Al memandangi langit yang mulai menampakkan sinar keoranyean, khas suasana sore. Saat ini, ia sedang menjernihkan pikirannya dan berusaha untuk berlatih wawancara dengan baik. Ia tak ingin mengecewakan om Nevan. Ia bisa! Pasti bisa!
Al sekarang berada di Dek kapal. Beberapa orang, atau lebih tepatnya pasangan-pasangan dan beberapa keluarganya menikmati senja yang disuguhkan saat kapal ini berlayar.
Ah iya... Al tak menyangka bisa bepergian jauh menggunakan kapal, sekarang ia sudah berlayar hampir kurang lebih 7 jam. Ia lelah, tentu saja. Di kamar yang disediakan ia tak bisa tidur. Ia merasa terombang-ambing saat merebahkan tubuhnya di kasur empuk, yang katanya ruangan khusus.
Al membaca kertas yang sedari tadi ia pegang. Ia membaca sekilas, kemudian menengadah kearah langit.
"Papa.. Mama..." Al bergumam sambil tersenyum samar, nyaris tak terlihat kalau ia sedang tersenyum.
"BERLINDUNG! PEGANG APAPUN YANG ADA DI KAPAL! AKAN TERJADI OMBAK BESAR!!" Teriak seorang awak kapal dengan wajah khawatir yang kentara.
Al yang sedari tadi memegang tiang di dekat Dek kapal langsung mengeratkan pegangannya. Demi apapun! Ia tak pernah bermimpi menemukan hal buruk semacam ini!
"Kertasku!" Pekik Al sambil meraih kertas yang dianggapnya penting itu. Al tidak memperdulikan keadaan kapal yang mulai terombang-ambing.
Al panik! Tubuhnya tak seimbang, dan ia melihat seseorang berbadan tinggi dan tegap. Dengan seragam putih khas petugas kapal yang berjalan hati-hati untuk mengevakuasi beberapa penumpang yang takut karena hal buruk ini. Al melebarkan matanya, ia berjalan cepat walaupun tubuhnya terombang-ambing.
Dengan beraninya, ia mendorong seseorang bertubuh tinggi tegap itu saat sepatu hitam mengkilap milik pria itu hampir menginjak kertas miliknya.
Pria itu tersentak, ia tak terdorong. Malah ia menengok kebelakang melihat Al yang ternganga karena ia tak bisa mendorong tubuh tinggi tegap itu.
"Ada apa ini?!" Pria itu, pria berirish biru itu menatap Al yang merasa bersalah.
Al melepas tangannya yang berada di punggung pria itu. Ia menatap pria itu.
"Maaf, Anda akan menginjak kertas penting saya." Jawab Al lugas tanpa memperdulikan tatapan intens dari pria itu. Bisa dikatakan, Al sangat berani.
"Kertas?" Pria itu bertanya dengan bingung kearah Al yang menatapnya tenang, seolah tak terintimidasi dengan tatapan intens pria itu.
"Dibawah Anda." Al menunjukkan kertas kusut yang ada disebelah kaki pria itu. Atau lebih tepatnya, hampir diinjak oleh pria itu.
Pria itu mengerutkan keningnya, dan menoleh kearah bawah. Dan benar, ada sebuah kertas yang kusut tapi tulisannya setidaknya masih bisa dibaca olehnya.
Saat pria itu akan mengambil kertasnya, Al dengan panik juga mengambil kertas itu. Sehingga kepalanya tak sengaja terantuk kepala pria itu.
"Akh!" Pekik Al dan pria itu bersamaan. Kepalamya terasa berdenyut nyeri dan panas. Al tak menyangka kepala pria itu membuatnya pening seperti ini, padahal kepala pria tersebut dilapisi topi kebanggaannya.
Disaat pria itu melihat Al memijat pelipisnya, ia segera mengambil kertas yang dimaksud gadis itu. Ia penasaran!
"Itu kertasku!" Al memekik saat keadaan kapal mulai terombang-ambing. Dan ia tak sengaja terdorong dan menabrak dada bidang pria yang sedang fokus dengan tulisan yang ada di kertas yang ia maksud.
Al melebarkan matanya, ia hampir jatuh jika saja ia tak mencengkeram tangan dari pria itu. Tanpa sengaja, ia melihat nametag milik pria itu.
KAIVERD ELEZT D.
Al tersadar, segera saja ia menjauh. Pria itu nampak tak terganggu dengan tingkah yang tak disengajanya tadi. "Kembalikan!" Al berusaha menggapai kertas yang dibaca pria itu.
"Alsava Nourashafarina, cewek umur 21 tahun. merantau ke kota orang untuk bekerja di sebuah perusahaan yang baru saja mulai rintis." Kai tidak mengembalikannya, ia membaca kertas kusut yang menjadi perebutan antara ia dan gadis itu.
"Balikin!" Al berusaha menggapai kertas kusut itu. tinggi tubuhnya yang tak seberapa itu membuatnya harus berusaha ekstra keras mengambil kertas dari tinggi badan seorang kapten itu. Di hanya sebatas dada pria tinggi itu! Sungguh tak menyenangkan memiliki tubuh mungil!
Suasana kapal semakin riuh, faktor terombang ambing dan pekikan Al untuk mengambil kertas yang Kai maksud.
Kai melihat gadis mungil yang ada di hadapannya sedang berusaha mengambil kertas yang ia baca.
Gadis ini manis, ia melihat samar-samar gadis ini memiliki lesung pipi di pipi kirinya. Kulitnya putih pucat, dan ia melihat mata coklat terang yang mampu membuatnya terhipnotis dengan hanya melihat dengan dalam kearah mata itu.
Gadis ini.. ia akan berusaha menggapainya. Ia penasaran dengan gadis ini!
Tapi... satu hal yang ia tau.. tak ada tatapan memuja seperti perempuan lain saat melihat dirinya pada gadis itu. Sorot matanya dingin, bercampur dengan ketakutan.
Suasana kapal semakin membuat orang ketakutan, Kai tersadar dari lamunan manisnya. Ia melihat gadis dihadapannya sedang berpegang pada tangannya. Tangan gadis itu... kenapa ia baru sadar kalau tangan gadis ini dingin sekali?
Akhirnya, ombak lumayan besar yang disebabkan rombongan ikan menggapai kapal, Kai menyeringai dan memeluk gadis itu, hingga Al terpekik.
Kedua orang itu bergelung di lantai kapal dengan keadaan Kai yang melindungi gadis itu. Seragam putih yang Kai pakai kotor karena terkena lantai kapal.
Posisi mereka sekarang, Al ada di atas Kai. Kepalanya berada di dada Kai. Al melebarkan matanya setelah tersadar dan mencoba melepaskan diri dari pria yang Al tau.. namanya adalah Kaiverd.
"Lepas!" Al mencoba melepaskan dirinya, tapi tangan pria itu malah semakin erat di bahunya.
"Lepas atau gue teriak!" Al memekik dan mencoba melepaskan dirinya.
Kai tertawa geli, lihat? Betapa manisnya gadis ini pada dirinya yang tampan ini?
"Oke-oke gue lepas." Kai melepas tangannya yang ada di bahu Al. Tapi, saat ia melepaskan tangannya, ada rasa hilang saat ia tak menyentuh gadis itu.
"Balikin kertas gue!" Al berteriak galak dengan wajah memerah, Kai jadi heran, apa karena gadis ini malu? Atau marah?
"Dasar pendek!" Kai mengejek gadis itu, hinggan ia melihat mata coklat terang itu melebar.
PLAKK!
Al menampar pipi Kai dengan kencang. Membuat Kai merasa terhuyung kesamping. Tak menyangka gadis mungil di hadapannya begitu berani menampar pria tampan seperti dirinya!
"Kembalikan kertas gue! Atau lo minta ditampar lagi di pipi kanan lo!" Ancam Al.
Kai yang masih mengusap pipinya yang ditampar Al tertawa pelan. Pipinya ngilu!
"Minta yang baik dong!" Akhirnya ia menyerah, Kai tertawa dan dengan senang hati mengulurkan kertas yang Al maksud. Al segera menggapainya, berbalik dan melangkah cepat.
"Alsava!" Kai memanggil gadis itu.
Al memberhentikan langkahnya tanpa memandang kebelakang. Membuat Kai gemas dengan tingkah gadis yang membuatnya penasaran ini.
"Kalau lo mau cari gue, dan nyari barang ini. Ke ruang operasional ya! Cari yang namanya Kaiverd Elezt. Si kapten kapal ganteng! Ingat, harus nama panjang kalau nyari gue. Bye!"
What the hell is it?!
Al menoleh kebelakang, dan ia tersadar kalau jepit rambut kesanyangannya diambil oleh Kai!
Tamatlah riwayatnya jika berhubungan dengan pria gila itu!
***
Vote and Comment 😊.
Btw, ada yang pernah naik kapal? Mau dong sharing cerita-cerita tentang perjalanan di kapal 😅😅
19 Juni 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Weird Captain! ✅ [COMPLETE]
General Fiction--- "Gue bakal buat lo yakin-seyakin-yakinnya kalau lo pantas jatuh sama cowok kayak gue. Gue bakal buktikan. Sekali lo jatuh sama gue, gue nggak bakal lepasin lo, karena saat lo jatuh hanya gue yang bisa dapetin lo." Al tersenyum. "You will be tryi...