Setelah Lulus SMA

71 6 3
                                    

Setelah Lulus SMA.
Pagi ini ditemani jalan yang rumput nya masih diwarnai embun pagi, aku berangkat kesekolah dengan sepeda miniku untuk melihat hasil pengumuman atas UNBK yang beberapa minggu lalu telah aku ikuti bersama teman seperjuangan. Hari ini adalah hari bersejarah dalam hidup ku dimana pengumuman ini menjadi pertimbangan untuk ku melangkahkan kaki meraih mimpi ku cemas dan khawatir mulai menyusup dalam rasaku.
Ku mulai melangkah kan kaki ke gerbang untuk masuk kedalam sekolah ku, ternyata dalam sekolah telah ramai dipenuhi suara hiruk piku siswa siswi termasuk aku yang mengantrie tidak sabar untuk melihat pengumuman tersebut,
Aku mulai meneliti daftra nama yang tertera di papan pengumuman, belum jauh mata dan telunjuk ku berjelajah, mata dan tangan ku berhenti pada daftar nomor dua yang menyebut jelas Nama ku, sebagai lulusan terbaik nomor dua setelah Aliya, dengan prasaan  bahagia bercampur haru, ia segera pulang, dan mengabarkan berita ini pada abi dan umi, aku pulang mengayuh sepeda mininya dengan semangat yang membara dalam hatinya.

"assalamualaikum umi, abi," teriak Hafsah dari ambang pintu, ketika tiba dirumah seketika Umi dan Abi keluar menghampiri Hafsah.

"wa'alaikumsalam" jawab abi

"ada apa tho nak, kok triak triak" sambung Umi sambil menatap tajam mata putrinya,

"maaf mi, bi, maaf" jawab Hafsah dengan menundukkan kepala.

Kemudian Abi mengajak umi dan putrinya untuk masuk kedalam rumah, dan mempersilahkan putrinya untuk bercerita mengenai apa yang putrinya alami.

"mi, bi, Hafsah lulus"  Hafsah memulai pembicaraan dengan muka datar, yang membuat Abi dan Uminya penasaran.

"alhamdulillah" jawab umi dan Abi

"tapi kenapa? Koq sedih" tanya umi penasaran

"nilainya umi, nilai ana jelek" terang Hafsah yang
ingin membuat suprize pada Umi dan Abi, melihat kuping Abi yang sudah mulai memerah, Hafsah segera memberikan penjelasan,

"eemm mak.. Maksud Ana, ana lulus dengan Nilai terbaik Mi, Bi" jelas Hafsah sambil memandang Umi dan Abinya.

Mendengar hal itu Hafsah mendapat pelukan hangat dari Umi dan Abinya,

"kamu ini hobi ya buat Abi, kaget" canda Abi sambil menjewer telinga Hafsah.
Mereka pun memenuhi rumah dengan bacaan hamdalah, dan rasa syukur atas, kelulusan putrinya.
Dan Hafsah mulai memikirkan kemana ia kan menjalani hidup setelah ini.

Air mata Kerinduan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang