Boncap 2

383 31 2
                                    

~Light Up The Sky~


Anne mengumpulkan kesadaran nya saat merasakan seseorang menggenggam tangan nya dan memanggil namanya. Setelah kesadaran Anne terkumpul ia melihat ke bawah dimana Willis sedang menggenggam tangan nya dan menunduk.

"Berapa lama aku pingsan?" Suara Anne membuat Willis mendongakan kepalanya lalu tersenyum lebar.

"Anne kau sudah merasa baikan?"

Anne hanya diam kemudian pandangan nya menyapu isi Ruangan yang kosong kecuali dirinya dan Willis saja.

"Will, bolehkan aku bertanya?"

"Tentu Sayang."

Anne terdiam sebentar sembari mengingat ucapan Sana yang mengatakan Dirinya hamil Anak Willis.

"Apakah Sana kemari?"

"Tentu, dia kemari."

Anne menatap Wajah Willis yang kurang bersahabat, Namun Anne mengabaikan nya.

"Apa Kau benar menghamili Sana?"

Walau sakit Namun Anne harus menanyakan nya kepada Willis. Jika benar Willis menghamili Sana dan Sana sedang mengandung maka Anne sudah berpikir secara Matang dan membuat keputusan yang bulat. Anne akan meminta Cerai kepada Willis agar Willis bertanggung jawab.

Memang Sakit, namun Anne tidak ingin Sana melahirkan seorang anak tanpa Ayah. Jika dipikir Hun Na juga begitu, Tapi Anne berpikir ia pergi ke Bulgaria tempat yang sering ia kunjung bersama Jessica dan di sana ia akan membuat Kebohongan bahwa Ayah dari anaknya telah tiada itu yang Anne rencanakan.

"Anne kenapa kau bertanya itu?"

"Jawab saja tidak usah mengalihkan pembicaraan."

Willis mengeratkan genggaman nya sembari menatap Anne dengan mata nya sedangkan Anne hanya menatap Willis dengan datar yang ia buat-buat.

"Anne, aku tidak pernah menghamili Sana."

"Bohong."

"Untuk Apa? Apa Sana mengatakan hal Aneh?"

"Ia mengatakan bahwa ia hamil Anak mu dan dia meminta ku untuk menjauhi Mu."

Willis seketika menahan tawa nya membuat Anne menyeritkan kedua alisnya, sungguh ini bukan hal lucu. Bagaimana ia bisa menahan tawa sedangkan dirinya habis-habisan menahan tangisan.

"Astaga, Anne kau percaya? Kau tak ingat? Sana sudah menikah setelah ia keluar dari penjara."

"Ha?"

"Ku rasa Sana mengerjai dirimu."

"Apa?"

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dan menampilkan Taeyeon, Baekhyun, Tiffany, Luhan, Sana dan seorang lelaki yang tak dikenalnya. Mereka memasuki ruangan Anne dan berdiri mengitari Ranjang Anne.

"Anne Maafkan aku."

"Sungguh jangan membuat semua semakin rumit, jelaskan sekarang apa maksud nya!"

"Anne, Sana tidak hamil Anak Willis. Kau sudah di bohongi oleh Sana." Ucap Tiffany.

"Dan juga kalian Semua, bukan?"

"Maafkan kami, Anne."

"Sungguh Lelucon kalian tidak bagus, kalian tahu? Aku menahan Tangisan dan berusaha menguatkan diri untuk bercerai dengan Willis."

Seketika semua menjadi terkejut mendengar perkataan Anne, mereka tidak membayangkan Jika Anne akan sebegitu mudahnya melepaskan Willis dan meminta Cerai.

"Anne ku Mohon jangan."

Anne memejamkan kedua matanya lalu menatap mereka semua dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Apa maksud semua ini?"

"Ehm, hanya ingin memuji kesetiaan mu pada Willis." Ucap Baekhyun begitu saja membuat Anne memijat pelipisnya.

"Astaga, kalian benar-benar membuat Hatiku dilanda kehancuran."

"Anne?"

"Tenang saja, aku menerima lelucon kalian dan aku memaafkan kalian semua."

Semua menjadi tersenyum lebar. Willis mengecup pipi Anne di depan semua orang sedang Anne hanya diam karna ia sudah biasa dengan ciuman Willis yang mendadakan. Anne menatap Sana yang sedang dirangkul oleh seorang lelaki.

"Jadi, siapa dia?"

"Dia? Dia adalah suamiku dan juga ayah dari anak ku. Perkenalkan dia adalah Mark Tuan."

Lelaki bernama Mark Tuan tersenyum ke arah Anne sembari mengulurkan tangan nya bermaksud berkenalan.

"Hai, Saya Mark Tuan suami Sana Tuan. Maaf jika isteri ku membuat mu merasakan ini."

Anne membalas uluran tangan Mark sembari tersenyum membuat Willis yang melihat itu cemburu.

"Roxxanne Oh dan aku memaafkan Sana."

"Ekhem" Deheman Willis membuat Anne dan Mark melepaskan genggaman tangan mereka. Anne dan Mark tersenyum bodoh karena mereka terpesona satu sama lain.

"Apa kau sudah beralih?" Tanya Willis membuat Anne menatap Willis lalu mencubit pipinya.

"Apa kau pikir aku sepertimu? Kekanakan."

"Anne."

"Oh ayolah jangan manja. Ingat banyak orang dan Ada Hun Na."

Seketika semua tertawa mendengar perkataan Anne yang sedikit menyindir Willis dan melihat Ekspresi Willis yang begitu kekanakan.

"Lebih kau tak mempunyai Hun Na, biar aku dapat bermanja dengan mu."

Tak.

Anne menjitak kepala Willis membuat Willis meringis dan lain nya terkekeh.

"Jika kau berani melakukan sesuatu dengan Hun Na, maka bersiap menerima surat gugat Cerai."

"Anne~"

Anne hanya menggelengkan kepalanya lalu merentangkan kedua tangan nya memberi izin kepada Willis untuk memeluknya dan Willis langsung memeluk Anne dengan begitu erat, Mereka berdua merasakan Taeyeon, Baekhyun, Tiffany, Luhan, Sana dan Mark keluar dari ruangan.

Dengan cepat Anne melepaskan pelukan Willis membuat Willis menyeritkan kedua alisnya.

"Cukup, Hun Na kelaparan."

Anne meraih Hun Na yang berada di ranjang baby sebelah ranjang nya kemudian menyusui nya, Willis yang melihat pemandangan di depan nya merasakan kesempurnaan yang sesungguhnya.

"Roxxanne I Love You."

"Love You Too, Willis."

~Light Up The Sky~

END

Selesai yaa:)

SAMPAI JUMPA DI NEXT STORY😀

Light Up The Sky [Complete] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang