JEALOUS & Obsession [HIATUS]~

Dua belas

Memang sedikit membingunkan,tapi percayalah jika masalah ini akan terselesaikan.

***

Setelah beberapa minggu dan keadaan menjadi semakin baik. Syilla sekarang melanjutkan sekolahnya di rumah. Keadaan Syilla sudah jauh lebih baik dan sudah hampir sembuh dari rasa traumanya.

Syilla tidak tau siapa yang menculiknya. Dia hanya tau,jika dalang dari semuanya adalah perempuan yang masih muda. Saat mata Syilla ditutup oleh kain,dia hanya bisa mendengar kekehan jahat dari si pelaku. Syilla kenal suara itu,hanya saja dia lupa.

"Syilla,guru kamu udah datang"ucap Shanada.

"Iya"jawab Syilla sambil mengambil alat-alat belajarnya. Gadis itu tidak mau bersekolah di tempat umum. Katanya,dia tidak kuat mendengar hujatan dari teman-temannya.

***

Shanada kembali dengan memegang dua latte kesukaan adiknya. Shanada sengaja membelikannya untuk Syilla,supaya adiknya itu tidak bersusah payah keluar lagi.

Shanada masuk ke dalam halaman rumahnya. Saat tepat di depan pintu, ada flash disk tergantung di dekat pintu utama. Tergantung dengan tali pancing yang melilit tubuh flash disk itu.

Shanada mengikuti arah tali itu,ternyata tergantung di paku kosong tepat di samping bel rumah Shanada.
Shanada menaruh latte nya di meja dan dengan cepat berusaha melepaskan ikatannya dari paku,agar tidak di ketahui orang lain.

"Siapa sih yang ngisengin kaya gini?"gumam Shanada pada dirinya sendiri.

Tali itu terlepas,dan dengan cepat gadis itu menyimpannya di dalam mini bagnya,dan mengambil latte yang ia taruh sebelumnya. Lantas,gadis itu masuk ke dalam rumahnya dengan mendorong pintu menggunakan lutunya.

"Syilla,ini buat kamu"ucap Shanada sambil memberikan cup berisi latte kesukaan Syilla.

"Makasih,kak Ana"ucap Syilla menerima.

Gadis itu melanjutkan jalannya menuju kamarnya.

Ceklek.

Pintu terkunci. Dengan cepat gadis itu mengambil laptop dan menghidupkannya. Mencolokan flash disk dan mencari datanya. Hanya ada satu data,sebuah vidio kurang dari lima menit.

Klik.

Vidio itu menampakan boneka santet yang di tusuk oleh puluhan jarum. Selang berapa detik,muncul lagi sebuah pisau yang mendarat di papan catur,tapi tiba-tiba,dari lobang yang di hasilkan pisau itu mengeluarkan darah.

Semakin lama,vidio itu seperti semakin mengerikan. Bahkan ada yang mencoba membunuh orang dengan mentusuk dada sang korban.

Shanada yang tidak kuat dengan vidio itu langsung menutup dan mencabut flash disk itu. Dada gadis itu terasa sesak. Disaat seperti ini,penyakit asmanya kambuh.

Cepat-cepat gadis itu mengambil ventolin in-hallernya dan menyemprotkannya ke mulutnya. Setelah beberapa detik,tenggorokannya mulai mereda,nafasnya kembali teratur.

Shanada membenci penyakitnya. Dia menginginkan tubuhnya tanpa penyakit. Anemianya Shanada sudah sembuh.

Kembali ke topik permasalahan. Shanada yakin jika yang menggantung benda kecil mengerikan tadi adalah orang terdekat. Mana mungkin orang bisa masuk se-enaknya.