tolong, dengarkan.

9 0 0
                                    

tolong dengarkan, kali ini saja.
jangan biarkan mereka menganggu kita.
jangan biarkan asa menghilang begitu saja.
kita sudah membangun tembok setinggi ini, setelah sekian lama bersama,
kenapa, harus berakhir sekarang?
kenapa, harus merubuhkan apa yang kita sudah bangun sejak awal mulanya kita bertemu seperti ini?
kenapa harus mengikis benih-benih sayang itu, saat ini?
saat dimana, aku sudah mulai mempercayai seutuh hatiku padamu?
kenapa saat ini?

jangan seperti ini.
ini bukan kita yang pernah kita inginkan.
ini bukan kita yang kamu janjikan,
bukan kita yang sering kamu ceritakan padaku tiap malam.
tidak, kita tidak seperti ini.
tidak, kita tidak seperti ini. benar, kan?

tolong katakan, bagian mana dari kita yang salah?
tolong katakan, bagian mana dari kita yang rusak?
tolong jelaskan, bagian mana yang membuat kamu ingin berhenti, keluar dari garis kata 'kita'?

apa yang membuatmu, kali ini ingin sekali menyerah?
bagian mana dari kita yang salah?

"kamu berubah," katamu.

bukan, kamu yang berubah.
pikiranmu yang mulai takbisa kuterka akan kemana tujuannnya.
hal-hal kecil yang kemudian berakhir dengan rumit.
ada pembatas transparan yang membuat arena baru di dirimu,
arena dimana yang tidak menyertai kehadiranku di dalamnya.

"dan biarkan waktu yang mengajari kita cara untuk menerimanya, ya?" katamu. begitu lembut, dengan senyum yang selalu aku kagumi.

begitu mudah bagimu untuk mengatakan itu, bukan?
jelas-jelas, sekarang, aku yang berdiri disini menatap punggungmu yang makin lama semakin kecil.
saat langkahmu pelan-pelan hilang.
bagaimana kamu bisa mengatakkan itu, saat aku yang diam-diam berdoa untuk kamu kembali?
saat aku yang satu-satunya menatap kamu menjauh.
saat aku yang tertinggal, kehilangan.

A NOTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang