WARNING!!!
THE STORY IS FULL OF HARSH WORDS!!!•
•
•Jimin itu kuat dan pintar dalam berbalas dendam. Namun dia melupakan sosok Jungkook yang terpengkur di salah satu ruangan.
Kepalanya begitu pening, berdenyut sakit bagaikan terhantam balok es. Tangan Jungkook mencengkeram kuat bagian belakang kepalanya begitu dirinya mencoba bangkit dari tidurnya.
Sedikit mengerjap, Jungkook memindai keadaan sekeliling dan merasa asing dengan tempatnya.
Ada yang salah, dan ingatan terakhir Jungkook melayang ke Jimin yang memukul belakang kepalanya. Seketika rasa sakit itu kembali menyerang tengkuknya. "Ssshhhhh, brengsek!"
"Cepat bangunkan dia!"
Tubuh Jungkook sedikit tersentak mendengar teriakan Jimin, kepalanya secara otomatis menoleh dan mencari sumber suara Jimin. Ada isakan Yoora terdengar begitu samar membuat Jungkook segera bangkit.
Namun nyatanya pintu kamarnya terkunci. Membuat Jungkook harus berpikir keras untuk menyusup menyelamatkan Yoora.
Jungkook itu cerdik dan terlalu pintar. Maka tatkala desakan menyelamatkan Yoora begitu besar, pria itu telah berhasil membobol dua jendela untuk keluar dari kamar dan masuk lagi melalui dapur belakang. Ingatkan pula untuk membawa sebuah pisau bekas yang tergeletak di dapur. Siapa tahu dia butuh untuk mengancam Jimin.
"Tidak, Jim. Kumohon jangan!"
Suara dan tangisan Yoora membuat amarah Jungkook semakin memuncak. Hingga tepat saat matanya mendapati sebuah ruangan yang menjadi sumber suara, Jungkook langsung mendekat dan melesakan satu tendangannya.
"Keparat!"
Jimin yang terlalu fokus untuk memaksa tubuh Yoora terbuka secara otomatis berbalik hanya untuk mendapatkan sebuah tendangan di tubuhnya. Membuatnya terpental menubruk dinding.
Jungkook telah di radang amarah, menarik Yoora ke belakang tubuhnya untuk melindungi sahabatnya itu. Matanya melirik kecil ke arah Taehyung yang tak berdaya dan hanya berdiam terikat di kursinya.
"Buka tali yang mengikat suamimu. Aku akan sedikit bermain dengan manusia ini!"
Jungkook menjatuhkan pisau ke arah Yoora dan tanpa menunggu waktu terus berlalu, tubuhnya telah kembali menerjang tubuh Jimin yang masih kewalahan karena tendangannya tadi. Jungkook menindih tubuh Jimin di ranjang dan mulai menghajar Jimin.
Yoora masih terisak, dengan tangan bergetarnya perlahan membuka tali yang mengikat Taehyung. Taehyung masih diam tak merespon apapun bahkan saat Yoora berhasil membuka tali pengikatnya.
"Tae- Taehyung. Sadarlah." Taehyung masih tak bergeming, menatap foto yang tersebar di lantai.
Di depan mereka, Jimin telah berhasil membalik keadaan, Yoora bergetar takut melihat bagaimana Jimin mulai menghajar balik Jungkook. Tangisannya pecah, "Jungkook—"
Bugh!
"Kalian pria tak berguna! Tak bisa melindungi wanita kalian!"
Bugh!
"Kau dan Taehyung! Sama-sama tak berguna dan tak pantas hidup! Sampai kiamat pun Hana dan Yoora tak akan pernah bisa kalian lindungi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CALLOUSLY [M]
Fanfiction[ CERITA TELAH DITERBITKAN - TERSEDIA DI TOKO BUKU ] Song Yoora pernah berharap - angan-angan seorang anak gadis - bahwa kehidupan pernikahannya akan menjadi titik akhir perjuangannya dimana dia akan menjatuhkan segala ketakutannya menjalani hidup...