Chapter 31 [Special ending]

7.1K 519 43
                                    

Happy Reading

.

.

.

Jam menunjukkan pukul tujuh pagi. Terlihat disebuah dapur seorang pria manis tengah berkutik menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya. Kata keluarga kecil memang sangat cocok untuk sekarang ini. Ia begitu bahagia memiliki dua orang yang berharga dalam kehidupan keduanya ini. Ya. Kehidupan pertamanya yang penuh dengan penderitaan dan kisah menyesakkan. Sedangkan dikehidupan keduanya ini ia merasakan bagaimana kebahagiaan yang sesungguhnya.

Pria manis itu tak lain adalah Choi Wonwoo yang sekarang berganti marga menjadi Kim Wonwoo setelah ia mendapat pinangan dari seseorang yang berarti dalam hidupnya. Siapa lagi jika bukan Kim Mingyu---pria yang berhasil mengubah hidupnya. Wonwoo sangat senang dengan kesungguhan hati Mingyu yang begitu tulus mencintainya apa adanya. Dan berkat Mingyu juga secara tidak sengaja telah memutuskan ikatan yang membuatnya terus tersiksa. Ikatan itu adalah ikatan pada kalung pemberiannya.

Wonwoo masih memotong beberapa sayuran dengan fokus. Hingga---sebuah lengan kekar melingkar sekitar pinggang dan perutnya. Ia tidak perlu mencari siapa pelaku tersebut. Mingyu lah yang selalu seperti ini setelah pernikahan mereka empat tahun yang lalu setelah Mingyu lulus kuliah dan bekerja dikantor ayahnya. Karena Mingyu adalah pewaris satu-satunya dari keluarga Kim.

Mingyu dengan nyamannya ia meletakkan dagunya dibahu Wonwoo dan bisa merasakan jika istrinya ini sudah mandi dengan harum sabun yang tak asing lagi baginya, "Sayang aku sangat bahagia bisa bersamamu sampai sekarang ini." ucap Mingyu yang langsung membuat Wonwoo menghentikan acara memotong sayurnya dan memilih untuk menatap Mingyu. Sebelumnya ia melepaskan lengan suaminya yang melingkar pada perutnya.

"Mingyu-ya sudah sekian kalinya kau mengatakan kalimat itu setiap pagi setelah kita menikah. Apa kau tidak bosan hem ?" perkataan lembut Wonwoo sukses membuat Mingyu malu. Ia merasa telah gagal menjadi suami yang romantis.

Mingyu mengelus puncak kepala Wonwoo dengan penuh kasih sayang, "Aku hanya masih belum percaya dengan keajaiban itu. Semuanya terasa seperti mimpi."

Flashback

Mingyu langsung bangkit dari posisi duduknya dan langsung berlari masuk kedalam ruang operasi dimana Wonwoo berada. Ia tak mengindahkan teriakan beberapa orang untuk tidak masuk kedalam ruang terlarang untuk umum itu. Pikirannya kalut dan hanya ada Wonwoo didalamnya. Ia tak bisa memikirkan hal lain selain Wonwoo.

Mingyu menghentikan kedua langkah kakinya dengan napas yang tak beraturan. Banyak pasang mata yang menatapnya terkejut dengan kedatangannya. Mereka tak lain adalah perawat dan dokter yang baru saja melakukan operasi pada tubuh kekasihnya. Namun---sebanyak apapun orang yang mencoba menolongnya, tetap saja Wonwoo tak tertolong dan lebih memilih untuk menyerah. Seolah tak menghargai usaha mereka.

"Bolehkah aku melihat kekasihku ?" tanya Mingyu kepada salah satu perawat yang baru saja menutup tubuh kaku dan dingin Wonwoo dengan kain putih. Membuat Mingyu terkesiap dan kembali meneteskan air matanya.

Perawat itu nampak terlihat bingung. Hingga---"Baiklah. Kami akan meninggalkanmu dan membiarkan dirimu bersamanya disini." dan setelahnya mereka pergi meninggalkan Mingyu bersama tubuh tak bernyawa kekasihnya.

Mingyu dengan langkah pelan dan berat mencoba untuk lebih mendekati Wonwoo. Tangannya tak henti bergetar saat berhasil menyentuh kain putih yang menutup tubuh kekasih tak berdosanya. Air matanya meluncur begitu deras tanpa bisa dibendung saat kedua matanya menangkap wajah kekasihnya yang begitu pucat dengan bibir yang membiru.

Are You Human? [SVT / END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang