Chapter 03

52.9K 6.1K 244
                                    

Selamat pagi para kekasih pemuda tampan nan rupawan..

Warning : typo everywhere. Tolong diingatkan akunyaa 😘😘😘


• • •

"Yoora, jangan gila!"

Gadis yang di teriaki itu berpaling, bekerling nakal dengan kekehan kecil penuh seringaian, "Kenapa? Kau harus menurutinya, boy. Kau tak bisa menolakku 'kan?"

"Iya, aku tahu. Tapi tidak dengan permintaanmu yang gila ini. Kau mau membuat kita mati terbunuh?"

Ledakan tawa terurai secara mendadak, membuat Yoora tetap melanjutkan prosedur awal untuk menjalankan mesin di hadapannya. "Halo dear, kau tahu kan semenjak kapan aku bisa mengendarai mesin berjalan seperti ini? Bahkan disaat kau masih belajar mengendarainya, aku sudah meletakkan jarum speedometer-ku di angka lebih dari 100. Hm, 150 mungkin. Dan kau masih tidak percaya aku akan mengakhirinya dengan selamat, baby Jeon?"

"Berhenti memanggilku 'baby'!"Ketakutan Jeon Jungkook teralihkan, menjadi rasa kesal setiap gadis setengah gila itu sudah menyaut nama panggilannya di rumah. Sial, untung teman. Jika bukan sudah ku lempar sekalian ke sungai Han kalau hanya ingin bunuh diri!

"Makanya berhenti merengek dan temani aku sedikit bermain malam ini." Jungkook menatap kesal ke arah Yoora, memberikan tatapan tajamnya meski tetap tak akan mempan memberikan keraguan pada sosok Yoora untuk melajutkan kegiatannya. Satu injakan gas menjadi pemanas untuk mesin yang kini telah berada di genggamannya.

"Karena itu kamu, makanya aku ajak." Masih dengan tatapan tajamnya dan kini lebih menuntut alasan untuk ucapan Yoora.

"Baiklah, kuanggap sebagai resiko berteman dengan gadis kesepian." Satu helaan penanda kepasrahan seorang Jeon Jungkook untuk memberikan nyawanya pada setiap pergerakan setir mobil yang di pandu oleh Song Yoora.

"Tapi tetap, kau harus menghindari titik penjagaan polisi!"

Kini lirikan bingung yang didapatkan Jeon Jungkook, Yoora menatapnya tak mengerti. "Kenapa?"

"Kau tidak bodoh 'kan? Kau mau tertangkap polisi?"

Jungkook bersumpah ingin memusnahkan wajah Yoora yang mendadak ingin meledak karena menahan tawa, dan masih terselip ucapan tak mengertinya sama sekali.

"Itu keuntungan pokok aku mengajakmu, Jeon. Karena aku tak mau tertangkap polisi. Kamulah yang wajib membebaskan aku nantinya."

Ingatkan Jungkook untuk membunuh Yoora langsung jika mereka selamat nantinya.

Yoora mulai menjalankan mobilnya, menggerak dengan kecepatan normal menuju pinggir kota Seoul. Ke sepanjang jalan raya di sana, lahan yang cocok untuk memacu kinerja jantung.

"Kenapa harus mobilku?"

"Tidak mungkin 'kan aku bisa membawa mobilku untuk kebut-kebutan?"

"Tapi—"

"Tenang, Jeon. Aku yang akan menanggung apapun jika terjadi sesuatu pada mobilmu. Dan kau bisa memakai mobilku sebagai pengganti selama perbaikan mobilmu nanti."

"Serius?" Kini mata berbinar Jungkook menjadi jawaban, tawaran pemakaian mobil Yoora-lah yang menjadi faktor utama, dan anggukan Yoora menjadi penguatnya.

CALLOUSLY [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang