Tujuh belas

46 33 2
                                    

HAPPY READING:)

Jangan lupa bahagia, apalagi vomment ya.

***

Shanada duduk disamping gundukan tanah itu sambil mengelus nisan adiknya. Matanya tak dapat menahan air mata lagi, dia menangis sambil terisak. Gilbert yang melihat itu juga ikut merasakan sakit. Sesak.
Gilbert kembali dilanda rasa bersalah, dia menyesal setelah seminggu menghilang. Entah kenapa saat di rumah sakit ia tidak berpikiran apapun tentang Shanada.

Dia memikirkan siapa orang yang menangkapnya, apa salahnya, dan apa maksud dari orang yang menangkap. Jelas saja Gilbert langsung meminta bawahan ayahnya untuk mencari tau pelaku sesungguhnya. Ia tau, orang yang menculiknya itu pasti orang bayaran, iyalah, Gilbert saja tidak pernah berurusan dengan orang itu, kalo orang itu menangkap Gilbert namanya GILA.

"Yang, aku minta maaf. Aku minta maaf ga ada saat kamu lagi butuh aku. Aku bodoh, aku gak pantes sama kamu, aku minder, kamu baik banget sama aku, tapi aku boleh egois kan? Aku sayang kamu, sayang banget." ucap Gilbert. Shanada hanya mendengar ucapan Gilbert, ia ingin mendengar penjelasan Gilbert lebih panjang lagi.

"Aku tau, aku juga sayang sama kamu," ucap Shanada sambil mencoba mereda rasa tangisnya.

"Tapi gak pake banget ya?"

BISA-BISANYA NIH ORANG!

"Banget kok. Aku sayang banget sama kamu" balas Shanada sambil tersenyum. Gilbert jatuh, jatuh sedalam-dalamnya dalam cinta Shanada. Tak sadar, air mata Gilbert menetes, Shanada dibuat terkejut.

"Gil, kamu nangis?," tanya Shanada sambil memegang bahu Gilbert. Cowok itu langsung menghapus air matanya, ia malu, bisa-bisanya menangis seperti ini.

"..." tidak ada jawaban dari Gilbert, dia malah menoleh kesamping untuk menghindari wajah Shanada. Ia ingin pergi saat ini, sayangnya dia tidak mau lagi meninggalkan Shanada sendirian.

"Gapapa kok, nangis aja. Cowok juga manusia, nangis itu juga manusiawi," ucap Shanada terkekeh.

"Masa cowok nangis" ucap Gilbert yang kembali menatap tanah didepannya.

"Emang kenapa?," tanya Shanada.

"Cowok kan harus kuat. Nih!" jawab Gilbert sambil menunjukan otot lengannya. Shanada tertawa melihatnya.

"Dek, kamu bisa liat kak Gilbert kan? Kelakuannya konyol banget" ucap Shanada terkekeh sambil mengusap nisan Syaiqulla. Gilbert menatap Shanada dalam.

"Yaudah, kita do'a dulu. Dari tadi malah nangis ketawa, kan tujuannya buat do'ain Syaiqulla," ucap Gilbert sambil mengelus kepala Shanada. Gadis itu mengangguk dan menadahkan kedua tangannya untuk berdoa yang dipimpin oleh Gilbert.

Oh ya, namanya Gilbert, dia Islam kok.

***

Gilbert mengantarkan Shanada pulang kerumah, hari juga sudah menjelang magrib.

"Dahh.." ucap Shanada sambil melambaikan tangannya pada mobil Gilbert yang melenggang pergi. Gadis itu masuk kedalam rumahnya, bergegas mandi dan sholat.

Setelah sholat gadis itu tidak memiliki pekerjaan lain. Dia bosan. Shanada membuka handphonenya untuk bermain instagram, tetapi dia melihat ada notifikasi dari email, jadi gadis itu memutuskan untuk membukanya.

Email siapa ya ini?,ucap Shanada dalam hati.

________________________________________

siapaaajaboleh8097@gmail.com

/Tidak ada subjek/

Hai, gimana dengan pertunjukannya?

|Balas||Balas ke semua||Teruskan|

________________________________________

Seperti itulah isi dari email tersebut. Tunggu, pertunjukan? Pertunjukan apa maksudnya?

Dari pada Shanada dibikin bingung dengan orang itu lebih baik ia melanjutkan niatnya dengan membuka instagram. Shanada men-scroll time line dan melihat jika Syiffa menge-post foto baru. Shanada merindukannya, bahkan gadis yang pernah mengaku sahabatnya itu tidak datah sehari pun saat adiknya meninggal.

Shanada mengetuk dua kali gambar, dan langsung muncul gambar love pertanda jika menyukai foto itu.
Shanada melihat komentarnya, ada yang membicarakannya.

Balauwuewh0
Syiffa, udah lama enggak sama Shanada.

Shanada menatap komentar itu dalam. Kenapa ya? Syiffa berubah, padahal ia orang yang mempercayai Shanada, seharusnya itu dia tidak percaya dengan kotak berisi foto itu. Shanada memang tidak mendapatkan kotak seperti itu, tapi seingatnya dia pernah menemuka flash disk yang berisi satu vidio aneh. Shanada lupa, itu kenyataan atau sekedar mimpi.

Tunggu-tunggu, Syiffa menjauh, Gilbert menghilang, Curent mulai cuek, dan Syaiqulla meninggal itu bertepatan di hari yang sama. Apakah ini yang namanya kebetulan?

Tapi Curent masih percaya dengan Shanada, buktinya dia datang dan menghibur Shanada. Curent benar-benar sosok yang sangat dibutuhkan Shanada.

Ini seperti teka-teki. Semuanya terasa sulit dimengerti, dari flash disk yang entah muncul dari mana, kejadian-kejadian di hari yang sama, dan...

EMAIL TADI!

Email tadi seolah memberi petunjuk yang kuat bahwa ini hanyalah pertunjukan.

PERTUNJUKAN APA INI?

Dan, coba ingat kembali. Syilla pernah diculik juga yang menyebabkan dia trauma. Tapi itu sementara dan sekarang traumanya sudah sembuh. Shanada pernah bertanya, apakah dia melihat orang yang menculiknya? Syilla bilang jika dia diculik oleh laki-laki, tapi sepertinya yang memimpin itu perempuan karena dia yang memberi perintah kepada laki-laki yang menculiknya.

Apakah penculik itu juga orang yang menculik Syaiqulla dan Gilbert? Aneh.
Flash disk itu juga, apakah dikirim oleh orang yang sama? apakah kotak penuh darah itu juga dikirim dari orang sama pula?

Tidak, ini terlalu rumit. Jika ini pertunjukan, maka siapa korban berikutnya? Apa yang bakal terjadi? Shanada dibuat berpikir. Mungkin nanti dia bisa ceritakan ini dengan Gio, dan juga target korban selanjutnya.

***

Syiffa tertawa dengan lawakan Renta. Oh ya, semenjak Syiffa ikut Renta dari kejadian tasnya yang berisi boneka penuh darah, sekarang mereka dekat. Bahkan Syiffa tidak lagi berteman dengan Curent walaupun mereka satu kelas. Dan yah, soal tas yang dilemparkan Syiffa saat itu, esoknya sudah tidak ada lagi. Seperti hanya niat menakut-nakuti. Dan Syiffa tentu saja membeli tas baru.

"Gila, Rent. Gakuat gue gakuat, hahaa" ucap Syiffa sambil tertawa. Mereka sedang menonton salah satu vidio reaction meme dan sedari tadi Renta terus membuat wajahnya aneh saat melihat meme-nya. Bahkan Syiffa tertawa bukan karena vidionya, tetapi karna wajah Renta sangat lucu.

"Apasih, hahaha"

"Udah ah, gue udah nangis nih. Delivery makan yok!" ajak Syiffa pada Renta. Gadis itu mengangguk setuju, ia juga lapar.

"Makan apa?" tanya Renta.

"Hm, gue pengen ayam geprek sih,"

"Yaudah samain aja," putus Renta.

Oh iya, mereka sedang di rumah Renta. Gadis itu tidak pernah bertanya kenapa Syiffa tidak lagi bersama Shanada dan Curent. Terserah saja, mungkin ada bagusnya.

***

Latar, tempat, dan nama semuanya itu fiktif belaka.

HEYO HEYO HUEHUEHUE:)

JANGAN LUPA BAHAGIA, APALAGI VOMMENT:)

JEALOUS & Obsession [HIATUS]~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang