Sixteen (2)

332 52 10
                                    

Lanjutan.

-

"Dia tidak salah, dan Dia tidak melakukan Apapun."

-

"Apa maksudmu?"

"Pertunangan mu? Aku lah yang membatalkan nya." ucap Umji seraya mendekati Sana dan Anne.

"Aku memberitahu Willis Oppa, Bahwa Anne Eonni kembali lagi. Dan, aku memintanya untuk membatalkan pertunangan nya dengan dirimu.

Karna, aku tidak sudi harus mempunyai kakak ipar seperti ular yang sangat licik, bahkan melebihi kata ular. Aku, tahu aku bukan adik kandung Willis Oppa.

Tapi, apa salah? Jika aku beranggapan sebagai adik kandungnya? Willis Oppa juga tidak keberatan akan hal itu. Jadi, lepaskan Anne Eonni. Dia tidak ada campur tangan dengan masalah ini.

Ia hanya sebagai korban yang masuk ke dalam penjara, bahkan ia tidak tahu kesalahan apa yang ia perbuat." jelas Umji.

Sana memundurkan langkahnya bersamaan dengan Anne, karna Sana masih setia menjambak rambut Anne.

"Tapi, bukankah kalian menganggap Anne sebagai permainan? Itu akan aku lakukan. Kalian ingin mempermainkan sebuah permainan yang sangat jelas menyakitiku,

Maka aku akan mengikuti permainan kalian bahkan aku akan membalasnya lebih dari kata permainan." ucap Sana.

"Akhhh!!!" teriak Anne saat Sana menarik rambutnya dengan sangat kencang, hingga ke ubun-ubun.

"Anne!" teriak Taeyeon dan Tiffany bersamaan.

"Ku mohon lepaskan Anne, dia baru saja pulih." tangis Tiffany. Luhan yang melihat kekasihnya menangis segera menatap tajam Sana yang ditatap malah tersenyum licik.

"K--kau ingin a--apa dari ku?" ucap Anne terbata-bata karna menahan rasa sakit.

"Aku?" tanya Sana balik kepada Anne membuat Anne menganggukkan kepalanya. Sana melepaskan tangannya dari rambut Anne.

"Aku ingin Willis menjadi Milikku." ucap Sana sambil mencengkram Bahu Anne dengan kencang.

"Akhh!!" ringis Anne.

"Sana!! Berhenti!! Kau akan mati, jika melukainya!!" Ancam Willis membuat Sana tertawa keras.

"Aku ingin Kau Mati, Anne." ucap Sana. Anne menatap Sana dengan tidak percaya, ia sama sekali tidak mengenal Gadis dihadapannya.

"Sana, lepaskan Anne atau aku akan menembakmu!" suara Namja terdengar membuat semua mata menatapnya.

"Kai?" panggil Baekhyun.

"Tembak saja. Apa ada yang perduli? Ku peringatkan sebelum itu terjadi, maka gadis ini akan ku habiskan."

"Cukup!! Kau sudah cukup menguji kesabaran ku, Sana!" teriak Willis.

Anne menatap Kai yang sedang menarik pelatuk dan siap di tembakan kepada Sana.

Dor..

Suara tembakan terdengar jelas di gedung itu, Saat Kai sudah melepaskan pelatuknya. Peluru keluar dari pistol dan siap mengenai siapapun yang menjadi sasarannya.

Bruk.

Suara tubuh terjatuh kebawah dengan darah yang keluar dari perutnya, bahkan ia membuka mulutnya untuk menahan rasa sakit yang di terimanya.










































"A--Anne!!!" teriak mereka bersamaan kecuali Sana dan Kai.

Ya, Peluru itu mengenai perut Anne. Anne mendorong Sana menjauh agar tidak mengenai peluru yang baru saja di luncurkan.

Semua segera menghampiri Anne yang sudah tergeletak di bawah.

"E--eonni?" panggil Umji.

"Anne!" teriak Willis sambil meletakkan kepala Anne ke pahanya.

"Roxxanne." ucap Tiffany dan Taeyeon.

Anne tersenyum sambil melihat semuanya, kemudian matanya berhenti saat menatap mata Willis. Dengan sisa tenaga ia mengelus pipi Willis.

"A--aku s--sekarang I--ing--ngat, W--Willis." ucap Anne.

"Eonni? Neo?" panggil Umji seraya menggenggam tangan Anne.

"H--hey, A--adik k--kecil ku, B-bagaimana k-Kabarmu? U--umji aku s-aaa-sangat m-Merindukanmu. D-dan aku m-Menyayangimu." ucap Anne membuat Umji menangis lebih kencang.

"Tiffany, Taeyeon aku senang bisa mengenal kalian. T-Terima kasih sudah mau menjadi s-Sahabatku.." ucapan Anne terpotong karna napasnya yang sesak kemudian Anne menatap Luhan dan Baekhyun yang berdiri dibelakang Taeyeon dan Tiffany.

"Luhan, Baekhyun ku mohon jaga Sahabatku jangan membuat mereka menangis, buatlah tangisan kebahagian bukan tangisan kesedihan." tambahnya.

"Anne apa yang kau bicarakan?!!" ucap Tiffany tidak terima. Anne hanya tersenyum.

Anne menatap Willis dalam, bahkan sangat dalam.

"W--willis b-Berbahagialah kau dengan Sana, lupakan aku. Lupakan tentang diriku, mulai lah lembaran baru dengan Sana."

"Tidak!! Kau tidak boleh pergi." ucap Willis sambil menggelengkan kepalanya.

"Sana." panggil Anne membuat semua menatap Sana dengan kebencian. Sana mendekati Anne lalu berjongkok.

"Anne aku sungguh minta maaf, Aku sangat sangat menyesal. Aku sangat dibutakan cinta Willis, sampai aku melakukan ini semua terhadapmu dan kau malah.." ucapan Sana terhenti karna tangisan yang keluar dari bibirnya.

"Tak apa. Aku memaafkanmu. Berbahagialah dengan Willis, mulai sekarang." ucap Anne.

"Tidak, kau harus bertahan." ucap Sana.

Anne tertawa kecil, "Itu sangat mustahil, Aku sudah tidak kuat lagi."

"Anne!! Ku mohon." mohon Sana.

"Willis Aku mencintai.." Anne menarik napasnya, sebelum melanjutkan ucapannya. "Mencintai mu."

Dan








"ANIYA!!! " teriak Willis.

"Anne? Ku mohon bangun!!" ucap Taeyeon sambil mengguncangkan tubuh Anne.

"Eonni, bangun. Jangan tinggalkan aku, Cukup Hyerin Eonni yang meninggalkan aku, Eonni jangan. Ku mohon bangunlah." pinta Umji.

Dan seketika semua menjadi Tangisan yang mendalam, bagi semua yang berada disana.

Entah Tuhan ingin memisahkan mereka ataupun menyatukan mereka dengan cara berbeda.

Kita hanya bisa melihat skenario apik dari Tuhan, hanya dia yang mengubah semua. Manusia tidak akan bisa melakukan itu.

~Light Up the Sky~

TAMAT?!

OH TENTU TIDAK, INI BELUM TAMAT PERMISA😂.. BEBERAPA CHAPTER LAGI, AKAN TAMAT.

JADI, DI TUNGGU AJA YAAA😉😁

Light Up The Sky [Complete] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang