"Kita"

39 1 0
                                    


Seperti harimau buas yang kelaparan,
kamu datang mengendap-ngendap dalam hidupku.
Beberapa menit kemudian, kau menerkamku - menerkam hatiku.
Setelah puas kau hancurkan, kau tinggalkan aku yang sudah tak beraturan.
Aku berantakan. Aku berceceran.
Aku kesepian dalam kegelapan. Aku merasa aku tidak memiliki teman.

kamu dimana?

Pertama kamu bilang, kamu sayang.
Tidak lama kemudian, bayanganmu semakin menghilang.
Kamu janji untuk tinggalkan ku sendiri.
Hei, seingatku kau juga pernah berjanji, untuk tidak meninggalkanku dititik sini.
Lalu, kenapa kau membiarkanku lelah mencari?
Perbuatanmu meninggalkan luka ini,
yang kusebut keji.

Heran, jika setiap cerita cinta berakhir penuh derita, lalu kenapa Tuhan repot-repot membuatnya?
Bukankah itu hanya menambah beban pada makhluk-Nya?

Kita berdua tahu, bahwa kita sudah terlalu lama bermain dengan waktu.
Kita mungkin sudah melebihi batas paling maksimal untuk menunggu.
Setelah rasa ngilu mempenjara hatiku, mungkin ini saat yang tepat untuk mengubur masalalu.
Aku dan kamu, memang tak pernah bisa menjadi kata satu.

Kita pasti bahagia.
Walaupun untuk mendapatkan bahagia,
kita tidak perlu menjadi 'kita'.

A NOTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang