Chapter 25

3.1K 396 22
                                    

Happy Reading

.

.

.

Wonwoo meraih lengan Mingyu yang hendak menyentuh pintu apartement miliknya. Wajahnya sama sekali tidak bersahabat dan membuat Wonwoo begitu takut. Takut akan Mingyu yang meninggalkannya. Ia belum siap atau tidak siap Mingyu meninggalkannya, terlebih lagi membencinya. Semua ini bukan maksud ibu dan dirinya menyembunyikan rahasia ini darinya. Mungkin mereka hanya ingin yang terbaik untuk Mingyu.

Apalagi selama ini Mingyu sangat menyayangi Nyonya Kim layaknya seorang ibu kandung. Tetapi---sebenarnya ia hanyalah ibu tiri yang menyayangi Mingyu yang sudah seperti anaknya. Jadi kemungkinan besar jika Nyonya Kim dan Wonwoo terang-terangan kepada Mingyu, sudah jelas Mingyu tidak akan mudah menerimanya. Yang Mingyu tahu ia hanya memiliki satu ibu dan itu adalah Nyonya Kim, wanita cantik yang selalu ada untuknya dalam susah maupun senang.

Tetapi sekarang kepercayaannya telah sirna. Mereka seolah tidak menganggap keberadaannya. Memang ini demi kebaikannya juga, tapi---kenapa harus disembunyikan dan terang-terangan saja. Mungkin---ia tidak akan merasakan kecewa yang sebesar ini dan telah membuat kepercayaan kepada kedua orang itu memudar. Dan juga kenapa Wonwoo melakukan ini padanya ? Padahal sudah jelas Mingyu selalu menceritakan semua yang dialaminya kepada Wonwoo.

Wonwoo menatap wajah tampan Mingyu dengan wajah pucat dan mata sayunya. Sedangkan Mingyu ? Pria tampan nan jangkung itu masih menatap Wonwoo tajam. Ia menyadarinya jika Wonwoo ketakutan sekarang ini. Entah kenapa akhir-akhir ini ia tidak bisa menyembunyikan kekecewaanya dihadapan orang terdekatnya.

"Apa lagi ? Aku harus segera pergi." perkataan Mingyu membuat tubuh Wonwoo bergetar takut. Mingyu berubah dan dari nada bicaranya saja terdengar tak bersahabat. Mingyu begitu kecewa karena dirinya.

Wonwoo diam membisu dengan rentetan kalimat yang memenuhi kepalanya. Ia ingin berkata, tetapi---ia takut Mingyu kembali marah. Ia bingung harus berkata apa, "___jika kau tidak akan berkata, sebaiknya jangan menghalangiku untuk pergi. Aku harus kuliah dan tidak ingin terlambat."

"Jangan pergi, Mingyu-ya. Semua ini salahku, aku mohon dengarkan dulu penjelasanku. Aku sama sekali tidak bermaksud untuk menyembunyikannya darimu dan menyakitimu." lirihnya dengan kedua mata yang memerah menahan tangis. Mungkin jika ia menangis sekarang, Mingyu akan mengatainya cengeng atau sebagainya. Tapi---ia seperti ini karena tidak ingin Mingyu yang juga mengabaikna kehadirannya.

Mingyu tersenyum kecut dengan kalimat yang diucapkan Wonwoo tentang tidak ingin menyakiti dirinya. Tapi---sadarkah Wonwoo bahwa ia secara tidak langsung telah mengecewakan seseorang yang bahkan sangat peduli padanya, "Sudahlah aku tidak ingin mendengar penjelasan apapun darimu. Tolong untuk hari ini tidak mengusikku." balas Mingyu dengan menghempaskan tangan Wonwoo yang melingkar pada lengannya.

Wonwoo tak habis pikir dengan Mingyu. Kenapa ia baru menyadari bahwa Mingyu memanglah orang yang sangat kasar. Lihatlah bahkan Mingyu menghempaskan tangannya dan membuatnya hampir limbung, "Jika kau melangkahkan kedua kakinya selangkah saja, aku akan mengambil kembali manik rubahku dari tubuhmu. Kim Mingyu !" ucap Wonwoo saat Mingyu membalikkan tubuhnya hendak pergi. Kali ini Wonwoo memang tidak main-main dengan perkataannya.

Jika ini adalah cara satu-satunya unyuk membuat Mingyu diam dan tidak pergi kemanapun, maka ia akan melakukan hal ini. Meski Mingyu akan membencinya. Ia tak peduli dan hanya ingin Mingyu tetap disini menemaninya. Dan Wonwoo kembali menatap wajah dengan mata sorot mata tajam sang kekasih.

Are You Human? [SVT / END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang