Chapter 4

5.1K 620 23
                                    

Happy Reading

.

.

.

Wonwoo pria manis itu menatap keluar jendela mobil saat kedua nektar matanya menangkap pemandangan yang baru pertama kali dilihatnya. Diluar sana nampak beberapa pohon sakura tumbuh disekitar pinggir jalan. Terlihat jelas bunga berwarna pink itu jatuh berguguran sekitar pohon. Sangat indah sekali untuk dipandang.

Wonwoo tidak tahu bahwa ternyata kehidupan diluar sangat menakjubkan. Mungkin beberapa orang akan menilainya sebagai orang aneh yang tidak tahu apa yang ada diluar sana. Ia tak peduli. Yang harus ia lakukan hanya bersyukur bahwa sekarang dirinya bisa keluar dari rumah dan menikmati hidupnya dengan penuh kebahagiaan bukan lagi penuh kesedihan dan kekangan dari pria paruhbaya yang tak lain adalah---ayah kandungnya sendiri.

"Wonu-ya kau baik-baik saja ?" tanya Jeonghan dengan membalikkan sedikit tubuhnya untuk melihat sang adik ipar yang sejak tadi tak bersuara. Padahal selama perjalan banyak yang mengundang mata dan bertanya. Tapi tetap saja adik iparnya ini selalu diam, padahal ia berharap Wonwoo akan bertanya panjang lebar padanya.

Wonwoo mengalihkan pandangannya dari bunga yang berhasil menarik perhatiannya. Kedua matanya menatap sang kakak ipar yang tengah tersenyum khawatir kepadanya,"Aku baik-baik saja,hyung. Hyung hemm bolehkah kita berhenti sebentar ?" tanya Wonwoo dengan ragu. Ia tidak terlalu berharap jika kedua kakaknya itu akan menuruti keinginannya.

"Jangan buat hyung khawatir, Wonu-ya. Dan kenapa kau ingin kita berhenti ?" sekarang Seungcheol yang bertanya, walau dirinya masih fokus mengendarai kuda besi yang menuju jalanan puncak dimana villa Jeonghan berada.

"Aku ingin berjalan-jalan disekitar sini. Lihatlah hyung diluar sana bunga itu berguguran dan aku ingin merasakannya." jawabnya dengan ekspresi wajah yang menurut Jeonghan sangat polos layaknya seorang anak kecil. Melihat Wonwoo yang sedikit berubah itu membuat hatinya begitu bahagia. Jadi tidak salahnya bukan jika berhenti sebentar untuk menurutinya ? Lagipula jarak antara jalanan sekarang ini dan villa tidak terlalu jauh. Mungkin hanya membutuhkan waktu selama sepuluh menit saat berjalan kaki.

"Kita turuti saja. Lagipula disini jauh dari pemukiman penduduk. Lihatlah Wonu terlihat sangat senang sekali." inilah suara lembut Jeonghan kepada Seungcheol. Sebenarnya Jeonghan sengaja membeli sebuah villa yang terjauh dari pemukiman penduduk karena alasannya sudah jelas bukan ? Alasannya hanya Wonwoo dan ia hanya ingin membawa Wonwoo jauh dari ayah kandungnya.

"Baiklah. Lagipula aku juga ingin beristirahat sejenak. Lenganku rasanya mau lepas." balas Seungcheol yang langsung membuat Jeonghan tersenyum. Seungcheol pada akhirnya menyerah dan menghentikan mobil miliknya.

Wonwoo dengan cepat keluar dari mobil dan sedikit berlari kecil untuk menangkap bunga yang jatuh dari pohonnya. Seungcheol merangkul Jeonghan dan tersenyum senang melihat adiknya begitu bahagia menikmati hal yang menurutnya sangat baru. Jujur saja selama ini ia menginginkan hal ini dan melihat adiknya tersenyum bahagia tanpa rasa sakit yang terus menghantam hatinya. Dan sekarang apa yang diinginkannya tercapai, mungkin---dirinya hanya akan berterima kasih kepada istrinya yang telah merencanakan semua ini untuk sang adik.

"Terima kasih kau telah membuat Wonu tersenyum sebahagia ini." ucap Seungcheol dengan memandang wajah manis sang istri yang juga menatapnya.

Are You Human? [SVT / END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang