(+) untitled

212 19 8
                                    

Bersiaplah dengan bermacam-macam kegelian yang saya ciptakan.

Ini upgrade dari yang sebelumnya.

5 tahun kemudian...

Zayn sedang menonton televisi bersama kedua anaknya di ruang keluarga. Sementara Aisha sedang tertidur di ruang musholla yang ada di rumahnya.

"Aishaaaa, masih sholat nggak?!" teriak Zayn.

Tak mendapat respon Zayn kembali berteriak, "Gantian jagain anak-anak!"

Karena sudah kesal, Zayn bangkit dari posisinya kemudian berjalan menuju ruang musholla, kemudian ia menemukan istrinya sedang tertidur disana dengan masih memakai mukena.

Zayn menghembuskan nafasnya, "Pantesan gue dikacangin."

Setelah itu, Zayn mengambil air wudhu kemudian mengajak kedua anaknya ke musholla.

"Maklumin aja ya nak, punya bunda pelor." celetuknya.

Ia menempatkan Abizar dan Zaeera disampingnya. Untungnya mereka berdua duduk dengan tenang disamping Zayn.

Namun itu tidak bertahan lama. Mereka mulai menggelantungi badan Zayn. Badan Zayn sempat kehilangan keseimbangan, namun ia tetap berusaha menjaga keseimbangan agar kedua anaknya tidak jatuh.

Zayn sempat tersenyum, ia teringat akan dirinya saat kecil yang juga melakukan hal yang sama. Beruntung hingga di akhir salam, mereka berdua tidak ada yang terjatuh atau tersakiti.

Tak lama kemudian, Aisha bangun dari tidurnya. Ia menengok ke arah Zayn yang sedang berdoa dan kedua anaknya yang sedang memperhatikan Zayn. Aisha bangkit dari posisinya, lalu menggendong Zaeera dan menuntun Abizar untuk mengajak keluar, agar tak mengganggu kegiatan berdoa Zayn.

"Udah telat!" cibir Zayn pada Aisha.

"Ya maaf, kan aku ketiduran!" balas Aisha.

Zayn kembali melanjutkan kegiatannya, sementara Aisha membawa kedua anaknya ke ruang keluarga.

"Tv nya nggak dimatiin lagi." gumamnya kesal.

Aisha mengajak kedua anaknya bermain, namun Abizar merangkak membawa mainannya kemudian menjauh.

"Abi, jangan jauh-jauh!" peringatnya. Ia takut kepala Abizar terkena benda-benda tajam disekitarnya.

"Apasih, Umi?" sahut Zayn yang baru saja keluar dari musholla.

"Bukan lo ya! Abiii!" Aisha mengejar Abizar yang semakin menjauh dari jangkauannya.

"Buset dah, udah punya anak masih aja jiwa singa-nya keluar."

Aisha kembali ke ruang keluarga dengan menggendong Abizar.

"Biarin aja dia jalan-jalan."

"Enak banget kalo ngomong. Trus ntar kalo dia benjut gimana? Belum waktunya!" Aisha masih gemar mengomeli Zayn.

Sebuah perdebatan kecil sering terjadi diantara mereka. Namun, tidak sulit bagi mereka untuk kembali berbaikan.

Zayn tak menghiraukan ucapan istrinya, ia hanya fokus bermain dengan Zaeera. Aisha yang melihatnya hanya mendengus. Zayn menggelitiki Zaeera hingga ia terkekeh.

Emang ya, ayah itu banyakan lebih cocok sama anak perempuan. But, like father like son.

"Bunda, I am hungry." ucap Abizar.

"What would you like to eat?" tanya Aisha.

"Banana and nutella."

Aisha menghela nafas, "Okay, I will made it for you. Gabung sama ayah dan adik sana," suruh Aisha.

reunited | zjm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang