Part 27. Meyakinkanmu, Alsava.

12.6K 804 15
                                    

Disaat semua orang memandanginya dengan aneh. Kai justru mengeratkan genggaman tangannya dan tak perduli tatapan-tatapan penasaran karyawan di kantor ini.

Semua massa pendemo sudah dibubarkan oleh kepolisian melalui Nevan yang langsung tanggap saat Kei mengabarinya tentang hal ini.

Sungguh disayangkan, Nevan langsung mengadakan rapat besar-besaran saat itu juga. Karena Nevan tau jika Bryan memang sudah melakukan hal ini berulang kali. Pria itu terancam dimutasi dari kantor ini. Sedangkan Al tetap disini karena perempuan itu memang tidak bersalah sama sekali.

“Kaiverd..” Bisik Al dengan tidak nyaman.

“Diamlah, sayang.”

Al merasakan pipinya memerah, namun ia langsung mencubit pinggang Kai.

Demi apapun.. walaupun Al mempunyai perasaan pada Kai, setidaknya Al masih merasa aneh jika Kai bersikap seperti itu.

“Apasih?” Kai meringis mengusap pinggangnya. Ia sekelibat melihat pipi Al yang memerah.

Kai terkekeh geli. “Dipanggil gitu aja udah malu. Gimana nanti kalau dibawa kepelaminan?”

Al berhenti saat itu juga. Beruntungnya mereka sudah berada di parkiran. Disebelah Al juga ada mobil Kai. Jadi ia bebas mengekspresikan semuanya.

“Apasih Kaiverd! Lo jangan seenaknya ya! Mentang-mentang kita.. baru.. aja..” Al merasakan pipinya yang terbakar. Astaga.. kenapa Al menjadi seperti ini? Mana sikap non ekspresifnya? Menanggapi Kai dengan segala kalimat pedasnya?

Hal yang baru saja ia alami terasa berbeda saat bersama pria tinggi ini.

Apalagi Neya! Tunangan Keivard itu menggodanya habis-habisan! Dasar sahabat menyebalkan!

“Kita baru aja apa?” Kai menaikturunkan kedua alisnya.

Al melihat Kai yang berdiri menjulang tinggi dihadapannya. Sungguh, semua ini sangat berbeda baginya.

Jantung Al berdegub kencang saat Kai tersenyum menawan di hadapannya. Al bahkan sempat terperangah saat Kai menampakkan senyum menawan pria itu.

Pria dihadapannya bukanlah pria menyebalkan yang hampir merusak hari-harinya. Pria dihadapannya ini adalah pria yang berbeda saat Al menyatakan jika ia mempunyai perasaan pada pria ini.

“Kenapa kalungnya dilepas?”

Setelah keheningan cukup singkat, Kai bertanya pada Al. Sungguh mengejutkan karena Kai menyadari jika dirinya melepas kalung pemberian Kai. Padahal Al mengenakan kemeja.

“Alsava..” Panggil Kai karena Al tak meresponnya.

Al mengerjapkan matanya pelan. Mata biru Kai menatapnya dengan tanda tanya yang besar.

“Gue belum yakin.” Al menjawab dengan singkat.

Kai menaikkan sebelah alisnya. “Nggak yakin? Lo nggak yakin soal apa?”

“Perasaan lo ke gue. Dan perasaan gue ke lo.” Cicit Al.

Tatapan tanda tanya Kai seketika memudar seiring dengan usapan tangan Kai dipipi Al.

“Apa yang buat lo nggak yakin soal perasaan gue sama lo? Tadi, walaupun lo bilangnya sambil nangis. Sambil marah-marah, gue udah yakin sama lo karena gue lihat secara langsung di mata lo Alsava..” Jelas Kai.

Al langsung menatap mata biru Kai dalam. Ia masih melihat tangan Kai yang lembut mengusap pipinya. Al menepis pelan tangan Kai yang ada dipipinya.

“Buat gue, keyakinan gue sama lo masih diantara angka 5 dan 6. Gue susah yakin dan percaya sama orang, Kaiverd.”

Weird Captain! ✅ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang