Terkadang kita memang harus bisa merelakan tapi sebelum itu kita harus berusaha untuk mempertahankannya terlebih dahulu.
***
HONOKA bingung harus bersikap seperti apa, haruskah ia senang? Atau malah sebaliknya? Matanya masih menatap ke arah komputernya tapi pikirannya melayang kemana-mana. Pagi ini ia menerima e-mail yang berisi bahwa ia diterima oleh sebuah Universitas terkenal di New York lewat jalur beasiswa. Ini merupakan harapannya sejak dulu, tapi kenapa ia malah bingung bukannya senang?
Ayah Honoka yang mengetahui anaknya mendapatkan beasiswa di Univesitas terkenal itu pun langsung menangis haru dan memeluk putri kesayangannya. Ia bangga sekaligus sedih karena itu artinya ia akan ditinggal sendirian di Tokyo. Kyoko pun tak kalah hebohnya saat mendengar berita itu, mungkin dengan kuliah di luar negeri Honoka bisa melupakan Yuki.
Malamnya Honoka pun mengundang teman-temannya untuk merayakan kelulusan mereka sekaligus untuk merayakan Honoka yang mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri dengan membuat pesta sederhana di restoran ayahnya. Namun, selama acara Honoka terlihat murung ia lebih banyak merenung dan hanya bicara saat ada yang bertanya padanya. Orang lain mungkin tidak menyadarinya, tapi Kyoko sangat memahami sahabatnya itu.
"Apa kau tidak senang?" Tanya Kyoko yang duduk di depan Honoka. Sedari tadi Honoka hanya duduk diam sambil menatap keluar.
"Tentu saja aku senang!" Seru Honoka yang langsung memamerkan senyumnya yang terkesan dipaksakan.
"Kau tidak mengundangnya?" Honoka tidak menjawab pertanyaan Kyoko dan malah meminum jus jeruknya.
"Kyoko-chan apa kau sudah mencoba takoyakinya? Emm oishi!" Honoka terus saja mengalihkan perhatian.
"Kau mungkin tidak bisa melihatnya lagi dalam waktu yang cukup lama."Honoka langsung menghentikan kunyahannya dan meletakkan kembali takoyaki yang sudah diambilnya.
"Lalu apa yang harus kulakukan? Apa kau tahu seberapa inginnya aku untuk bertemu dengannya dan memeluknya? Tapi kau aku tidak bisa melakukan itu. Jika aku melihatnya hatiku hanya akan semakin sakit. Hatiku sakit Kyoko-chan sampai rasanya dadaku sangat sesak dan yang bisa kulakukan hanya menangis!" Seru Honoka di sela tangisnya, gadis itu pun terisak sambil memegangi dadanya yang terasa begitu sesak. Beberapa waktu yang lalu, ia memang sempat mengesampingkan Yuki karena segala kesibukannya tapi tetap saja Yuki masih tetap ada dalam ingatan dan benaknya.
"Lupakan dia!" Honoka langsung terdiam saat mendengar seruan Kyoko.
Kyoko pun menghela napas dan menggenggam telapak tangan sahabatnya yang bergetar. Genggaman Kyoko selalu berhasil menyalurkan kehangatan dan ketenangan pada Honoka, kenyamanan yang tidak bisa ia dapatkan dari ibunya,"Kau harus pergi dan melupakannya, melihatmu seperti ini juga membuatku sakit Hono-chan! Aku tidak mau terus melihatmu seperti ini. Pergilah dan temukan hidupmu yang baru! Duniamu tidak hanya tentang dia!"
Honoka hanya diam, mungkin benar apa kata Kyoko. Hidupnya bukan hanya tentang Yuki, ia tidak boleh terus terpuruk seperti ini. Masih ada banyak hal yang harus ia pikirkan dan ia raih di dunia ini tidak hanya cinta dari Yuki. Ia juga harus membahagiakan ayahnya dan membuat ibunya bangga. Honoka pun mengangguk dan memeluk Kyoko.
Tanpa mereka sadari, diam-diam ayah Honoka melihat Honoka dan Kyoko. Sebagai orang tua tentunya ia sangat khawatir kepada Honoka. Ia sudah tahu semuanya dari Yuki, tapi ayah Honoka tidak pernah menyinggungnya dan berpura-pura seolah ia tak tahu apapun yang terjadi. Ia tak mau membuat putrinya semakin terpuruk karena terus mengingat hubungannya dengan Yuki yang sudah kandas.
***
Honoka menatap ke sekeliling kamarnya. Kamarnya yang biasanya terlihat berantakan dengan berbagai buku yang berserakan kini terlihat begitu rapi dan hampir sebagian isinya telah kosong. Honoka sudah mengemasi barang-barang dan pakaian yang akan ia bawa ke New York dan sebagian lagi telah ia sumbangkan. Honoka berjalan mendekati salah satu dinding kamarnya, dinding itu memang ia tempeli dengan berbagai foto baik fotonya bersama Kyoko dan teman-teman sekelasnya, dengan ayahnya maupun fotonya dengan Yuki.
![](https://img.wattpad.com/cover/121061134-288-k203808.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?! [FINISH]
Fanfiction[Season 2 : Because of You] Bagaimanakah perasaan kalian jika kalian harus tinggal serumah dengan orang yang sangat kalian benci?? Hal itulah yang dialami oleh Honoka entah kenapa ia harus tinggal serumah dengan rival sejatinya yaitu Yuki. Pertengk...