12 - Masalah baru? [Revisi]

7.7K 241 0
                                    

Hari ini, ruang UKS sangat sepi. Biasanya orang sakit ketika upacara begitu berhamburan. Ketetapan macam apa ini ketika Ara dan Daniel pergi ke UKS Tidak ada satupun orang yang datang menetap disini, pikir Ara. Cuma ada dua perempuan yang datang mengambil minyak kayu putih, kemudian langsung kembali ke barisannya lagi.

Merasa canggung dengan suasana yang hening. Ara mencoba memecahkan keheningannya dengan berbagai cara. Namun sedikit saja yang berhasil
"Lo ke lapangan lagi aja, gue ngga apa-apa" pinta Ara malas

"Sori, tadi gue kasar" jawabnya pelan masih tetap tanpa memandang dan minim ekspresi

Ara menggeleng malas. Kelakuan Daniel sungguh menyebalkan "Udah sana"

"Gue mau disini" Daniel langsung menatap lekat manik hazel milik Ara

Karena tak ingin beradu tatapan, Ara memutar bola matanya malas. Kenapa dia harus berhadapan dengan pria semacam ini.

"Apa perlu gue antar lo pulang, sekarang?" Tawar Daniel tak pikir panjang dan terkesan konyol serta menyebalkan.

"Jangan ngaco! Pelajaran pertama aja belum mulai langsung pulang" ketus Ara tanpa memandang
"Gue juga ga sakit, ngapain maksa gue buat ke UKS" sindir Ara

Daniel tersenyum tipis mendengar cerocosan pacarnya yang satu ini, unik memang.

"Baru nyampe mana upacara?" Tanya Ara setelah hening beberapa menit

"Nyanyi"

"Oooh"
Keadaan hening kembali. Ara benci situasi canggung ini. Sudah kesekian kalinya ia berusaha mencairkan suasana. Namun, apalah daya, Daniel pintar sekali membekukan suasana, Dengan mudahnya.
Ara menggigit bibir bawahnya, merasa gugup untuk mengatakan sesuatu pada Daniel "Makasih"

Daniel langsung membalikan badannya kemudian langsung duduk di depan Ara. Menatap lekat arah manik indah yang dipunyai Ara
"Sejak kapan lo tau terimakasih" sindir Daniel gemas

Ara menghembuskan nafas panjangnya, mencoba tetap sabar dalam menghadapi spesies langka yang satu ini. Bagaimana tidak, dia kadang menyenangkan, beberapa detik kemudian, kembali menyebalkan. Dan sebaliknya!

"Sejak ditolong sama lo"

Daniel memberikan senyum miringnya, merasa geli terhadap perkataan Ara.
Ara yang merasa ucapannya yang tadi begitu menjijikan langsung menatap kebawah. Mengerjapkan matanya berkali-kali

Daniel langsung berdiri dari duduknya, dan lekas mengintip jalannya upacara dari jendela UKS "Udah bubar"

"Gue antar lo"

"Ha? Jangan becanda lo ya" kata Ara terkekeh hambar. Merasa lucu terhadap ajakan Daniel

Daniel langsung memegang tangan Ara kuat-kuat untuk keluar dari ruang penuh obat ini.

Ara tersentak kaget.
Desiran aneh dalam darahnya muncul lagi.
Ara melihat tangannya yang digenggam Daniel. Berusaha menepisnya setelah geleng kepala tiga kali "Dan, jarak UKS sama kelas gue deket, gausah nganterin"

Daniel tidak perduli.
Dia langsung membawa Ara ke depan ruang UKS. Lebih tepatnya menyeret Ara dengan paksa menuju keluar UKS
"Kalo pacaran jangan di jalan, dong!" Protes seorang wanita melotot tajam ke manik milik Ara, sepertinya kelas tiga dan anggota cewe hitz se-SMA, siapa lagi jika bukan ketua eskul cheerleaders, Ka Zeze.

Perasaannya mendadak tidak enak jika sudah bertemu anak hits ketua cheers di SMA Pelita, yang katanya naksir sama Daniel Alexander Chelsea

Benar saja, Ara langsung dihadiahi pelototan tajam dan bahu yang sengaja menenggornya dengan kasar, agar Ara tersungkur jatuh ke tanah, dan jadi bahan tertawa se-SMA.
Untung saja, tangan Daniel memperkuat badan Ara untuk menahannya.
Ara hanya diam, menatap lurus ke arahnya.
Siapa dia? Sama-sama makan nasi, ngapain takut? - pikir Ara

DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang