11. Khawatir

469 40 12
                                        

SELAMAT MEMBACA KISAH HONOKA DAN YUKI


SETELAH kejadian ciuman itu, Honoka dan Yuki pun langsung berdiri dengan canggung dan pura-pura mengantuk. Padahal, baik Honoka maupun Yuki tidak bisa tidur sampai pagi.

"Hei matamu kenapa? "Tanya Kyoko saat mereka hendak ke toilet keesokan harinya.

"Memangnya mataku kenapa? "Ujar Honoka balik bertanya.

"Kau seperti tidak tidur setahun! "Seru Kyoko. Honoka pun langsung mencari-cari cermin di tasnya dan memegangi kantung matanya yang menghitam seperti mata panda.

"Ah,  ini semua karena permainan konyol itu! "Gumam Honoka.

"Kau bilang apa? "Tanya Kyoko yang mendengar ucapan Honoka tapi tidak terlalu jelas.

"Bukan apa-apa! Mungkin karena semalam kita begadang sampai lewat tengah malam! "Elak Honoka. Padahal, ia tidak tidur sama sekali. Kejadian saat Yuki mencuri ciuman pertamanya terus saja berputar di otaknya dan itu sukses membuat Honoka tidak bisa tidur. Dan Setiap kali ia berusaha untuk tidur, ingatan akan kejadian itu malah semakin jelas.

"Kenapa wajahmu memerah? "Tanya Kyoko. Honoka pun langsung memegangi wajahnya dengan kedua tangan.

"Ah dingin sekali! Ayo cepat nanti antriannya semakin banyak! "Seru Honoka dan berusaha melarikan diri.

Setelah selesai sarapan dan bersiap-siap, para ketua dan wakil ketua regu dari masing-masing kelas pun dipanggil untuk berkumpul di tengah lapangan, termasuk Yuki dan Honoka. Akan tetapi, Honoka sangat enggan untuk berkumpul alasannya tidak lain dan tidak bukan adalah Yuki.

"Kyoko-chan tolong gantikan aku ya! "Pinta Honoka. Ia malu jika harus bertemu dengan Yuki apalagi setiap  bertemu dengan pemuda itu,  jantungnya berdegup sangat cepat. Bagaimana jika nanti jantungnya tiba-tiba pecah karena berdetak terlalu cepat? Nanti  bisa  repot.

"Aku tidak bisa Honoka-chan! "Jawab Kyoko. Tak lama kemudian terdengar seseorang memanggil Kyoko, Honoka dan Kyoko pun menoleh ke empunya suara.

"Ohayou!" Sapa orang itu. Honoka dan Kyoko pun serempak menjawab sapaannya.

"Honoka-chan apa aku boleh meminjam Kyoko sebentar?"tanya orang itu yang tak lain adalah Arata. Honoka pun mengangguk perlahan.

"Tentu saja, lama juga tidak apa-apa! Oh ya aku pergi dulu ya, aku harus segera berkumpul!" Seru Honoka yang berusaha menyembunyikan kecemburuannya. Honoka pun berlari cukup kencang menuju tempat di mana para pimpinan regu lainnya berada. Namun, tiba-tiba kakinya tersandung hingga membuatnya kehilangan keseimbangan.

Aneh, kenapa Honoka tidak merasakan sakit? Gadis itu pun membuka matanya yang tertutup dan saat itu juga matanya menangkap sebuah wajah yang sangat ia kenali. Ia adalah orang yang mencuri ciuman pertamanya semalam. Yup, ia adalah Jerapah alias Yuki Furukawa. Selama beberapa detik, pandangan mata mereka saling beradu hingga akhirnya Yuki mengucapkan kata yang sangat menyebalkan.

"Kau berat tahu!" Rasanya Honoka sangat ingin melempar sepatu ke wajah pemuda itu sekarang juga!

Honoka pun segera berdiri dengan canggung. Rupanya ia tidak merasa kesakitan karena Yuki berhasil menangkapnya lebih dulu sebelum gadis itu jatuh ke tanah. Honoka bingung apakah ia harus berterima kasih atau harus mengumpat karena lagi-lagi jantungnya tidak bisa dikendalikan, apalagi tangannya mulai bergetar. Situasi di antara mereka benar-benar canggung. Honoka hanya menatap tanah di bawahnya sedangkan Yuki sibuk menatap ke atas sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Untung saja Nakamura-sensei segera menyiapkan barisan sehingga kecanggungan di antara mereka akhirnya berhenti.

Why?! [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang