Al tak sanggup melihat Kai bernyanyi disana! Ia izin pada Neya untuk ke kamar mandi dan menumpahkan segalanya yang menjadi sesak di batinnya.
Al menangis sepuasnya setelah sampai di kamar mandi. Ia tak sanggup jika harus dihadapkan dengan semua ini! Kenapa semua terasa berbeda! Kenapa Kai mengobrak-abrik semua pertahan yang Al buat selama ini!
Pertahanan lama yang ia buat semenjak kedua orangtuanya meninggal seketika hancur berkeping-keping saat ini! Tak ada yang tersisa!
Seharusnya Al tak punya rasa bersalah saat ia menolak Kai! Seharusnya ia tak usah memikirkan itu! Seharusnya ia tak menatap mata menyebalkan itu! Seharusnya ia menanamkankan rasa benci yang dalam pada pria itu! Seharusnya!!
Al terisak pelan di toilet ini. Tak ada seorangpun disini membuat Al bebas mengekspresikan semua pertahannya yang hancur dengan sekejab karena Kai melakukan suatu hal yang menggetarkan hatinya!
Kenapa Kai melakukan itu.. kenapa!
Tuhan..
Al terus mengendalikan dirinya meskipun itu tak mungkin untuk saat ini, ia ingin menangis sampai puas!
Ditengah tangisannya, tiba-tiba pintu kamar mandi didobrak seseorang. Membuat Al langsung mengusap kasar air matanya dan mengumpat pelan.
Al mendongakkan kepalanya saat bilik kamar mandinya dibuka.
Sial.
Itu Kaiverd yang menatapnya intens, pria itu menyandarkan bahunya di pintu bilik toilet dengan tangan yang bersedekap.
"Ngapain lo kesini? Belum puas sama penolakan gue kemarin?" Al bersusah payah mengucapkan sesuatu untuk Kai meskipun suaranya serak.
Kai tetap diam. Ia masih menatap Al, seolah tak peduli dengan ucapan Al yang mungkin saja bisa melukai hati Kai.
"Keluar dari sini! Ini toilet perempuan! Kenapa lo kesini! Kenapa!" Al berdiri dan menuding Kai.
Kai masih tetap diam saat Al menudingnya seperti itu, mata coklat terang dengan api berkobar milik perempuan itu tak membuatnya gentar.
"Kaiverd! Keluar!" Al mengusir Kai dengan suara tinggi.
"Lo!!" Al frustasi dengan pria yang ada di hadapannya ini tetap diam.
Airmatanya menetes saat melihat Kai, ia akan mengalah dan keluar dari sini. Ia tak mau memikirkan Kai saat ini dan menambah beban berat yang ia pikirkan saat ini.
Sebelum Al keluar, Kai mencekal tangannya. Membuat Al terbelalak kaget dengan tindakan Kai.
"Mau lo apasih Kaiverd!" Al mengucapkan kalimat itu dengan frustasi diiringi dengan air matanya yang sudah berjatuhan. Al sekarang sedang cengeng! Dan kenapa Kai pas menemuinya saat ia dalam keadaan hancur seperti ini!
Al hanya ingin menenangkan dirinya!
"Kaiv--"
Kai langsung memeluk perempuan itu, merengkuh tubuh mungil Al yang lemah dan terlihat rapuh itu. Al tak memberontak, ia masih kaget dengan tindakan Kai yang membuatnya seketika terkejut.
Kai tersenyum dan mengusap rambut Al. "Alsava, lo cukup tumpahin segala kesedihan lo sama gue. Tumpahin semuanya di dada gue, nangis sepuasnya disini sampai lo ketiduran, sampai lo capek nangis. Gue gak bakal tanya apapun yang lo rasain kenapa lo nangis kayak gini. Gue cuma pingin ada saat lo nangis kayak gini. Karena gue sayang sama lo."
Perkataan Kai langsung membuat tangisan Al pecah! Air matanya mengalir dengan deras, Al mencengkeram rompi yang dipakai Kai dan menangis disana. Ucapan Kai seperti sebuah sihir yang langsung membuat Al menurutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Weird Captain! ✅ [COMPLETE]
General Fiction--- "Gue bakal buat lo yakin-seyakin-yakinnya kalau lo pantas jatuh sama cowok kayak gue. Gue bakal buktikan. Sekali lo jatuh sama gue, gue nggak bakal lepasin lo, karena saat lo jatuh hanya gue yang bisa dapetin lo." Al tersenyum. "You will be tryi...