tentang aku

15 0 0
                                    


Kamu adalah apa yang aku selalu tulis,
namun aku adalah apa yang tak pernah kamu baca. - unknown.

***

Hei, apa kabar kamu yang disana?
Kau tahu, aku merindukanmu.
Aku tidak berharap kau akan merindukanku, karenaku tahu kau tak pernah merindu.

Aku memejamkan mata.
Mencoba menghilangkan semua bayanganmu didalamnya.
Mencoba menghilangkan kenangan masalalu ku didalam kegelapan.
Menginginkannya untuk tetap disana, tanpa menghantui ku kembali.
Namun, kenyataanya semua yang diharapkan tidak selalu menjadi kenyataan.
Ironis sekali, ya?

Ohiya, aku masih ingat hal-hal kecil tentangmu.
Bagaimana caramu berbicara;
bagaimana caramu tertawa;
bagaimana caramu berjalan;
bahkan aku masih mengingat bagaimana matamu berkilaunya saat kau mulai membahas tentangnya.

Kamu.
Aku selalu tahu tentang kamu.
Sedangkan kamu,
Kamu selalu tahu tentangnya.
Sejujurnya, aku muak.
Muak dengan perasaan yang menyiksa ini.
Apa ini yang dinamakan 'bertepuk sebelah tangan?'
Lalu, apa artinya harapan-harapan yang kamu berikan?

Saat aku memejamkan mata, kamu selalu disana.
Tersenyum kearahku, membuatku bertanya.
Sejujurnya, kamu mau apa?
Saat aku memejamkan mata, kamu selalu disana.
Tersenyum kearahku, memberikan sebuah harapan.
Yang mungkin, akan menjadi sebuah kenangan yang tak diinginkan.
Kau tahu, betapa sakitnya aku saat itu?
Ah, aku lupa.
Kamu selalu tahu tentangnya kan, bukan tentang aku.

Sekarang, aku membuka mata.
Menatap diriku dalam sebuah cermin datar.
Haruskah aku menangisi sesuatu yang belum menjadi milikku, atau haruskan aku menertawakan diri karena membiarkan ku terjatuh pada dirimu?
Mungkin, aku harus melakukan keduanya.

Aku mencintaimu.
Apa kamu tahu? Tentu saja tidak.
Aku kan, hanya ukiran disebuah pasir pantai.
Yang akan terhapus oleh angin lambat laun.
Kau tahu, aku selalu disini; menunggumu.
Aku selalu disini.
Hanya saja bayangku terlalu ditutupi oleh mereka yang menurut mu mencintaimu.
Yang menurutmu bisa membahagiakanmu.

Saat aku bertemu denganmu,
Aku tak pernah mengira bahwa aku akan jatuh terlalu dalam.
Aku tidak pernah mengharapkan cinta datang kepadaku.
dan aku, aku juga tak pernah mengharapkan rasa sakit itu akan menghantuiku.
Tapi, aku bisa apa?
Sungguh, ini semua diluar kendaliku.
Ternyata, yang orang-orang katakan itu benar.
Cinta memilih, bukan dipilih.
Dan hatiku, memilihmu.

Saat kamu menatapku, pernahkah kamu membayangkan jika suatu saat kita akan menjadi kata satu?
Aku rasa, tidak demikian.

Aku memejamkan mataku kembali.
Membiarkan bayanganmu kembali mengisi hati.
Mencoba menerima takdir yang menyakiti.
Aku bukan untukmu.
Begitupula sebaliknya.
Biarlah cerita ini menjadi kisah putus nyambung yang tak berarti dalam mimpi.
biarlah, cerita ini jadi milikku.
Bermain dengan sendirinya diimajinasiku.
Dan kamu tak perlu tahu, bahwa aku masih setia menunggumu.
Mungkin, karena aku terlalu mencintaimu maka itu aku tidak mau melepaskanmu.

Ya, aku mencintaimu.
Dan mungkin, itu adalah alasan cukup kuat untuk tidak membiarkan mu pergi dari sisiku.

A NOTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang