Sepuluh

90 60 2
                                    

Dengarlah sayangku,tiada yang lain saat ini.Engkau lah yang ada di hati, selamanya ada di hati.

***

Saat ini,Shanada ,Syiffa,Curent, Gilbert,dan Gio sudah duduk di meja kantin. Gilbert dengan wajah suntuk hanya merespon dengan Dehaman. Niat dia makan berdua jadi terganggu karena Gio terus bernyanyi tidak jelas. Bahkan sudah menaiki kursi dan memutar dasinya di antara jari-jarinya.

"Dengarlah Lunaku tiada yang lain saat ini, engkaulah yang ada dihati, selama nya ada dihati. Aku ingin...menemanimu selalu,dan mencoba mengisi kekosongan yang ada di hatimu..." Gio bernyanyi dengan lirik yang diubah sedikit. Gilbert yang mendengar nama Luna disebutkan menatap sinis Gio.

"Lo apaan bawa-bawa Luna. Langkahi mayat gue dulu oy!"

"Ceilee,jadian aja belum. Mangkanya tembak,jangan cuma agresif aja lo!"cibir Gio. Siswa yang mendengar itu hanya terkekeh. Shanada juga ikutan tertawa jadinya. "Gue nanti,bakal jadi keluarga besar dengan Luna. Luna Shanada."ucap Gio sambil merangkul Shanada yang disampingnya.

"Nyokap Lo kawin lagi sama bokap Luna?atau bokap lo yang kawin lagi sama nyokapnya Luna?"tanya Gilbert. Orang yang semeja dengan Gilbert membelalak matanya. Enteng sekali bibir Gilbert.

"Hush,enak aja"sambar Shanada melotot. Yang lain tertawa mendengar pertanyaan Gilbert yang sangat menyeleneh. Bahkan,Syiffa terpingkal-pingkal dengan membabi-buta tangan Gilbert.

Gilbert meringis,pukulan Syiffa karena tertawa lumayan sakit nya.

"Enggaklah,kentut tupai!"

"Emangnya apaan,Lun?"tanya Curent memicingkan mata.

"Si Gio ma-"

"Nikah,kalo nanti gue udah kerja,haha"potong Gio sambil tertawa. Yang lain hanya menatapnya datar,saat Gio sadar kalo dia tertawa sendirian baru dia berhenti.

"Apaan sih lo,Yo. Ga tu du ring,garing."sambar Syiffa.

"Gue nikahin baru tau rasa Lo Syiffa"

"Gue?nikah sama Lo?"tanya Syiffa sinis,"mimpi Lo"lanjut Syiffa.

"Eh?btw,emang bener Cassandra-cassandra itu ngatain Luna?gue denger juga nih yah, Cassandra itu kakak angkat Lo?"tanya Gio pada Gilbert.

"Iya, tapi tenang aja,gue udah kasih pembalasan."jawab Gilbert santai.

"Pembalasan?"

***

Shanada berjalan sendirian dari kantin menuju kelasnya. Dia tersenyum membalas panggilan siswa yang menegurnya. Ia melewati ruang jurnalistik,UKS,dan OSIS.

Shanada terkenal dengan keramahannya. Bahasanya yang sopan membuat orang yang bicara dengannya merasa nyaman.

"Mau kemana?"itu Renta,ketua jurnalistik saat ini. Ia juga begitu ramah kepada siapapun. Shanada tersenyum.

"Mau ke kelas. Kamu mau kemana?"

"Ini,gue mau ngambil kamera diruang jurnal"jawab Renta ramah.

"Ohh,aku duluan ya"kata Shanada. Ia melanjutkan jalannya ke lantai dua,tempat kelas dia berada.

Gilbert tersenyum kearah Shanada,membuat pipi Shanada memanas dan memerah.

"Gue udah cabut marga si Cassandra,biar dia gak bisa gangguin Luna sama yang lain"semua orang yang ada di meja kantin terkejut.

JEALOUS & Obsession [HIATUS]~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang