Chapter 26

37.9K 5.1K 814
                                        

[ Warning : harsh word bertebaran ]

* * *

Yoora tak tahu sebagaimana cantik takdir mempermainkannya. Dirinya harus kembali dihadapkan dengan nama yang pernah dikutuknya itu. Nama yang telah menghancurkan hidupnya.

Maka dengan tubuh bergetar semakin hebat, Yoora menghempas tangan Taehyung yang menggenggamnya. Membuat Taehyung terkejut dan menoleh menatapnya. "Yoora, kau okay?"

Gelengan bergetar itu menjadi jawaban. Langkah kaki Yoora mundur teratur bersama pandangan Taehyung yang menatapnya khawatir. Yoora mencoba menenangkan diri, namun seringaian Jimin di belakang Taehyung telah membuat segala kinerja akal sehatnya kacau total.

Senyuman sama yang telah memporakporandakan hidupnya.

Respirasinya kacau, matanya berkeliaran menatap bolak balik antara Taehyung dan pusara itu. Yoora sama sekali tidak memperkirakannya.

Seketika hatinya terobrak-abrik dengan sempurna saat sekali lagi matanya menangkap tulisan 'Min Hana' di pualam itu.

"Yoora—"

Panggilan Taehyung bagaikan angin lalu saat tubuh ringkih itu segera berbalik dan berlari kuat, menjauh dari puncak bukit mengabaikan panggilan Taehyung yang memanggilnya. "Yoora— Song Yoora."

Yoora terus berlari, saat setitik air matanya merembes tanpa komando. Tangannya mengusak kasar lelehan air matanya. Yoora mengabaikan segalanya, membiarkan kakinya berkali-kali terantuk batu hingga hampir terjatuh sebelum Yoora telah mampu menegakkan tubuhnya dan kembali berlari.

Hingga tubuhnya telah menemukan jalan raya, dan di sanalah Yoora mulai mendapatkan kebingungannya. Pikirannya semakin kacau saat tak tahu lagi kemana harus berlari.

Sial! Harusnya tidak ikut Taehyung tadi. Harusnya tetap di rumah dan tidak tahu apapun.

Maka ketika teriakan Taehyung kembali terdengar memanggil namanya dari belakang, Yoora kembali berlari kacau di tepi jalan. Mengabaikan sebuah mobil yang berjalan di sampingnya dan berhenti tepat di hadapannya.

Yoora terhenti dan mematung. Jantungnya berdegup kencang, napasnya terengah acak, pandangan matanya berkabut karena kelelahan. Yoora mendapatkan akhirnya. Hingga tepat sosok pria keluar dari pintu dan berlari ke arahnya.

"Shit! Yoora, apa yang terjadi?"

Jungkook benar-benar datang, mendekat dan mendekap tubuh Yoora menenangkannya. Tubuh Yoora bergetar dalam rengkuhannya. Membuat Jungkook semakin mengeratkan pelukannya.

Jungkook masih berdiam saat isakan Yoora terdengar begitu berat. "Hei, hei, hei. Sstt, tenanglah, Yoo. Kau bersamaku sekarang."

"Yoora—" Yoora semakin terisak saat mendengar sebuah nama memanggilnya dari belakang. Itu suara Taehyung, perlahan ketakutannya semakin nyata membuat gadis itu beringsut menjauh dan berlindung di belakang tubuh Jungkook.

Tanpa Yoora sadari, Taehyung tengah mengepalkan tangannya mendapati Yoora yang memeluk Jungkook.

Jungkook tengah di ambang emosi, terlebih saat mendapati sosok Jimin yang ikut menyusul Taehyung.

"Keparat sialan!" Maka tak menunggu hitungan detik, Jungkook segera berhambur melangkah mendekati Jimin. Mencengkeram kuat kerah jaket Jimin dan melayangkan satu pukulan telaknya ke wajah pria itu. Membuat Jimin terhuyung hampir terjatuh sebelum sempat Jungkook kembali menangkap dan mencengkeramnya kembali. "Brengsek! Apa yang kau lakukan pada Yoora?"

Jimin menyeringai, membalas cengkeraman kuat di tangan Jungkook sebelum menarik dan menghempaskannya. Jungkook menatap tak percaya saat Jimin masih menyeringai dan menghapus sisa darah di sudut bibirnya.

CALLOUSLY [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang