[Season 2 : Because of You]
Bagaimanakah perasaan kalian jika kalian harus tinggal serumah dengan orang yang sangat kalian benci??
Hal itulah yang dialami oleh Honoka entah kenapa ia harus tinggal serumah dengan rival sejatinya yaitu Yuki. Pertengk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apa memang benar kata orang, jika cinta pertama tak akan berakhir bahagia?
❤
"STOOP!!" teriakan Honoka benar-benar membuat telinga Yuki berdengung. Seketika Yuki pun menarik rem sepedanya sebelum gendang telinganya benar-benar pecah karena Honoka.
"Ada apa?!"pekik Yuki yang benar-benar gemas. Setelah sepeda yang mereka kendarai berhenti, Honoka pun langsung melompat turun.
"Sampai di sini saja aku tidak mau teman-teman melihat kita berangkat bersama." jelas Honoka.
"Ya sudah." balas Yuki dan detik itu juga ia kembali mengayuh sepedanya. Honoka tak percaya melihatnya. Ia merasa tidak dihargai sebagai wanita. Setidaknya Yuki bisa kan meminjamkan sepedanya pada Honoka. Tega sekali dia membiarkan Honoka berjalan sendiri.
Ah benar, Honoka lupa jika orang yang baru saja meninggalkannya itu adalah jerapah a.k.a Yuki Furukawa rival sejati Honoka. Mustahil jika seorang Yuki Furukawa memperlakukan Honoka dengan manis.
Honoka pun menghela nafas panjang, lalu ia pun berjalan menuju sekolahnya. Sebenarnya sekolahnya sudah cukup dekat, tapi entah kenapa Honoka merasa jaraknya menjadi sangat jauh.
"Ohayou!"sapa seseorang. Honoka pun menoleh dan alangkah bahagianya ia begitu mengetahui bahwa orang itu adalah Arata.
"Ohayou!" balas Honoka. Entah kenapa tiba-tiba Honoka menjadi kembali bersemangat begitu melihat Arata.
Arata pun turun dari sepedanya dan menuntunnya agar ia bisa berjalan di samping Honoka.
"Kau berangkat sendirian lagi?"tanya Arata. Honoka pun mengangguk sebagai jawabannya.
"Kau juga selalu berangkat sendiri."seru Honoka.
"Ya mau bagaimana lagi, Kyoko-chan selalu menolak berangkat bersamaku walau aku sudah membujuknya ratusan kali."entah kenapa hati Honoka merasa sakit mendengarnya. Honoka menggelengkan kepalanya. Mereka bertetangga jadi wajarkan jika Arata mengajaknya berangkat bersama.
"Benar juga Kyoko-chan selalu berangkat di antar kakaknya."ujar Honoka.
"Oh ya Honoka-chan apa kau mau pergi denganku sabtu besok?"tanya Arata. Tentu saja Honoka mau itulah yang selalu ia impikan selama ini. Honoka dan Arata pergi bersama, bukankah itu namanya kencan??
"Baiklah aku mau."ujar Honoka dengan senyum yang merekah.
"Baiklah aku akan menjemputmu besok jam 10." Honoka pun mengangguk dengan semangat. Untuk pertama kalinya ada seorang pria yang mengajaknya berkencan apalagi orang itu adalah Arata.
Tak terasa mereka sudah sampai di sekolah. Honoka dan Arata pun harus berpisah karena Arata harus memarkirkan sepedanya. Honoka pun berjalan menuju kelasnya sambil terus tersenyum.