tentang rasa, yang tak kunjung terucap.

56 3 0
                                    

Aku terus berpura-pura,
dan kamu seenaknya selalu menanamkan luka.

Berpura-pura bukanlah hal yang mudah;
aku terus berkata ini,
padahal hati ku masih meneriaki untuk berkata itu.

Kau tahu? Saat aku mengadu, kau malah diam membisu.
Bertahun-tahun menunggu, namun, kusadar harapanku semakin semu.
Dibalik skenario dengan senyuman bahagia ini, aku menyimpan beberapa kisah tersendiri.
Kau tak pernah tahu, kan?
Dan seperti bisa, kamu memang tidak pernah ingin tahu.

Entah mana yang lebih menyakitkan, membiarkan mu membawa ku terbang
lalu menghempaskannya sebelum menyampai titik surga,
atau membiarkanmu menari ditengah hujan tanpa suara.

Sekarang, aman rasanya jika aku mengibaratakan kita sebagai garis yang berbeda,
yang sedang berhenti dilukis oleh sipelukis. Mencari cara agar garis kita bertemu,
dan berbuah manis.

Tapi akhirnya aku meringis, menatapi takdir yang tragis.

Akhirnya, kau diam ditempatmu.
Begitupula denganku, menunggu pelukis meneruskan lukisannya,
atau malah membuangnya.
Entah mana yang akan ia pilih, tapi aku sudah menentukan pilihan.

Jika aku dan kamu tidak pernah menjadi kata 'kita',
maka biarkan aku menyimpan prasaan diam-diam ini sendirian.
Karena mencintaimu, tak perlu memiliki alasan.

A NOTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang