reading

.

.

.

Siang ini saat mentari tepat berada tepat diatas kepala dan sangat panas. Ini memang sudah menunjukkan tengah hari atau lebih tepatnya waktu makan siang. Terlihat disalah satu kafetaria klinik yang dimana Choi Seungcheol dan Hong Jisoo bekerja sebagai dokter disana. Mereka berdua nampak menikmati makan siang dengan penuh kesunyian. Seungcheol yang fokus pada acara makannya, sedangkan---Jisoo sibuk dengan menatap pria yang berada dihadapannya ini.

Bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman tipis yang tidak Seungcheol sadari. Jisoo memang diam-diam menyukai Seungcheol dan bahkan sudah seminggu ini mereka selalu bersama setiap ada waktu lenggang. Bodohnya Seungcheol menyukai apa yang pria amerika itu lakukan padanya. Ia senang saat berada disampingnya, tanpa---mempedulikan Jeonghan yang tengah membutuhkan dukungan dari dirinya.

Seungcheol menatap Jisoo saat pria manis itu sejak tadi terus menatapnya. Tak bisa dipungkiri bahwa ia begitu risih harus ditatap seperti itu. Apalagi ini adalah tempat umum. Entah apa yang membuat Jisoo menatapnya, namun---ia menduga mungkinkah Jisoo menyukainya ? Kenapa ? Tidakkah Jisoo sadar bahwa ia telah memiliki seorang istri---yang bahkan tidak dipedulikannya lagi. Tetapi---tetap saja hatinya masih tertuju kepada pria manis yang berada dirumahnya seorang diri.

Seungcheol itu bukanlah pria yang mudah tergoda. Apalagi sampai berganti-ganti pasangan, namun---jika seperti ini cara Jeonghan mendiamkannya. Mungkinkah ia akan mempertahankan cintanya dengan sang istri ? Akankah janji yang dulu pernah terucap untuk selalu berada disamping Jeonghan dan menjaganya, tidak akan di ingkarkan ? Masihkah Jeonghan menjadi seseorang yang dicintainya ?

"Jisoo-ya. Apakah kau masih tidak bisa memaafkan Jeonghan padamu?" mungkin---ini kalimat untuk kesekian kalinya yang Seungcheol berikan kepada Jisoo. Ya. Semenjak pertengkaran antara Jeonghan dan Jisoo beberapa hari yang lalu, Seungcheol tak pernah lupa untuk menanyakan hal ini pada pria manis dihadapannya. Alasannya cukup simpel karena ia ingin tahu seberapa kecewanya Jisoo kepada Jeonghan---yang telah menuduhnya.

Jisoo mendelik kesal. Kenapa disaat seperti ini Seungcheol masih saja menanyakan pertanyaan yang bahkan sangat sulit untuk dijawab. Tidakkah Seungcheol lihat bahwa ia begitu sensitif dengan pertanyaan itu ? Ayolah selama ini bahkan dirinya mencoba melupakan masalah itu dan melupakan apa yang Jeonghan pernah lakukan pada dirinya. Walau---sebenarnya apa yang Jeonghan katakan memang benar jika ia yang telah membuat Wonwoo seperti itu. Dikendalikan oleh kalungnya sendiri.

"___tanpa kau jawabpun aku sudah tahu jawabannya. Memang sulit, tapi aku mengerti dengan dirimu Jisoo-ya. Jeonghan memang keterlaluan, namun---kau harus mencoba memaafkannya. Lagipula Jeonghan telah kehilangan anaknya dan membuatnya menjadi seseorang yang sensitif." tambah Seungcheol membuat Jisoo seketika itu menjadi tak enak. Ternyata Seungcheol adalah pria yang sangat baik, meskipun---sekarang ini Jeonghan tak pernah peduli padanya. Mungkin ia hanya akan berpikir bahwa apa yang Jeonghan lakukan kepada Seungcheol sangatlah bodoh. Karena Jeonghan telah membuat kepercayaan Seungcheol berkurang.

Jisoo mengangguk kecil dengan kedua mata yang masih menatap ketampanan Seungcheol yang membuatnya memabukkan, "Aku tahu. Tapi---tidak seharusnya dia seperti itu padaku. Apalagi sampai menuduhku yang tidak-tidak. Kau pikir aku tidak baik-baik saja ? Aku terluka Seungcheol-ah, dan bahkan aku berniat untuk pergi dari Korea sini."

Are You Human? [SVT / END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang