Zayn dan Aisha adalah sepasang mantan kekasih. Mereka berdua putus karena kurang berkomunikasi. Setelah 1 tahun tidak berjumpa dan berusaha saling melupakan, Zayn kembali datang ke kehidupan Aisha. Zayn kembali dengan membawa sejuta kenangan untuk A...
Hari dimana Aisha menemani Zayn berbelanja perlengkapan tugas kuliah Zayn.
"Kenapa lo harus ngajak gue? Kenapa nggak temen lo yang lain aja?" pertanyaan itu lolos diucapkan Aisha ketika Zayn sedang menyetir.
Aisha menanyakan hal itu tanpa ada maksud apapun, ia hanya penasaran saja.
"Temen gue nggak se-mahir lo dalam urusan craft-craft gitu." jawab Zayn tanpa menoleh ke arah Aisha, nada bicaranya pun datar.
Aisha mengagguk mengerti.
"Gue nyalain radionya ya!" pinta Aisha.
Aisha merasa canggung dengan suasana yang ada. Pasalnya, ini pertama kalinya duduk di kursi penumpang sebelah Zayn setelah 1 tahun yang lalu dirinya berpisah dengan Zayn.
"Silakan aja."
Aisha menyalakan radio mobil Zayn. Lagu yang terdengar pertama kali dalam saluran radio itu adalah lagu dari The Overtunes yang berjudul Time Will Tell.
You let my heart break now i can't think straight you fighting with my head it's a never ending battle
always knew you meant so much never knew it would hurt this much
but how can you say it so easily it's not fair hear it from my side of this story i never want this to end so won't you come back to me
Lagu ini sukses memojokkan Aisha. Zayn ikut bersenandung dengan lagu tersebut tanpa menatap ke arahnya. Matanya masih terfokuskan pada jalanan yang ramai.
"Zayn," panggil Aisha.
Zayn menoleh kearahnya dengan tatapan 'apa?'
"Setelah pacaran sama gue, lo nggak pacaran sama siapa-siapa gitu?"
Yang ditanya terkekeh kemudian menggeleng.
"Kenapa?"
"i thought we're doing just fine with this feeling inside our heart never want this to end so won't you come back to me" Zayn kembali menyanyikan satu bait lagu Time Will Tell.
Aisha menghembuskan nafasnya panjang. Ia memilih untuk diam.
Aisha tetaplah Aisha, cewek dengan ke-gengsiannya sudah mencapai level tinggi. Meskipun akhir-akhir ini cewek itu berusaha menghilangkan penyakit itu dalam dirinya.
"Yuk sha!" ajak Zayn kemudian melepas seatbelt.
Aisha terbangun dari lamunannya kemudian melakukan hal yang sama dengan Zayn.
"Lo mau bikin apa sih?" tanya Aisha pad Zayn setelah sampai di toko buku yang menjual alat-alat craft yang Zayn butuhkan.
"Maket masjid gitu."
Aisha mengangguk mengerti, kemudian mengajak Zayn untuk mencari bahan-bahan yang dibutuhkan.
***
Setelah selesai berbelanja perlengkapan tugas Zayn, Ia mengajak Aisha ke taman menteng untuk sekedar menghirup udara segar. Disana mereka membeli es krim dan duduk di kursi taman yang telah tersedia.
Mengingat-ingat masa lalu dimana mereka dulu sering mengunjungi taman ini setelah sepulang sekolah, melepas penat dengan bercanda dan tertawa bersama-sama.
Sambil menjilati es krimnya yang mulai mencair Zayn berkata, "Lo inget nggak sha, dulu kita sering bercanda disini sambil makan es krim kayak gini..."
Gue masih inget, nta.
"...Trus es krim lo meleleh, mulut lo belepotan es krim semua."
Harus banget ya peristiwa itu yang di inget?
"Kenapa harus momen itu sih?!" Aisha berdecak kesal.
"Gemes soalnya muka lo."
Gemes katanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo masih inget nggak sha sama memori kita dulu?" tanya Zayn yang dari tadi menatap Aisha menjilati es krimnya.
Masih inget kok (:
"Habisin dulu es krimnya, baru ngomong." perintah Aisha.
Sayangnya, es krim Zayn mulai meleleh membasahi tangannya.
"Nah kan," Aisha mengambil tissue basah yang ada di tasnya kemudian mengusapkannya di telapak tangan Zayn yang terkena lelehan es krim.
"Jangan ngomong dulu makanya, untung es krim gue udah abis." lanjutnya kemudian membuang tissue basahnya yang telah kotor ke tempat sampah.
"Thanks, Sha."
"You're welcome."
Kemudian terjadi keheningan yang kekal. Tidak ada satu pun dari mereka berdua yang berani memulai percakapan. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Kadang gue mikir ya Sha, kenapa Tuhan selalu mempertemukan kita berdua terus."
"Ya karena emang udah takdirnya, Zayn." celetuk Aisha.
Zayn terkekeh, "Jawaban lo lucu deh Sha."
"Trus jawaban apa yang lo pengenin? 'Mungkin kita jodoh Zayn?' gitu? dangdut amat."
Zayn kembali terkekeh mendengar respon dari Aisha.
"Ini sebuah kebetulan, atau emang Tuhan sengaja mempersatukan kita berdua kembali?"
Aisha mendengus, "Gue nggak tahu harus jawab apa. Tapi Zayn... gue bersyukur masih bisa ketemu sama lo." matanya menatap lurus kedepan.
Zayn tersenyum senang ketika mendengar ucapan Aisha,"Gue juga, Sha."
"Oh iya, lo kenapa mutusin buat ngelanjutin kuliah disini? kan tinggal dikit, lo ngulang lagi 1 tahun dong?" tanya Aisha.
"Karena disana gue kesepian. Gue kurang nyaman disana." jelas Zayn.
Aisha mengangguk mengerti.
"Dan alasan lain, gue nggak bisa jauh-jauh sama lo Sha."
Time Will Tell - The Overtunes
(an)
Minta waktu agak lama ya buat mikirin endingnya, hehe. Coba play aja lagunya, enak kok. Jangan suka under estimate sama musisi dalam negeri.