Still miss me?
• • •
Sisa persiapan pernikahan Taehyung dengan Yoora berjalan lancar. Orang tua keduanya ikut andil secara langsung dalam mempersiapkan semuanya. Taehyung dan Yoora hanya tinggal mengurus dan mempersiapkan dirinya hingga hari pengucapan sumpah sakral di atas altar itu terlaksana.
Taehyung tak bisa mundur lagi, pada akhirnya memang kenangan Hana hanya akan tersimpan cantik di hatinya, tidak untuk terjadi secara nyata.
Yoora, gadis itu tak bisa melihat wajah kecewa sang bunda jika dia mengajukan pembatalan. Seumur hidup mungkin dia belum pernah membahagiakan orang tuanya. Namun melihat bagaimana wajah bundanya yang terlihat begitu senang saat mempersiapkan pernikahannya, membuat nyalinya untuk meminta pembatalan itu hilang begitu saja.
Hingga hari pemberkatan itu tiba. Yoora telah berada di ruangan yang di sediakan khusus untuknya. Dan dalam beberapa menit lagi, dirinya akan terikat dengan Taehyung. Sesungguhnya Yoora benar-benar mencoba mengabaikan apapun, namun nyatanya kegugupan itu masih ada. Yoora tak bisa menampiknya, ketakutan masih membayanginya meski Yoora telah mencoba membuang jauh pikiran buruk apapun.
"Hei—" Yoora mendongak, menatap pantulan bayangan Jungkook yang tengah masuk ke dalam ruangannya. Terlihat dengan jelas jika Jungkook tengah mengendap-endap dan bersembunyi dari penglihatan orang-orang saat masuk ke ruangan itu. "Kau terlihat gugup, Yoo."
Yoora tersenyum getar, nyatanya Jungkook mampu melihat dengan jelas bagaimana kondisi Yoora. "Jungkook—"
Jungkook berjalan mendekat, dengan kemeja putih berenda dan tuxedo hitam yang masih di gantung asal di lengan kanannya, Jungkook malah terlihat seperti calon pengantin juga. "Jangan melihatku seperti itu, aku bisa saja mendadak berniat menculikmu, Yoo."
Yoora tergelak, memukul lengan kiri Jungkook saat sosok sahabatnya itu telah berdiri di sebelah kanannya dan mengamatinya dari pantulan kaca pula.
"Ada apa kemari? Kau bisa dimarahin bunda jika ketahuan kemari."
"Tidak ada yang tahu aku masuk, aku aman. Lagi pula, kurasa kau membutuhkanku kali ini."
Yoora menyatukan kedua alisnya bingung, masih menatap Jungkook tak mengerti dari balik pantulan kaca. Mahkota yang dikenakannya di atas kepala membuatnya kesulitan untuk mendongak tinggi.
"Ayolah, aku tahu kau gugup menghadapi pernikahanmu. Aku hanya mencoba membantu menghilangkan kegugupanmu, dear."
Yoora tersenyum, memang pada dasarnya hanya Jungkook yang mengetahui tentang dirinya baik di luar maupun di dalam. Sayang sekali bukan Nyonya Jeon yang menawarkan pernikahan ini pada bundanya.
"Song Yoora—" Yoora tersenyum tenang. Tak bisa dibohongi, keberadaan Jungkook sangat membantunya menenangkan diri kali ini. Terlebih dengan senyum manis dari pemuda bergigi kelinci itu. "Maafkan aku belum pernah mengatakan ini sebelumnya. Kau sangat cantik, Yoo."
Wajah Yoora memanas dan diyakininya merona merah kali ini. Jungkook memang selalu memperlakukannya dengan manis, namun kali ini dia bisa merasa Jungkook memperlakukannya benar-benar sebagai wanita.
"Terima kasih, Jung. Kau juga terlihat begitu tampan."
Jungkook tergelak, menatap dalam tepat di bola mata Yoora. "Setampan apapun aku malam ini, aku masih kalah tampan dengan pendampingmu. Karena aku bukan yang menjadi pengantinnya."
Yoora mengangguk menyetujui, kenyataannya memang Taehyung itu sangat tampan. Jungkook dan Taehyung mempunyai tingkat ketampanan sendiri-sendiri.
Ingatkan Yoora untuk selalu bersyukur mempunyai Jungkook sebagai sahabat. Karena dengan Jungkook menemaninya dan berbincang penuh godaan seperti ini telah membuat semua kegugupan Yoora menghilang secara perlahan. Jeon Jungkook-nya memang terbaik.
"Song Yoora, boleh aku meminta sesuatu darimu untuk terakhir kali? Sebagai teman."
Yoora menoleh menatap Jungkook, sedikit tak mengerti saat menangkap raut wajah Jungkook yang berubah sendu.
"Yoora, kumohon berbahagialah bersama Taehyung. Aku tak menginginkan apapun selain kebahagiaanmu, Yoo. Kau pantas berbahagia atas semua yang pernah kau lewati."
• • •
Hingga waktu tiba, Jungkook telah lebih dahulu keluar dari ruangan Yoora tepat sebelum Yoora di panggil untuk berjalan ke altar.
Altar yang di design khusus, Yoora tak bisa berdiam diri karena sesungguhnya design altar itu adalah impiannya. Meski pernikahan ini bukanlah impiannya, namun Yoora masih mempunyai keinginan untuk melihat altar impiannya menjadi kenyataan.Dari jauh, Jungkook bisa melihat bagaimana Yoora tengah berjalan ke arah Taehyung yang berdiri di sana. Entah bagaimana, tatapan Taehyung ke Yoora membuatnya sedikit merasa tenang. Meski tahu dua orang itu tidak saling mencintai, Jungkook tahu Taehyung akan menjaga Yoora. Setidaknya pria itu bertanggung jawab.
Mengangkat lensa kameranya, Jungkook yang berada di sisi kanan di luar deretan tamu segera mengabadikan apa yang dilihatnya. Sosok Yoora yang berjalan gugup, dan sosok Taehyung yang menantinya. Jungkook mengambil semuanya dan di rekam dalam kameranya. Bahkan kegugupan para tamu undangan pun tak luput dari sorotan kameranya.
Ya, Jungkook mengajukan diri menjadi fotografer untuk mengabadikan kabahagiaan sahabatnya di banding harus duduk manis di kursi tamu. Jungkook ingin memberikan semua hasil jepretanya untuk hadiah pernikahan Yoora.
Jungkook masih terus mengabadikan bagaimana langkah kaki Yoora masih begitu pelan mendekati Taehyung. Mengabadikan semuanya tanpa ada yang luput satu pun. Hingga lensa kameranya menangkap kedatangan seseorang yang baru saja turun dari mobil. Seseorang yang sangat di kenalnya hingga mampu memancing kembali emosional dalam hatinya.
Jungkook menurunkan kameranya, berjalan tergesa hanya untuk menghadang kedatangan orang yang baru saja turun dari mobil dan mengenakan tuxedo hitamnya.
Sialan! Orang itu masih sama! Masih sama brengseknya dalam ingatan Jungkook.
Jungkook benar-benar menghadang jalannya, membuat tatapan tajam tertoreh padanya dari pemuda yang awalnya menatapnya terkejut.
"Eoh— Jeon Jungkook?" Pemuda di hadapannya mencoba bersikap tenang, menaikan tangannya memberikan jabatan yang sama sekali tak di lihat Jungkook.
Jungkook menatap tajam pemuda bersurai hitam itu, tatapan penuh benci yang masih bersarang di hatinya. Hingga suara sapaannya terdengar begitu dingin, "Ada urusan apa kau kemari, Park Jimin?"
- Sept 08, 2018
Nah, JK Yoora kenal Jimin. Gak usah nebak-nebak ya, spoilernya yang pasti Jimin ada di masa lalu Yoora
🙈🙈🙈Luvluvluv,
Adoreyna
KAMU SEDANG MEMBACA
CALLOUSLY [M]
Fanfiction[ CERITA TELAH DITERBITKAN - TERSEDIA DI TOKO BUKU ] Song Yoora pernah berharap - angan-angan seorang anak gadis - bahwa kehidupan pernikahannya akan menjadi titik akhir perjuangannya dimana dia akan menjatuhkan segala ketakutannya menjalani hidup...