Five

569 82 0
                                    

"Aku Yakin,kenangan kita itu Nyata."

~Light Up The Sky~


"Apa kau bisa bekerja dengan serius!" teriak seorang pria muda yang tampan.

"Mi--mianhe, sajangnim. Hari ini saya tidak bisa berkonsentrasi karna saya sedang tidak enak badan." ucap Yeoja dengan gemetar.

Pria itu menghempaskan berkas yang ia pegang kemudian duduk di kursi nya. Memijit pelipis serta menghela napas itu yang dilakukan pria itu sekarang.

"Anne, Aku tau kau wanita yang sangat pintar dan cerdas. tapi, Tak bisakah kau serius? apalagi ini menyangkut Kejayaan perusahaan ku." ucap nya sambil menatap Yeoja -Anne-.

"Mi--mianhe. saya sungguh minta maaf sajangnim. Saya memang sungguh tidak enak badan." ucap nya.

"Jika sajangnim ingin memecat saya,silakan lakukan itu. Saya sadar selama ini saya selalu membuat kesalahan." lanjutnya.

Namja itu menghela napas. "Roxxanne, Jika kau sedang tidak enak badan, kenapa harus masuk? masuk mu sekarang membuat semua kacau."

"Saya mengerti Sajangnim. jadi daripada saya lebih membuat kekacauan, Saya akan mengundurkan diri dari perusahaan Sajangnim."

anne berdiri dari duduk nya kemudian membungkukkan badannya, "Saya minta maaf sajangnim." anne keluar dari ruangan Namja itu.

Roxxanne keluar dari ruangan namja itu, Diluar Anne melihat sekeliling dan ia menghela napas.

"Anne, ini memang sudah takdir mu,  Kau pintar tapi tidak diizinkan dengan takdir untuk bekerja seperti ini." ucap Anne kepada dirinya sendiri.

Anne berjalan ke meja kerjanya kemudian ia mulai membereskan barang nya kedalam kardus. saat sedang memasukkan barang nya,suara seseorang yang dikenal terdengar.

"Anne kau akan meninggalkan perusahaan ini?" ucapnya sedih, Anne menoleh ke samping kemudian ia menepuk pundak yeoja itu.

"Hm, aku keluar dari perusahaan ini.Jaga dirimu baik-baik Irene-ah. jangan pernah meladeni Tzuyu abaikan dia. dia itu biang kerok." ucap Anne dengan senyuman yang dipaksakan.

"Jebal, jangan pergi." lirih Irene sambil menggenggam tangan Anne. Anne tersenyum,

"Mianhe Irene-ah aku harus pergi. Karna jika aku tetap disini, perusahan sajangnim akan menurun."

"Aniya, Aniya. kau itu pintar Anne,tidak mungkin akan menurun."

Anne hanya terkekeh. "Jangan membicarakan kepintaran ku yang akan berakhir dengan kebodohan."

Irene memeluk Anne dan Anne membalas pelukan Irene.

dapat Anne rasakan baju nya yang basah karna Irene menangis, Anne melepaskan pelukannya kemudian menghapus air mata Irene.

"Don't cry."

"Aku Harus berbicara dengan Suho! dia tidak boleh seenaknya membiarkan dirimu pergi." marah Irene, Anne tersenyum

"Tidak perlu, sudahlah. aku harus pergi." ucap Anne sambil mengambil kardus yang berisi barang nya dan pergi meninggalkan irene serta Kim.Corp.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Roxxanne tidak langsung kembali ke apartement nya, ia bermain sebentar disungai han untuk menghilangkan semua untuk hari ini.

duduk di dekat pohon itu menjadi kesukaan Anne dari kecil saat mengunjungi Sungai Han.

Plung.

Air menggelembung saat Anne melempar batu ke Air. " Tuhan, sampai kapan kau membuat ku seperti ini, hah!!" ucap Anne.

Anne menghela napas kemudian kembali melempar batu ke sungai,  Saat ingin melempar Anne merasakan seseorang duduk disebelah nya.

Anne menoleh dan ia terkejut saat Disamping nya adalah namja yang selama ini ia berusaha untuk melupakan nya.

"Will?" panggil Anne, yang dipanggil menoleh ke anne kemudian tersenyum, "Sedang apa kau di mari?" tanya Anne.

"Kenangan. yap, aku sedang mengenang kenangan kita Anne." ucap Willis sambil menatap anne.

Anne menggelengkan kepalanya,

"Kenangan kita itu tidak ada,itu hanya Mimpi dan ilusi."

"Mwo? Mimpi? Ilusi?" tanya Willis yang mendapat anggukan oleh Anne.

"Tidak Anne, itu nyata sungguh 100% kenangan itu nyata. bahkan dunia tahu jika itu nyata."

Anne tersenyum pahit, "Akh, sudahlah gak usah mengingat kenangan yang tidak nyata alias hanya kebohongan." ucap anne sambil berdiri.

Tapi Willis menarik tangan Anne sehingga membuat Anne terduduk kembali.

"Roxxanne, Kau tidak ingat kah Janji kita dahulu?" tanya Willis.

"Hentikan Will. disini yang tidak ingat akan janji itu adalah Dirimu bukan diriku." ucap Anne dengan berteriak.

Willis terdiam, ia merenung ucapan Anne sungguh itu sangat fakta

"Anne mianhe. aku mengingkari dan melupakan janji kita dulu."

"Minta maaf saja tidak cukup,Willis Oh." ucap Anne.

Anne berdiri kemudian menatap Sungai han.

"Sudahlah, lupakan diriku. dan hiduplah dengan dunia barumu Willis." lanjut anne kemudian pergi meninggalkan Willis yang mulai meneteskan air mata.

"Aku melakukan itu, karna aku tidak ingin kau terluka Anne. Aku sangat mencintai mu." bisik Willis.

~Light Up The Sky~

Light Up The Sky [Complete] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang