Chapter 18

3.4K 440 22
                                    

Happy Reading

.

.

.

Nyonya Kim yang merasa jenuh terus berada di apartement Mingyu, ia memutuskan untuk mengajak Wonwoo pergi ke tempat belanja untuk membelikan pria manis itu sweater untuk musim dingin nanti. Ini adalah pertama kalinya wanita cantik itu pergi belanja selain bersama Mingyu. Bahkan Minghao saja yang sudah lama mengenal dirinya tidak pernah bisa jalan berdua seperti ini. Tetapi---hari ini ia begitu senang karena bisa pergi berdua bersama Wonwoo yang tak lain adalah anak kandungnya.

Ya. Memang dunia ini begitu sempit sejauh apapun ia pergi, pasti akan selalu dipertemukan dengan seseorang yang tak ingin ditemuinya. Namun dengan pertemuan yang tak sengaja ini membuatnya menyesal, menyesal dengan perbuatannya yang menyakiti perasaan seorang anak juga suaminya dulu. Perlu diketahui sebenarnya sebelum Wonwoo lahir Nyonya Kim dan Tuan Choi itu telah bercerai dan juga tanpa sepengetahuan Seungcheol. Alasan mereka berdua cerai karena Tuan Choi yang terlalu kasar dan keras kepadanya, hingga---ia memutuskan untuk mengakhirinya. Bahkan ia harus membuat surat kematian palsu dari Rumah sakit tempatnya melahirkan Wonwoo dulu.

Sejak awal Nyonya Kim memang mengetahui bahwa anak bungsunya itu memang berbeda dari manusia lainnya. Saat menggendong buah hatinya dapat dilihat kedua mata Wonwoo yang biru dan terdapat ekor yang menyala terang. Bahkan---tidak jarang banyak dokter dan perawat yang ketakutan melihatnya. Memang tidak masuk akal dan kenapa bisa semua itu terjadi hanya kepada Wonwoo---anaknya. Jika dipikir lagi ia sama sekali tidak pernah menyakiti siapapun, hingga---mendapatkan sebuah kutukan.

Itulah kenapa alasan ia harus rela meninggalkan Wonwoo bersama ayah kandungnya dan juga Seungcheol. Ia tidak percaya bahwa Tuan Choi memperlakukan Wonwoo dengan kejam, hingga---membuat sang anak menjadi pendiam. Ia menyesal telah meninggalkannya. Sekarang hatinya telah terbuka kembali dan menerima anak yang dulu ditelantarkannya. Ia senang karena sang anak masih hidup dengan baik, walau kenyataannya tak seperti itu. Wonwoo sangat malang dan membutuhkan seseorang yang merangkulnya.

Tidak dapat dipungkiri jika ia sangat lega karena Mingyu menerima Wonwoo dengan begitu baik. Juga menerima Wonwoo apa adanya. Ia tak menyangka bahwa anak yang ditemuinya saat usianya menginjak tiga tahun itu berhati mulia. Sebenarnya Nyonya Kim bukanlah ibu kandung Mingyu, melainkan ibu tirinya. Namun karena Mingyu masih sangat kecil waktu itu, ia sama sekali tidak mengetahui bahwa ia bukanlah ibu kandungnya. Bahkan sampai sekarangpun Mingyu masih belum mengetahuinya. Tuan Kim lah yang melarangnya untuk memberitahu Mingyu. Alasannya karena takut sang anak akan sangat terpukul.

"Eomma ini sudah terlalu banyak. Aku tidak mau kau membelikanku sebanyak ini. Lagipula aku tidak punya uang untuk menggantinya." protes Wonwoo yang begitu jengah melihat Nyonya Kim terus menerus membeli pakaian untuknya. Padahal sebelumnya ia berkata hanya akan membelikan beberapa sweater untuknya, tetapi---kenyataannya jauh dari perkataannya sejak awal. Dan lihatlah bahkan ada beberapa t-sirt yang sengaja dipilahnya. Tidak masalah jika untuk Mingyu, tapi itu ukurannya terlihat kecil. Sudah jelas tidak akan muat ditubuh Mingyu.

Nyonya Kim menghentikan memilah baju. Ia menatap Wonwoo yang kerepotan membawa barang belanjaannya. Tetapi---Nyonya Kim hanya mengelus sebelah pipinya dengan tangan lembutnya dan tak lupa juga senyuman tersungging di bibirnya, "Tak apa sayang. Eomma senang karena sekarang kau adalah anakku. Anggap saja jika ini adalah hadiah dari eomma sebagai penyambutanmu."

"Berhentilah eomma. Aku tidak mau menerimanya jika terlalu banyak seperti ini. Lagipula sudah cukup untukku. Dan juga tadi eomma sudah membelikanku baju yang sama dengan Mingyu. Ayo kita pulang sekarang, aku sudah lelah terus berkeliling." oh apakah Wonwoo tengah memohon kepada Nyonya Kim untuk menghentikan wanita cantik itu.

Are You Human? [SVT / END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang