Al memandangi Neya yang tampak cantik di kursi pelaminan. Hari ini sahabatnya menikah dengan kakak Kaiverd.
Al turut senang dan bahagia melihat sahabatnya yang tampak sumringah menyalami tamu undangan. Dan tugasnya sekarang adalah lebih dari bridesmaid pada umumnya. Lebih tepatnya Al seperti asisten Neya. Ini adalah hari pernikahan Neya, tapi Neya malah heboh soal dandanan Al daripada dandanannya sendiri.
Usut punya usut Al sedikit mendengar kabar jika Kaiverd dan Keivard hari ini berulang tahun. Dan jika Neya tak memberitau ini, sudah dipastikan Al tidak mau berhias diri karena sekarang.. oh well Kaiverd akan melamarnya menjadi tunangan pria itu.
Oke, oke, Al jangan panik. Ini hanya lamaran tunangan dan Al tak akan menyetujui jika Kaiverd mempersuntingnya lebih cepat. Satu bulan setelah lamaran misalnya?
Itu sinting dan gila. Persis seperti sikap Kaiverd yang tak pernah hilang sampai saat ini. Sampai Al dan Kai resmi menjadi sepasang kekasih.
Apa yang mereka lakukan masih sama. Saling meledek, pertengkaran kecil dan berakhir dengan pelukan.
“Alsava? Kamu sudah siap?”
Suara pria yang ditunggunya membuat Al menoleh kesumber suara. Kaiverd masih tampan seperti biasanya. Kemeja berwarna abu-abu tua itu nampak pas di badan tinggi Kaiverd.
“Kamu darimana? Aku nungguin disini sampai jamuran!”
Kai terkekeh, sikapnya menjadi lebih lembut dan slengekannya hampir memudar digantikan sikap perhatian pada perempuan yang disayanginya ini.
“Mana jamurnya? Nggak keliatan.” Goda Kai.
Al mendengkus pelan. Kaiverd masih sama seperti Kaiverd yang dulu. Walaupun sikap slengekannya perlahan menghilang, tapi sikap menggoda itu sepertinya tidak akan pernah hilang.
“Kaiverd, jangan menggodaku didepan mamamu! Aku bakalan kabur dan nggak bakal kembali!” Ancam Al.
Ancaman Al terdengar menggemaskan ditelinga Kai. Alsava-nya ini sungguh manja dan berbeda. Kai sangat menyukai Alsava bersikap seperti ini padanya.
“Tau nggak sih, kalau mama penasaran sama kamu. Kita udah jalin hubungan selama hampir setengah tahun tapi mama baru tau sekarang.” Jelas Kai saat melihat mamanya yang sedang berbincang hangat dengan beberapa tamu.
“Kaiverd, aku takut ketemu mama kamu.” Al menggenggam tangan Kai dengan gelisah. Selama ini Al hanya mengenal om Nevan yang tidak lain adalah papa Kai.
“Mama nggak gigit kamu, mama makannya roti.” Jelas Kai yang membuat Al ingin sekali mencubit pinggang pria tinggi yang sedang menggenggam tangan mungilnya ini.
“Ma.”
Panggilan Kaiverd membuat wanita paruh baya dengan senyuman hangat itu menoleh pada putranya dan memandang penasaran pada Al. Mama Kai memang benar-benar mirip dengan Kai.
Al yang dipandang seperti itu terlihat gelisah. Ia mengeratkan genggaman tangannya pada Kai.
“Kaiverd?” Mama Kaiverd yang lebih dikenal dengan nama Eliza itu tersenyum hangat pada putranya.
“Ma, kenalin. Alsava, calon menantu mama selanjutnya.” Kai memperkenalkan Al dengan nada jumawa. Tapi, Al rasanya ingin sekali melempari Kai dengan sepatu wedges miliknya ini.
“Alsava? Calon menantu?” Eliza melihat Al dengan senyum khas keibuan. Al bahkan tak menyangka jika Kai yang slengekan memiliki mama yang hangat seperti ini.
“Kenapa kamu bisa suka sama si nakal Kaiverd, Alsava? Biarkan Kai jomblo saja seharusnya, biar dia kapok.” Diluar dugaan, mama Kai justru memberi tatapan mengejek untuk putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Weird Captain! ✅ [COMPLETE]
General Fiction--- "Gue bakal buat lo yakin-seyakin-yakinnya kalau lo pantas jatuh sama cowok kayak gue. Gue bakal buktikan. Sekali lo jatuh sama gue, gue nggak bakal lepasin lo, karena saat lo jatuh hanya gue yang bisa dapetin lo." Al tersenyum. "You will be tryi...