Pagi ini seperti biasa untuk Ara, dia berangkat sekolah diantar oleh seseorang yang menjadi sumber kebutuhan untuk sebagian masyarakat luas, sekaligus menyebalkan. Siapa lagi jika buka, Sopir angkot.
Bagaimana tidak kesal, setiap kali naik angkot, badan Ara terasa pegal linu. Lantaran selalu terjepit oleh orang yang berada di sampingnya.
Seenaknya banget sih tuh sopir. Jangan kira gue yang kerempeng gini ga ngerasain sakitnya terjepit sama orang gendut. Oh mungkin dia pikir terjepit orang gendut itu bakalan empuk dan menimbulkan sensasi tersendiri. Dasar mesum, Umpat Ara dalam hati.
Sampai di ambang pintu kelas, Ara agak ragu memasukinya
"Gimana, Ra?" Baru saja memasuki kelas, Ara langsung diintrogasi oleh ketiga sahabatnya ini, malesin banget--batin Ara
Jrengggggg... bener kan firasat gue pasti dihujani pertanyaan. Lo kira gue buronan apa yang selalu diintrogasi. Decak Ara
"Ck" Ara berdecak sebal
"Duh, Ra! Cepetan jawab"
"Gimana apanya sih" ucap Ara ketus
"Yeee, dia lagi badmood kawan" kata Imel menyindir. Salsa dan Reyna terkekeh pelan dan lekas menyimak lagi
"Paansih, Mel"
Bel masuk, pelajaran Kimia dimulai. Pagi yang masih sama bagi Ara, yaa sama-sama ngantuk! Pak Tono begitu rajin masuk kelas, sampai-sampai bel baru dibunyikan beberapa detik saja udah sampe di kelas
"Semalem lo ga tidur, lagi?" Tanya Imel akan kebiasaan buruk sahabatnya yang tidak pernah hilang
"Gausah ditanya, lo udah tau jawabannya"
Ara ini memang sangat terkenal jutek, cuek, dan menyebalkan. Tapi jika sudah kenal dia akan menyenangkan.
"Kenapa kalian berdua mengobrol?"
Sial! Pak Tono mendengar percakapan mereka. Padahal katanya, Pak Tono itu sedikit budek, eh malah budek banget. Pasti ada biang keroknya
"Keluar Sekarang!" Serunya
Ara berdecak kesal
"Kalian mau kemana?" Tanya Pak Tono, lagi
"Ya keluarlah, kan tadi bapak nyuruh kita keluar, gimana sih!" Ucap Imel keceplosan tak sopan
Ara hanya geleng-geleng kepala saja melihat tingkah sahabatnya yang absurd.
"Maksud saya, kalian keluar dengan mengerjakan soal!"
"Angela Ralline!" Membuat pemilik nama menoleh kasar kearah panggilan
"Karena temanmu ini tidak sopan, saya beri kalian 45 soal Kimia, dan harus dikumpulkan, SEKARANG!" Tegas Pak Tono
"Yaelah, mau sopan mau enggak pasti banyak hukuman!" Imel bergumam pelan namun masih kedengaran oleh Ara
Ara nampak panas melihat tingkah Imel yang makin menjadi, kalo dibiarin 100 soal pun jadi, pikirnya
Ara menarik tangan Imel dengan kasar, yang membuat si pemilik tangan jalan tertatih-tatih menuju ambang pintu dan mendengus sebal
-
"Lepasin Ra!""Lo ngapain narik-narik tangan gue? Lo gatau gue belum selesai protes?" Lanjutnya kesal
"Lo mau kita ngerjain 100 soal?"
"Hm, ga juga sih"
Belum 15 menit mereka berada di luar kelas, seorang lelaki mengejutkan mereka berdua
KAMU SEDANG MEMBACA
Daniel
Teen Fiction[FOLLOW ME SEBELUM MEMBACA] #1 teenromance (16/01/2019) #3 fiksiremaja (06/01/2019) #1 ceritasma (14/01/2019) #3 wattpadindonesia (18/01/2019) #2 taruhan (10/06/2019) # Cerita lengkap, NEW VERSI Part 8 dan Extra Part saya PRIVAT "Kemaren lo ngotorin...