Part 25

29.8K 966 22
                                    

Author POV

Perjalanan menuju rumah sakit keluarga Addison cukup lengang. Mobil Jazz melaju dengan kecepatan rata rata, mobil yang di kendarai oleh seorang gadis cantik itu berhenti di sebuah restoran cepat saji, hanya membutuhkan waktu 20 menit ia sudah kembali dengan membawa beberapa box makanan yang tadi ia beli.

***
"Dev makan ya, biar cepet sembuh" Bujuk sang Ibu kepada anak nya yang sudah bangun dari komanya

"Gk mau Mih, pait" Jawabnya sudah beberapa kali menolak dengan halus

"Dev makan donk, biar lo cepet sekolah lagi" Alvin yang merasa kasian terhadap Tante Viona pun akhirnya membujuk Tante Viona agar tidak memaksa Devan untuk makan lagi.

Entah apa yang Devan pandang di Hp nya itu, sedari tadi ia hanya memandang Hp nya itu.

"Lo kangen?" Devan yang merasa di amati pun memasukan Hp nya ke dalam selimutnya lalu menengok ke arah kanan dan di dapatinya Rasya yang sudah berdiri disitu.

"Kangen?" Tanya nya lagi.

"Iyah"

"Kenapa dia gk kesini?" Lanjut nya parau,

"Katanya agak sorean kesini nya" Rasya duduk di kursi kosong yang tersedia di dekat ranjang Devan

"Ini udah jam 5, apa belum sore?" Devan memandang jam yang ada di ruangan serba putih itu

"Sabar aja kali" Rasya menepuk kaki Devan pelan

Tok Tok Tok

Seperti ada yang mengetuk pintu akhirnya Tante Viona berdiri dari sofa nya untuk melihat siapa yang datang

"Hai Mih" Sapa Chika dengan senyuman hangat yang tercetak jelas di bibir manisnya

"Ayo masuk Chika"Ajak Tante Viona sambil berjalan masuk ke dalam ruangan yang diikuti Chika di belakang

Devan yang merasa ada yang mendekat ke arah ranjangnya pun mendongak sedikit ke atas.

"Hai"

Satu tetes air mata meluncur bebas dari pelupuk mata Chika saat mendengar ada yang menyapanya dengan hangat dan orang yang sudah menyelamatkannya saat ia di sekap di gudang tua.

Devan menepuk nepuk tempat kosong di sekitar ranjangnya untuk Chika duduk disitu. Tanpa di suruh dua kali pun Chika langsung duduk di situ

"Kenapa nangis? Hm" Devan yang melihat buliran air bening di pipi nya Chika cepat cepat mengusapnya.

"Senyum donk" Pinta Devan dengan suara seraknya

Chika terseyum sangat hangat di hadapan Devan

"Aku kangen kamu, boleh aku peluk" Tanpa menunggu jawaban dari Chika. Devan langsung menarik tubuh mungil Chika ke dekapannya, sang empu tidak menolak sedikit pun, ia merasa rindu dengan pelukan hangat ini, dengan cepat Chika membalas pelukannya dengan erat.

Setelah mereka menyalurkan rasa rindunya lewat pelukan hangat itu, mereka melepaskannya saat mendengar deheman dari Mamih nya Devan.

"Udah udah rindu rindu an nya" Celetuk Rasya sambil tersenyum

"Lo bawa apaan Chik, banyak banget" Nesya pun langsung membuka kantung belanjaan Chika yang tadi di bawanya

"Wahh pizzaaaaaa" Pekiknya senang

"Shutss rumah sakit Nes"

Saking senangnya Nesya tidak memperdulikan omongan Daniel yang melarangnya teriak di rumah sakit

"Buat gw ya Chik" Pintanya dengan memasang pupy eyes andalannya

"Buat bareng bareng" Jawab Chika dengan senyuman lebar yang selalu menghiasi wajahnya

Ketos Falling In Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang