Chapter 7

3.9K 498 14
                                    

Happy Reading

.

.

.

Suasana disalah satu club malam nampak terlihat mencekam. Banyak sekali orang disana tengah memesan beberapa bir yang mungkin akan membuat mereka mabuk. Namun tidak sedikit orang yang datang ketempat tersebut dalam keadaan baik-baik saja, melainkan kebanyakan dari mereka yang ingin menghilangkan kepeningan hidup mereka. Ya karena mereka adalah para pegawai atau tidak sedikit juga para mahasiswa yang pusing akan tugas dari para dosen mereka.

Musik yang dibunyikan cukup keras itu membuat para tamu yang hadir terhipnotis hingga----mereka menggerakkam tubuhnya seirama dengan musik tersebut. Tetapi---tidak dengan seseorang yang berwajah manis yang duduk dipojok ruangan seorang diri. Beberapa botol minuman kosong berjajar diatas meja berukuran sedang itu yang entah sudah berapa banyak pria manis itu menghabiskan minuman beralkohol yang memabukkan.

"Aku membencimu, Kim. Berani-beraninya kau menolak pernyataan cintaku. Padahal aku sudah lama mengenal dirimu, ck." begitulah racuan pria itu yang terlihat mulai kehilangan fokus. Ia terus saja menumpahkan minuman beralkohol itu kedalam gelas kecil.

Pria itu kembali diam dan terus meminum minuman tersebut. Setelah perutnya tak bisa menampung lagi, ia memutuskan untuk terdiam dengan kepala yang mulai pening. Ini memang salahnya yang seharusnya tidak menghabiskan banyak minuman yang mungkin---akan membuatnya mabuk atau tak sadarkan diri.

"YA ! XU MINGHAO APA YANG KAU LAKUKAN EOH ? BANGUN KAU MEMBUATKU KHAWATIR." teriakan itu nampak tidak membuat pria bermarga Xu itu tak terganggu sedikitpun. Tentu saja karena suara seseorang itu terendam oleh suara musik yang begitu memusingkan didalam club malam itu.

Minghao mencoba membuka kedua matanya hanya untuk sekedar melihat siapa orang yang tengah mengganggunya ini. Pandangannya tak bisa fokus dan yang dilihatnya ini hanya satu orang yang tengah dipikirkan dalam benaknya siapa lagi jika bukan -Kim Mingyu- sahabatnya sekaligus pria yang dicintainya. Namun sadarkah Minghao bahwa orang itu bukanlah Mingyu melainkan orang lain yang sangat mencintai dirinya.

Minghao tersenyum dan tanpa sadar mengalingkan kedua lengannya kepada leher pria itu. Perlahan ia mendekatkan wajahnya kepada wajah pria itu, "Kau sangat lama sekali datang, Mingyu-ya. Padahal aku sudah menunggumu sejak tadi. Lihatlah bahkan aku menghabiskan banyak minuman." ucapnya dengan dibarengi suara cegukan. Pria itu langsung menjauhkan wajahnya dari wajah Minghao yang sangat bau alkohol.

Ada perasaan sakit pada hatinya saat Minghao melihat dirinya sebagai Mingyu. Memang seberapa besar cintanya kepada pria yang sudah jelas tidak bisa membalas cintanya. Seharusnya Minghao sadar akan hal itu dan membuka hatinya untuk orang lain yang sudah jelas mencintainya dengan tulus. Minghao sangat bodoh dan selalu membuatnya khawatir, tentu saja karena ia tidak ingin Minghao sakit karena terus memikirkan Mingyu.

Pria itu yang tak lain adalah Wen Junhui langsung menarik kedua lengan Minghao dan menggendongnya ala bridal style. Jun sedikit terkejut saat Minghao mengalungkan kedua lengannya pada lehernya. Jun terdiam dengan kedua iris mata yang berfokus kepada wajah manis Minghao yang tertidur dalam gendongannya. Minghao memang sangat manis dengan bibir yang bersemu pink itu dan ingin sekali Jun menciumnya. Namun ia urungkan karena itu sama saja pelecehan saat Minghao tak dalam keadaan sadar.

"Bisakah kau membalas cintaku, Mingyu-ya hiks..." igaunya dengan air mata yang mengalir disudut matanya membuat Jun geram saat orang terkasihnya menangis tepat dihadapannya.

Are You Human? [SVT / END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang