Part 8

6.1K 583 177
                                    

"Selamat malam, Tuan Jung."

"Ah, akhirnya kau datang. Duduklah, aku sudah menunggumu."

"Maaf telah membuatmu menunggu, Tuan."

"Tak apa. Ada hal yang harus kubicarakan padamu."

"Apa itu Tuan?"

"Kudengar, kau salah satu kurir narkoba terhebat yang tak pernah tertangkap oleh aparat kepolisian. Kau tahu, kelompokku sekarang tengah membutuhkan orang seperti itu untuk menghancurkan bisnis Lucas Wong."

"Maaf menyela, Tuan. Apa maksudmu kau menawariku untuk bekerjasama denganmu?"

"Sangat pandai."

"Baik, Tuan. Saya akan bekerjasama denganmu."

Jaehyun sangat puas dengan jawaban kurirnya yang baru. 2 tahun lalu, Jaehyun mempunyai kurir yang mirip dengannya, namun dia meninggal karena kecelakaan hebat yang menimpanya.

"Terimakasih atas kerjasamanya--








































































Park Jisung."

~~~

Dan disinilah Mark sekarang. Berada di amusement park bersama Lucas. Bisa Mark tebak bahwa Lucas sekarang sedang dilanda banyak pikiran, semua itu terlihat dari wajahnya yang ditekuk dan cara bicaranya yang irit. Bukannya ingin mengganggu, tapi Mark ingin mengembalikan senyum Tuannya itu.

"Lucas ayolah. Kita sedang ditempat seperti ini dan kau malah berpikir keras? Ini bukan sekolah. Kau harus menghilangkan stresmu. Jangan terlalu dipaksakan. Nanti malah kau yang sakit."

'Tak taukah kau bahwa aku ini sedang merangkai kata-kata untuk menyatakan perasaanku padamu, Mark?! Sebel deh!'

"Oke. Sekarang kau mau apa? Cotton Candy? Roller coaster? Rumah hantu?"

"Aku juga bingung, hehe."

"Baiklah. Kalau gitu, kita ke rumah hantu saja!"

"Tapi aku takut dengan hantu, Wong Yukhei."

"Kau bisa mendekat padaku, atau memelukku."

Tanpa menunggu persetujuan dari Mark, Lucas langsung menarik tangan Mark untuk membeli tiket dan segera masuk ke dalam wahana menyeramkan itu.

Pertama, biasa saja. Begitu mereka memasuki ruangan yang Lucas yakini dapur, sesosok hantu jadi-jadian yang memakai baju serba putih dengan rambut yang acak-acakan itu sukses membuat Mark berteriak histeris.

"HIYAAAAAAA!!! LUCAS! AKU TAKUT! HUWA MAMAAAAA!"

"Kan tadi aku sudah bilang, peluk aku Mark. Mendekatlah padaku. Aku akan memegang tanganmu."

Dan sesuai perintah Lucas, Mark langsung menyerahkan tangannya untuk digenggam Lucas. Aku merasa lebih tenang, batin Mark.

Di sepanjang perjalanan, Mark hanya bisa berteriak ketakutan dan Lucas yang ada disebelahnya hanya bisa menenangkan Mark dan mengelus-elus punggungnya.

Tak terasa, perjalanan mereka dirumah hantu sudah selesai.

"Cas.. aku tidak mau masuk kesana lagi. Itu sangat menyeramkan.."

"Iya, baby. Maafkan aku ya? Aku tadi terlalu memaksamu untuk masuk kesana."

Mark berkata sambil tersenyum. "Tak apa. Selagi kau bisa tersenyum, aku bahagia, kok. Oke, sekarang kita naik apa?"

Boss | LuMark ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang