Tujuh

103 64 3
                                    

Happy Reading:)

**

Shanada berjalan sendirian ke kantin,terlihat tatapan sinis dari berbagai macam murid. Ada apa dengan penampiannya? Apakan dia berdandan terlalu menor sampai banyak tatapan mata terlihat jijik kepadanya?

Sesampainya di kantin,Shanada dibuat lebih tercengan karena ada spanduk bertulis 'Luna Shanada anak pelacur',tulisannya tidak kecil,hampir memenuhi spanduk tersebut. Shanada langsung berlari dan menarik paksa spanduk tersebut karena spanduk itu di gantung,sehingga tali plastik berwarna hitam tersebut putus.

"ASTAGAA!?"jerit seseorang,dan ternyata itu adalah Syiffa dan Curent yang baru masuk kantin. Syiffa dan Curent memang satu kelas,sedangkan Shanada kelas IPA sendiri.
Curent sudah memegangi kepalanya,ia syok berat saat spanduk yang terpampang jelas itu dibacanya.

"WOI,BANGSAT! SIAPA YANG NGELAKUINYA?" pekik Curent sambil berlari mendekat Shanada yang sedang melipat spanduk tersebut.

"Lun,lo gak papa?"tanya Syiffa dan Curent bareng. Sambil meneliti setiap sudut badan Shanada. Shanada terkekeh,sangat beruntung mempunyai dua sahabat yang perhatian.

"Udah,gak usah dibahas. Lagian aku gak papa"jawab Shanada yang membuang spanduk itu ke tempat sampah.

"Gue tau lo gak papa,tapi hati lo yang kenapa-napa"jawan Curent sangat marah. Ia tidak akan terima jika ada yang menghina Shanada.

"Ini ruang khusus kantin lho,Lun. Kantin kemarin masih diperbaiki,jelas pasti banyak murid yang makan disini. Nama lo tercemar,Lun kalo lo diemin aja kaya gini"protes Syiffa sambil mengambil air mineral yang disimpan dalam kulkas khusus.

"Udahlah,kan udah aku bilang kalo aku gak papa. Lagian kalo dibilangin orang itu pasti gak bakal berenti"jawab Shanada.

"Awas aja kalo sampe ketawan"ucap Curent geram sambil mengepalkan tangannya. Banyak pasang mata yang melihat kejadian tersebut.

Ini kantin yang memang didalam gedung sekolah,biasanya kantin ini tidak terlalu ramai karena banyak orang yang makan di kantin belakang. Di kantin belakang,jika diteruskan perjalanannya yang tidak terlalu jauh tapi memakan waktu istirahat akan bertemu dengan taman yang indah. Disana tidak terlalu ramai karena banyak murid yang enggan berjalan hanya untuk menghabiskan waktu istirahatnya. Disana hanya berisi orang pacaran.

Kantin belakang yang makanannya tidak semahal kantin yang berada didalam gedung itu membuat kantin itu ramai. Dan kemarin,kantin itu habis terkena musibah kebakaran. Bukti polisi yang menemukan rumput yang tersiram bensin,dan pemantik api yang gosong menyulitkan untuk mencari pelaku.

Dan sekarang ada yang memfitnah Shanada lewat spanduk yang terpampang jelas di kantin dalam gedung. Pelacur. Apa-apaan itu?Shanada terlahir di keluarga yang harmonis,ibunya SAH menjadi istri ayahnya. Terus apa-apaan tadi? Untung asma Shanada tadi tidak kumat saat melihat tulisan itu. Shanada hanya membawa in-haller, ibunya belum membeli obat untuk menetralisir asma Shanada. Shanada terkena asma karena keturunan ayahnya. Hanya dia yang terkena,adiknya tidak memiliki penyakit apapun.

"HEH?APA LO SEMUA LIAT-LIAT?MAU GUE COLOK Pake GARPU ITU MATA?"sentak Syiffa kesal karena masih banyak pasang mata yang melihatnya."LANJUTIN!!!"teriak Syiffa menyuruh mereka melanjutkan makannya.

Semua bergidik ngeri melihat Syiffa yang mengamuk seperti singa kelaparan.

"Udah"teduh Shanada.

"Udah-udah apanya?Lo jangan mau dikatain anak pelacur,Lun.Jelas-jelas itu udah pembulian.Apalagi ibu sama ayah Lo itu sah,su-a-mi-is-te-ri."komen Syiffa panjang,dan Current hanya mengangguk tanda setuju.

"DIA ITU EMANG ANAK PELACUR!"suara itu menggema di dalam kantin yang penuh dengan siswa-siswi yang sedang makan.

Datang tiga cewek dengan tersenyum licik kepada Shanada. kakak kelas dengan gelar senior itu sudah berada didepan Shanada,Syiffa,dan Curent.

"Ibu Lo tuh,dasar penggoda,pelakor,pelacur"ucap cewek yang berada ditengah temannya.

"Pelakor?maksud kakak apayah?"tanya Shanada sopan.

"Ck,sok polos banget nih bocah"umpat senior tersebut.
"Nyokap Lo tuh yang ngambil bokap gue."

"Bokap kakak aja tuh yang kepincut sama nyokapnya Luna"jawab Syiffa.

*Heh Lo,Lo itu masih junior gue"

"Kakak juga pernah jadi junior"jawab Curent.

"Erggg,gue gak punya masalah pada lo pada,kecuali Shanada"tunjuk cewek yang sebagai ketua. Cewek itu menjulurkan tangannya untuk berkenalan."Nama gue,Cassandra Nard Camtya"ucap cewek yang bernama Cassandra tersebut.

"Terus kenapa?"tanya Syiffa menantang.

"Lo itu ishhh...Lo gak tau?udah jelas-jelas udah gue sebutin nama belakang gue.Camtya."

"Kenapa sama Camtya?"

"Lo itu sekolah dimana?di SMA mana?kepanjangan SMA ini tau?"balas Cassandra bertanya. Alangkah bodohnya adik kelasnya ini.
"Ohh,kakak anak dari pemilik yayasan SMA kita?"tanya Shanada.

"Ck. Lo lupa sama gue?gue kenal Lo itu dari kecil Shanada. Lo temennya Gilbert kan? Lo deketin Gilbert pasti mau nguras hartanya kan?"

"Kok kakak kenal aku?"tanya Shanada polos.

"KAK CASS!!" teriak seseorang dari belakang Cassandra. Orang yang dipanggil pun menoleh ke sumber suara."Lo tuh apa-apaan sih?"

"Kenapa?Lo suka sama cewek udik ini?"tanya Cassandra pada orang yang memanggilnya dan menunjuk Shanada.

"LO APAAIN DIA?" Teriaknya membuat suasana kantin menjadi senyap dalam sedetik.

"Lo belain dia?serius Lo belain dia?"tanya Cassandra lagi-lagi menunjuk Shanada.

"Gil,apa hubungan Lo sama nenek lampir?"tanya Syiffa heran.

"Siapa yang Lo panggil nenek lampir!?"

"Yah nenek lampir"jawab Syiffa Santai.

"Sorry,Lun. Lo gak pa-pa?"tanya orang yang dipanggil 'Gil' itu. Shanada hanya mengangguk.

"Aku boleh nanya sama kamu Gilbert?"tanya Shanada memegang tangan Gilbert,yapss-orang itu adalah Gilbert.

Gilbert langsung menoleh ke tangannya yang dipegang Shanada.
Rasanya seperti ada yang meninju jantungnya.

"Itu siapa?"tanya Shanada menunjuk Cassandra dengan dagunya.

"Ekhm,dia itu-"

"Gak usah pegang-pegang"ucap Cassandra menarik tangan Gilbert.Sedangkan dua temannya hanya diam tak ikut campur.

"Lo tuh apaan sih?kan udah gue bilang,jangan pernah ganggu yang namanya Luna. Lo itu udah bebal,tuli juga ya?"

"Heh,seharusnya Lo yang sopan dong dengan gue.Gue lebih tua dari Lo!"jawab Cassandra.

"Lo itu seharusnya ngaca Cassandra. Lo gak usah seneng dulu jadi orang kaya. Gue bisa buat Lo besok jadi pemulung!"ucap Gilbert sambil menggerakkan tangannya tidak jelas.

"STOP!!"teriak Shanada."kalian itu apa-apaan sih!?ini kantin. Kamu juga Gilbert,kalo dia susah dibilangin diemin aja sampe dia puas. Sebenarnya kalian itu ada hubungan apa sih?"lanjut Shanada.

*****

Halooooo......

Eh,sumpah ini dikit banget. Maaf yah.

Menurut kalian siapa Cassandra?

JEALOUS & Obsession [HIATUS]~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang