30. Sadar

17.8K 759 53
                                    

"Gue harus kembali"

******

Bau obat obatan khas rumah sakit tercium diindra penciuman Agatha. Matanya sedikit demi sedikit terbuka lalu mengerjap untuk beberapa kali. Ia menetralkan cahaya ruangan menatap heran dirinya berada disini.

"Udah sadar?" Agatha menoleh lalu tersenyum kecil, detik berikutnya ia membulatkan mata.

"Mana Kak Nathan? Gimana keadaan dia?"

Rara tersenyum tipis "Ikut gue"

Agatha tampak terkejut sedikit dengan ucapan Rara namun akhirnya ia tetap mengikuti Rara.

Rara membantu membopong tubuh Agatha yang masih lemas efek menangis tadi. Masih terlihat jelas bekas nangis di mata, pipi dan hidung yang masih memerah.

Agatha berhenti di depan pintu ruangan dengan dahi yang mengernyit "Ruang rawat inap?"

Rara menoleh lalu mengusap lembut rambut calon adik iparnya "Masuk gih"

"Tapi... "

"Masuk Tha"

Mau tak mau Agatha mengikuti perintah Rara ia mulai memasuki ruangan itu. Agatha sedikit kikuk saat gorden hijau tua masih tertutup rapat tak ada suara sedikitpun.

Ia masih bingung dengan Rara yg menyuruhnya masuk kedalam ruangan ini. Sebelum ia membuka penutup gorden itu, Agatha membuang nafas pelan dan tangannya perlahan menyentuh gorden berlipat berwarna hijau tua itu.

Srekk!!

Mata Agatha membulat ia langsung membekap mulut nya mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh sekarang juga.

Tubuhnya bergetar hebat, beberapa menit lalu ia menyaksikan betul bahwa seseorang di depannya sudah menghembuskam nafas terakhir di depan wajah Agatha. Namun sekarang?

Apa ini yang dinamakan keajaiban?

"K..kak Nathan?" lirih nya.

Nathan. Pria yg beberapa saat lalu dinyatakan sudah tak bernyawa kini berada di hadapan Agatha sambil tersenyum manis.

Nathan mengangkat sedikit tubuh nya lalu menyenderkan di bagian kepala ranjang dengan tumpukan bantal. Ia tersenyum ramah melihat Agatha.

"Hai" sapa Nathan. Agatha lagi lagi dibuat kaku dengan semuanya.

"K..kak? Kamu masih hidup?"

"Hmm menurut kamu? Tapi..... Kamu siapa ya?"

Deg!

Senyum yang hampir terlukis di bibir Agarha luntur seketika. Cairan bening yang sedari tadi ia tahan menerobos keluar bersamaan dengan terpejem nya mata biru Agatha.

Nathan Amnesia?

Bahkan Agatha rela mati tanpa harus melihat Nathan yang tidak ingat bahkan tak mengenalnya. Bagi nya, hal seperti ini bagaikan malaikat kematian yg siap mencabut nyawanya kapan pun.

Hati nya hancur kembali sesaat beberapa menit lalu melihat Nathan sudah bisa tersadar dari komanya. Dan mungkin ini adalah kenyataan asli yang lebih pahit. Nathan tak mengenalnya.

Agatha menatap tak percaya Nathan "Kak... Kamu gak inget aku?"

Nathan menggeleng pelan. Dan detik ini juga Agatha benar benar ingin pergi dari dunia ini.

'Tuhan jangan hukum aku untuk yang kedua kalinya' batin Agatha.

Mata nya masih terpejam lalu menunduk dengan kedua tangan yg saling memegang sambil mengepal. Agatha menahan agar isakan nya tak didengar oleh Nathan. Mungkin Nathan akan menganggap gadis di depannya ini gila karena tiba tiba menangis di hadapannya.

Fake Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang