Chapter 01

83.5K 7.1K 365
                                    


Hening, hanya dentingan gelas yang membentur kecil meja kaca terdengar memecah keheningan di bilik kecil di salah satu restoran besar di kawasan Gangnam. Bilik khusus pesanan untuk private area. Sudah 10 menit sebenarnya keheningan itu berlanjut, menyisakan dua anggota penghuni didalamnya untuk terus berfokus pada minuman masing-masing.

Dua pasang orang tua mereka telah pergi dan meninggalkan bilik itu beberapa menit yang lalu. Pergi setelah meninggalkan pesan untuk anak-anak mereka, 'Gunakan waktu untuk saling mengenal sebelum melanjutkan rencana pernikahan selanjutnya.'







Kim Taehyung meneguk aliran terakhir dari gelas kosong minumannya, hingga habis sebelum meletakkan kembali gelas kosong di hadapannya. Bukan minuman beralkohol karena pada dasarnya perut Kim Taehyung adalah perut bocah yang tak mampu menampung aliran kenikmatan yang menerbangkan kesadarannya, Taehyung tak bisa mengkonsumsi alkohol sedikitpun. Lagi pula, tidak mungkin Taehyung akan mabuk di pertemuan pertamanya dengan calon istri.

"Jadi, apa keputusanmu?" Suara Taehyung menggema, mencoba mengintimidasi gadis dihadapannya yang nyatanya jauh lebih acuh dari yang dilihatnya.

Disana ada Song Yoora, gadis muda yang mendadak menjelma menjadi sosok anggun menggoda. Dress hitam yang melebar di area bahu, dandanan yang menguas wajahnya begitu kuat hingga menampilkan kesan mature, dan tatanan rambut yang menggelung dengan anakan rambut yang jatuh terbebas di sisi kanan wajahnya. Penampilan Yoora mampu menjerat lelaki manapun yang ditemuinya, kecuali satu lelaki yang baru saja melontarkan pertanyaan padanya.

"Apa menurutmu aku bisa menolaknya?"

Taehyung mendengus pelan, menatap penuh cela pada Yoora. Sedikit tidak menyangka jika gadis di depannya mampu bertanya begitu tanpa keraguan.

"Kurasa kau masih punya alasan untuk menolak. Terlebih, Ibumu terlihat tidak terlalu memaksa seperti Ibuku."

Yoora melengos, merasa ada satu hinaan yang terselip dari ucapan pemuda Kim di depannya. Yoora meraih gelas minumannya, membiarkan Taehyung menatapnya saat menghabiskan sisa minuman itu dalam satu kali teguk.

"Kau tidak berpikir jika aku tertarik padamu, bukan?"

"Sejujurnya iya." Taehyung menjawab tanpa ragu, menatap Yoora dengan semakin ingin tahu untuk apa yang menjadi alasan gadis itu menerima perjodohan mereka.


"Kukira kau orang berpendidikan, setidaknya aku mengira kau tidak akan menyimpulkan hal serendah itu. Tapi ternyata kau-" Yoora menghentikan kesimpulannya, menyeringai menatap Taehyung.

"Hal yang wajar, asal kau tahu. Ayolah, tidak ada perempuan yang bisa menolak pesonaku, dan menyukaiku bukan hal yang rendahan, Nona Song Yoora." Taehyung melipat tangannya, melilit keduanya dan menumpunya tepat di depan ulu hati. "Kuharap kau menarik kata-katamu jika kau memang orang yang menjunjung tinggi martabatmu."

Yoora terkekeh, memajukan tubuhnya untuk dapat melihat wajah Taehyung lebih dekat. Yoora bisa dengan jelas menangkap raut kekesalan di wajah Taehyung.

Ya Tuhan, lelaki ini tersinggung ternyata.

"Baiklah, aku minta maaf karena telah menyinggung perasaanmu, tuan muda Kim. Kurasa kau benar, semua perempuan baik-baik akan jatuh dalam pesonamu. Tapi sayangnya, aku bukan salah satunya, tuan muda Kim."

Ada satu siratan di sana yang Yoora lontarkan dengan sengaja, dan Taehyung adalah pemuda dengan IQ tinggi yang mampu menangkap maksud perkataan gadis itu. Seketika Taehyung tahu kemana pembicaraan mereka yang menyentuh.

"Permisi Tuan, Nona, bisa saya tambah minumannya?" Seorang pelayan memecah keheningan. Taehyung mengalihkan atensinya untuk menyetujui pertanyaan si pelayan, membuatnya menuangkan minuman ke gelas yang telah kosong.

CALLOUSLY [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang