Beberapa bulan kemudian
"Awhhhh" lirih Agatha pelan.
Perut nya terasa terlilit ia duduk di bangku sofa lalu mengelus perutnya pelan. Tangannya terulur mengambil ponsel diatas meja untuk mencari kontak Nathan. Dan sialnya, ia lupa mengisi baterai.
"Kenapa waktu nya gak tepat sih!"
Ia menatap sekeliling rumah yang sangat sepi, kedua orang tua nya sedang mengahdiri rapat di LA sementara Nathan sedang ada tugas mendadak yang harusnya hari ini ia libur.
Agatha berniat berjalan menuju kamar untuk mengisi baterai, namun karena perut nya terasa sangat terlilit membuat nya kembali terjatuh duduk diatas sofa.
Ia makin meringis saat melihat cairan mulai keluar, keringat dingin mulai bercucuran, nafas nya tersengal sengal. Mulutnya berkali kali mengaduh kesakitan
"Iniii.... Sakittt"
Tangan Agatha terkepal kuat "Siapapun tolong ini sakit......"
Tiba tiba pintu rumah Agatha terbuka. Agatha tak dapat melihat siapa yang datang karena posisi ruang tamu Agatha sedikit menjorok kedalam.
"Thaa...." Agatha tersenyum tipis mendengar suara itu.
"Tha nih gua bawain baju bayi" Ucap nya sekali lagi. Agatha mencengkram baju nya kuat kuat sungguh ini sangat sangat sangat sakit.
"Au....rel tolo..ngh..."
Aurel tersentak mendengar lirihan suara Agatha. Buru buru ia berlari menuju ruang tamu dan seketika itu matanya membulat dan tak sengaja menjatuhkan paper bag berisi baju bayi.
"Ya Ampun tha!"
"Rel.. Sakit banget"
Mata Aurel terbelak saat melihat kaki Agatha mulai mengeluarkan cairan lebih banyak "YA AMPUN AIR KETUBAN LO UDAH PECAH THA!"
Aurel mulai panik, ia tak mungkin membopong tubuh Agatha sendiri ditambah ada satu manusia lagi yang hidup di dalam perut Agatha. Ia mengambil ponsel dan mencari kontak Anna.
"Halo Na?"
'Ape?'
"Kerumah Agatha cepet!"
'Gue lg di kantor pea! Knp sih emang?'
"Aduh udah deh kerumah Agatha sekarang bantu gue bawa dia kerumah sakit!"
'Ngapain elah, dia kan dokter suruh sendiri aja gue sibuk!'
"YA AMPUN ANNA GECE KERUMAH AGATHA SAHABAT LO MAU BEROJOL BEGO!!!"
'JANGAN BOONG PLIS!'
"ELAHH NGEBACOT MULU AH BURUAN KASIAN KETUBAN NYA UDAH PECAH!"
'KENAPA GAK BILANG DARI TADI KAN GUE BISA LANGSUNG-------'
Tut.
Aurel memandang ponselnya sebentar ia benar benar tak menyangka Anna sebodoh ini.
Agatha makin meringis memegang perut nya, ia merasa sekarang bukan hanya perut nya saja bahkan sampai terasa ke belakang.
"Aurel... Aduhhh gue muless!!!!"
Beberapa menit kemudian Anna sampai kerumah Agatha dan betapa shock nya melihat keadaan Agatha yang mulai kacau. Wajah pucat pasi dengan tubuh yang sudah di banjiri keringat.
"Lama banget sih!" omel Aurel.
"Iya sorry mobil abis dipake tadi WEH AYO BAWA AGATHA KASIAN ITU MUKANYA PUCET KAYA MAYAT HIDUP!"
"SARAP LO NA!"
Anna dan Aurel membopong tubuh Agatha dengan posisi Anna disebelah kanan dan Aurel disebelah kiri.
Setelah memasuki Agatha kedalam mobil mereka mulai meninggalkan perkarangan kediaman Dhason (Davidson and ,Jhason)
"Sabar Tha kita lagi mau otw rumah sakit. Lo harus tahan jangan keluar disini dlu" Ujar Aurel sambil mengelap keringat Agatha di dahi yang terus menerus keluar. Sementara Anna terfokus dengan stir nya.
"Telfon kak Nathan plis" pinta Anna plis.
"Oke"
'Halo?'
"Than lo cepet pulang!"
'Kenapa emang nya? Tugas gue belum selesai, trs ntr juga ada rapat'
"Aduh ini bukan waktu nya buat nugas dulu istri lo mau lahiran!"
'LAHIRAN? RUMAH SAKIT MANA?'
"Rumah sakit xxxxxxxxx"
'GUE OTW!'
******
Aurel dan Anna sama sama mengepalkan tangannya takut bercampur khawatir. Aurel sudah menelfon semua para sahabat Agatha maupn kedua orang tua nya.
Beberapa menit kemudian, Rio beserta yang lainnya datang masih lengkap menggunakan jas karena ini masih jam kerja. Rio menghampiri Anna lalu memeluk kekasihnya itu.
"Kemana aja sih? Susah banget dihubungin!" Omel Anna, ia melepas pelukannya lalu melipat kedua tangannya. Rio tersenyum saat melihat wajah panik Anna.
"Iya iya maaf"
"Kak Nathan dimna?"
Rio melirik jam tangannya "Gatau deh mungkin bentar lagi"
"GIMANA KEADAAN ISTRI GUE?"
Nathan datang dengan keadaan berantakan dasi yang tak beraturan dan rambut yg acak acakan.
Joan menatap nya sinis "Selo dong, ini rumah sakit bukan tempat tauran!"
"Na, gimna Agatha?" tanya Nathan.
"Gue gatau, dokter belum keluar gur takut terjadi sesuatu sama dia soalnya dirumah tadi ketubannya udah pecah dan banyak banget keluarnya"
Nathan mengacak rambut nya saat mendengar penjelasan Anna, ia merasa bodoh karena tidak bisa menemani Agatha disaat ia sedang mempertaruhkan nyawanya.
Tak lama kemudian dokter keluar dari ruang persalinan dengan wajah lelah nya "Apakah ada keluarga Agatha?"
Nathan yang sedang memejamkan matanya langsung terbuka lebar lalu menghampiri dokter itu.
"Saya.. Saya suaminya, gimana keadaan istri saya?"
"Istri anda baik baik saja, ia telah berhasil mempertaruhkan nyawanya"
"Bagaimana keadaan anak saya?" tanya Natham wajah nya menunjukan kekhawatiran.
Dokter itu tersenyum penuh arti ia menepuk pelan pundak Nathan, sementara Nathan dan lainnya malah menatap dokter itu bingung.
"Selamat anak anda laki laki"
Nathan tersenyum bahagia bersamaan dengan jatuh nya air mata dari sudut mata nya.
******
Sebelum itu, Author mau ngucapin Minal Aidzin Walfaidzin mohon maaf lahir dan batin. Maafin author yang sering gak jelas klo lg bercanda. Wkwk.
Sorry guys kemarin kemarin gak sempet update karena masih keliling efek lebaran. Gue juga baru bngt pulang mudik dan bener bener disana itu gak ada sinyal.
Oke pendek ya part nya gue masih cape maklumin lah. Hehee...
Voment ya guys.
Salam
Masa depannya Jeon Jungkook💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Girl
FanfictionBerubah? jalan satu satu nya ~ANVJ Nerd? bikin penasaran ~RNRD Baca aja... ok thanks