Part 17. Degub Jantung

11.5K 793 5
                                    

Mulmed : Centre of Gravity - Boyzone

✴✴✴

"Neya, please ini dimana? Gue belum ngomong sama Om Nevan kalau gue pergi sama lo." Tanya Al saat mereka masih dalam perjalanan di dalam mobil.

"Udah dedek, nurut apa kata kakak Neya!"

"Jijik tau gak sih!" Sunggut Al, namun ia terkekeh.

"Habis lo sih, pokoknya lo serahin semua sama gue! Dan soal om Nevan lo itu," Neya menjentikkan jarinya. "Gampil!"

Al terkekeh, memang bersama Neya bisa membuatnya menjadi pribadi yang berbeda. Mungkin bisa banyak bicara atau mungkin Al bisa rewel dan manja. Hanya orang-orang tertentu yang bisa membuat Al yang semula judes dengan mulut cabainya, menjadi lembut dan cerewet.

Al memandangi beberapa kendaraan dari arah berlawanan. Ramai. Mobil yang dikendarainya bersama Neya melaju santai.

"Iya sayang, ini aku lagi sama Al. Udah mulai apa belum?"

Suara Neya membangunkan fokus Al, ia langsung menoleh kearah Neya yang sedang berbicara dengan orang seberang.

"Hmm, kamu tunggu aja disana. Bye, love you."

Neya mematikan sambungan telfonnya, kemudian menoleh pada Al karena merasa sedari ia telepon dengan Kei diperhatikan oleh perempuan itu.

"Kenapa?" Tanya Neya pada Al yang memandanginya penasaran.

"Siapa itu Ne? Katanya lo mau nikah kan? Calon suami lo ada disini?"

Neya terkekeh, sifat keingintahuan Al memang tak pernah berubah. "Iya, ini tunangan gue Al. Dia ada disini dan bakalan ikutan kita."

Al mendelik mendengar ucapan Neya. "Hih! Ogah Ne! Gue gak mau jadi obat nyamuk! Dan gue mau keacara musik om Nevan!"

Neya mengipaskan tangannya pada Al. "Tenang dedek, kakak lo ini udah persiapin cowok keren buat temenin dedek."

Al mendengus. "Ogah Neya! Gue gak mau ikutan lo!"

Neya terkekeh. "Kenapa lo gak mau sama cowok yang gue pilihin? Lo .. ada cowok yang lo sukai dek?" Tanya Neya.

Al langsung gelagapan. Oh please.. sebentar Al.. kamu tidak mempunyai laki-laki yang kamu taksir! Tapi kenapa kamu gugup seperti tertangkap basah bahwa itu adalah kebenaran!

Tapi Al.. Kaiverd mempunyai perasaan padamu dan baru saja mengakui perasaannya padamu. Batin Al seketika terlintas, membuat Al seketika mengingat dimana Kai dengan sengaja mencium keningnya.. membuat pipi Al seketika bersemu.

Ciuman kening pertama yang Al dapat!

Huaa!!! Al berteriak dalam hati.

Tapi, Al tak punya perasaan apapun terhadap Kai. Al bahkan tak paham apa itu definisi perasaan, padahal ia sudah browsing di internet dan menyewa buku-buku mengenai definisi perasaan dari dulu. Tapi tetap tak menemukan apa itu 'definisi perasaan' yang sesungguhnya.

Sudahlah, Al memang tak punya perasaan apapun pada Kai untuk saat ini. Yang Al rasakan untuk Kai hanyalah perasaan sebal saat pria itu membuatnya kesal.

Neya terkekeh pelan menyadari pipi Al yang bersemu itu. Pasti Al mengingat Kaiverd. Ngomong-ngomong, calon adik iparnya itu menceritakan semua hal yang terjadi sebelum Kai seperti manusia patah hati saat ini.

"Ah emang bener kalau dedek nya Neya ini udah gede." Neya tak bisa menahan kekehannya lagi, karena ia melihat pipi Al yang tambah bersemu dan Al yang mengalihkan pandangannya dari Al.

Weird Captain! ✅ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang