"Aku akan menceritakan padamu, teman. Semuanya, satu persatu hingga kau mengetahui segalanya yang tersembunyi di belakangmu."
WARNING!!!
THE STORY IS FULL OF HARSH WORDS!!!•
•
•Yoora hanya mampu berdiam dengan tubuh yang bergetar. Jimin baru saja mendorongnya hingga terjatuh ke tanah. Matanya merekam bagaimana Jimin mendekat ke arah Jungkook. Seperti gerakan seorang ninja, Jimin bergerak gesit ke belakang Jungkook dan memukul leher belakang pria itu hingga pingsan.
Belum selesai bagaimana matanya membulat sempurna, Taehyung yang masih tercengang karena ucapan Jimin pun tak mampu melakukan apa-apa saat Jimin beralih mendekatinya dan melakukan hal yang sama.
Kini di depannya, Taehyung dan Jungkook telah tak sadarkan diri membuat ketakutan semakin menerornya. Yoora dapat melihat bagaimana seringaian Jimin tercipta bersama helaan nafas beratnya. Menatap Yoora dengan tajam sebelum berkata pelan. "Tak sia-sia aku berlatih karate selama di Jepang. Bahkan sahabat kesayanganmu itu tak berkutik juga di tanganku."
Maka tatkala Jimin semakin mendekat, Yoora bergerak mundur dengan menyeret kakinya. Hingga dalam hitungan detik tangan Jimin terayun di belakang kepalanya dan seketika semuanya menggelap.
* * *
"Sudah bangun, sayang?"
Yoora mengerang merasakan sakit di kepalanya. Tangannya hendak terangkat menyentuh kepalanya sendiri namun tertahan oleh tali yang mengikat kedua tangannya.
"Ji-Jimin—" suaranya terdengar begitu lirih saat mendapati Jimin yang duduk di depannya. Sedikit mengerjap, Yoora mulai melihat kondisi sekitarnya. Hingga matanya mendapati sesuatu tempat di ujung kamar dan membuatnya bergetar hebat akan apa yang pernah terjadi di sana.
"Woa, ingat sesuatu? Tentang kamar ini?"
Yoora menggeleng menolak semua bayangan yang merasuki pikirannya, membuat Jimin mencekal kuat rahangnya untuk di gerakan menjelajahi pemandangan di dalam kamar itu.
"Ini tempat kita, Yoora. Tempat bagaimana kita menghabiskan malam terindah kita."
Yoora tergugu, menarik tunduk kepalanya saat Jimin melepaskan cengkeramannya. Tangisnya meledak saat secara brutal bayangan di setiap malam yang di lewatinya bersama Jimin terekam jelas di sini.
Semuanya salah. Yoora benar-benar ingin melupakan semuanya. Namun apa yang ada di hadapannya kini lebih dari sekedar mengerikan.
Jimin beranjak bangkit, berjalan ke sudut lain kamar yang sedikit gelap. Menarik paksa sebuah kursi bersama sosok yang masih tak sadarkan diri di sana.
"Yoora," panggilannya memang lembut, namun Yoora merasakan sesuatu akan menghajarnya dengan mengerikan saat Jimin melanjutkan ucapannya dengan dingin. "Coba bangunkan suami tercintamu, aku ingin melanjutkan perbincangan kita bertiga."
Yoora hanya mampu berdiam, saat Jimin mendekatinya dan melepaskan ikatan tangannya. Dengan kasar, Jimin menarik Yoora untuk bangkit dan mendorong tubuh gadis itu hingga jatuh membungkuk di pangkuan Taehyung.
"Cepat bangunkan dia!"
Yoora mendongak, menatap wajah suaminya yang masih terpejam. Bolehkah Yoora sekali lagi bersyukur memiliki suami berwajah bak dewa seperti ini? Mengingat kondisi mereka, Yoora hanya perlu berterima kasih untuk semua takdir atasnya hingga dipertemukan dengan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALLOUSLY [M]
Fanfiction[ CERITA TELAH DITERBITKAN - TERSEDIA DI TOKO BUKU ] Song Yoora pernah berharap - angan-angan seorang anak gadis - bahwa kehidupan pernikahannya akan menjadi titik akhir perjuangannya dimana dia akan menjatuhkan segala ketakutannya menjalani hidup...