"Teman?" Tanya orang kedua dengan tatapan mata tak percaya
"Iyah kita temannya" Sahut Zahra, ia juga sama takutnya dengan teman temannya yang lain
***
"Anjritt si Arka mana sih" Rasya hanya bisa melihat Devan yang tengah adu jontor bersama orang tadi"Kak Sya, Kak Chika" Ujar Delya sedikit teriak
Rasya yang sedari tadi hanya mondar mandir layaknya setrikaan, langsung melihat Chika.
"Lah tuh anak kenapa dah?" Tanya Rasya bingung
"Kak Sya, Kak Chika kayaknya pingsan" Ujar Delya sambil menepuk nepuk pipi Chika
"MAKSUD LO APAAN NYULIK CHIKA?" Teriak Devan pada orang tadi. Devan telah memojokkan orang itu di sudut ruangan
"Serah gw lah" Ucapnya santai, padahal Devan telah memberikannya tonjokan di rahangnya
"KAK DEV TOLONG GW" Teriak Delya tak kalah keras
Devan yang merasa di panggil pun menengok ke belakang dan mendapati Chika yang sudah tak berdaya. Orang tadi tidak tinggal diam saja, ia memanfaatkan waktunya saat Devan sedikit melonggarkan cekikannya. Orang itu langsung berlari mendekati Chika. Delya dan Rasya sedikit terdorong ke belakang akibat dorongan orang tersebut
"Lo semua maju kesini. Gw gk segan segan buat celakain Chika" Ancam orang itu santai dan sambil mengikat kembali tangan dan kaki Chika
Devan melangkahkan kakinya
"Lo maju lagi. Lo gk bakalan liat Chika besok" Ancamnya kembali.
"Gw gk takut dengan ancaman lo" Ujar Devan dengan mata yang menyiratkan semburat amarah
"Yakin?" Tanya orang itu sambil mengeluarkan pisau lipat nya dari saku celananya. Memang ia telah menyiapkan pisau lipatnya itu
Delya dan Rasya membelakakan matanya. Ia tak menyangka orang itu berniat akan menyelakakan Chika
"Lo mau jadi Psychopat?" Teriak Rasya dengan ekspresi tidak menyangka bahwa orang tadi benar benar kehilangan akal sehat nya
"Tergantung sih" Ucapnya sambil menyentuh tangan Chika dengan pisaunya
"Jangan sentuh dia" Teriak Devan ia langsung melagkahkan kakinya
"Sini deh Dev, liat tangannya mulus banget ya, boleh kali ada darah disini" Ucapnya sambil memperlihatkan pergelangan Chika
"Shit"
Sedangkan Delya sudah sedari tadi menangis, ia sungguh sungguh tidak ingin jika Kakak nya terluka. Rasya ia bingung harus berbuat apa, jika ia bertindak itu akan memperkeruh suasana. Ia hanya bisa menunggu Arka dan yang lain menjumpainya
Brakk
Pintu utama gudang terbuka, dan menampilkan sosok Arka dan yang lain.
"Dhika" Ucap mereka kompak. Mereka terbelalak saat melihat Dhika seperti ingin menyayat pergelangan tangan Chika
"Hai kalian semua" Sapa Dhika tak lupa senyuman devil yang ia miliki
Zahra dan Kayla menghampiri Delya yang sudah sesenggukan akibat menangis.
"Gw gk salah liat kan?" Alvin mentepuk tepuk pipinya ia harap sekarang yang ia lihat itu adalah mimpi semata. Tapi nihil ini memang nyata
"Lo gk salah liat, ini Dhika, sahabat lo" Ujar Dhika sambil tersenyum, ya lebij tepatnya memberikan senyuman devil
"Hah Sahabat? Gk sudi gw anggap lo sahabat" Decih Rasya dengan tanpang jijik
"Fake Friend" Saut Arka
"Lepasin Chika" Teriak Devan karena ia merasa sedari tadi Dhika sudah bersiap mencelakai Chika
"BIG NO" Balas Dhika dengan teriakannya
"Dhik lo jangan jadi psycho ya" Rasya mencoba menenangkan Dhika agar dia sadar apa yang di lakukannya sekarang ini
"Gw gk jadi psycho" jawabnya enteng
"Lepasin Chika ya" Zahra pun melembutkan suaranya, walaupun dalam hatinya ia merasakan muak
Kayla dan Delya mereka seperti merencanakan sesuatu. Dan Alvin yang tadi di bisikkan pun mengangguk dan pergi ke luar gudang.
Nesya hanya mengikuti rencananya Kayla dan Delya, dan ia langsung berjalan ke arah gudang itu.
"Dh-Dhika" Nesya yang tidak percaya dengan kelakuan kekasihnya itu ia hanya bisa membekap mulutnya, ia tidak kuat. Apa yang telah di lakukan Dhika? Mengapa dia tega melakukan hal seperti ini? Sungguh ini semua di luar fikiran Nesya
"Nes" Dhika yang menyadari akan kehadiran Nesya pun langsung menutup pisau lipatnya, dan memasukkan nya ke dalam saku celanaya lagi. Saat ia berjalan mendekati Nesya. Nesya memundurkan langkahnya
"Jangan mendekat"Ujar Nesya tersirat nada kekecewaan.
Ya walaupun Dhika melakukan hal seperti ini, tetapi cinta dan sayangnya terhadap Nesya begitu tulus. Ia menyayangi gadisnya itu
Delya dan yang lain dengan cekatan membuka ikatan yang ada di pergelangan tangan dan kakinya Chika. Mereka berusaha agar Chika tersadar. Dhika yang menyadari bahwa Chika sudah lepas ikatan langsung berbalik arah. Tetapi ia langsung berhenti saat mendapatkan serangan langsung di punggungnya. Devan menendang punggung Dhika dengan kekuatan yang ada.
Disaat itu juga ada cukup banyak orang yang berbadan besar, menolong Dhika yang sedikit tersungkur. Dhika yang tidak terima atas tendangan itu pun, langsung menyerang Devan tanpa ampun. Rasya dan Arka pun ikut berkelahi karena orang suruhan Dhika juga ikut menyerangnya.
Devan dan yang lain sedikit kewalahan akibat serangan mendadak itu, tetapi kemenangan ada di pihak mereka. Dhika dan anak buahnya sudah tersungkur di atas lantai yang sudah tidak berbentuk.
Sedangkan Chika, ia sudah sadar, dan ikut melihat aksi perkelahian yang sudah terjadi itu. Devan dengan sedikit pincang berjalan mendekat ke arah Chika yang sudah terkulai lemas.
"DEVAN AWASSSS" Teriak Chika saat Dhika ingin memukul kepala Devan dengan balok kayu yang ada di tangannya, balok kayu itu terdapat sebuah paku yang cukup panjang. Tapi sepertinya musibah akan terjadi. Devan tidak sempat menghindar dari serangan hebat itu.
"Ahgggggg" Ringisnya saat darah segar keluar dari kepalanya
Dhika dan anak buahnya langsung pergi melarikan diri dari gudang tua tersebut.
"Devannnnnn" Ujar Chika sedikit menaikkan volumenya
"Gimana nih. Gw kejar Dhika dulu ya" Rasya ia bingung harus bagaimama, di hadapannya Devan sudah terkulai dengan darah yang terus mengalir dari kepalanya, sedangkan di sisi lain ia harus menangkap pelakunya tersebut.
"Kita bawa Devan ke rumah sakit sekarang" Arka dan Rasya langsung membawa Devan pergi dari tempat laknat tersebut
***
Sudah 1 jam mereka menunggu di depan ruangan yang tertuliskan 'UGD' . Rasya dan Arka sudah di obati sedari tadi. Untung saja luka luka mereka tidak terlalu parah, hanya lebam lebam saja. Chika pun sudah di obati tadi tapi wajah nya masih sangat sangat pucat.***
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Falling In Love✓
Teen Fiction[Finish] Orang yang kerjaannya cuman berantem,dan debat. Itulah yang dilakukan Chika si anak baru yang mengikuti MOS dan bertemu dengan Ketua OSIS si Most Wanted sekolah yang super duper ganteng,Devan. Lanjut cerita ya