Part 3

12.8K 1.2K 122
                                    

Jaehyun langsung pergi dan kembali menuju rumahnya. Dia sedang naik darah karena tonjokkan dan perkataan Lucas. Dan disaat asisten pribadinya, Taeyong, melihat wajah tuannya begitu banyak luka, ia segera mengambil P3K.

"Tuan, wajahmu lebam sekali. Ada apa denganmu?"

"...."

"Tuan?"

"Jangan ganggu aku, Taeyong. Cepat bersihkan lukaku dan tinggalkan aku sendiri."

"Ba-baik Tuan."

Jawaban yang begitu dingin dan menusuk untuk Taeyong. Dia tahu jika Tuannya sudah seperti ini, maka masalah ini tidak jauh tentang Lucas.

Tak masalah bagi Taeyong mendengar ucapan Tuannya. Namun, melihat dia luka-luka seperti itu membuat hati Taeyong sedikit iba.

~~~

"Lalu, apa alasanmu menyuruhku untuk tinggal denganmu?"

Lucas dan Mark baru saja berbelanja di supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan. Dan sekarang mereka sudah pulang ke rumah Lucas.

"Asal kau tau Mark. Orang yang aku pukuli kemarin itu mengincarmu dan aku sangat yakin kalau kau akan jadi korbannya."

"Atas dasar apa kau meyakini hal itu?"

"Dari kemarin aku sudah memperhatikanmu dan Jaehyun. Dan kejadian di klub kemarin adalah salah satu caraku untuk membalaskan kekesalanku."

"Oh begitu. Lalu, kalau aku boleh tau, Jaehyun menyebutkan kau kawannya, tapi kau tidak suka. Kenapa?"

Deg

Lucas membeku seketika. Lucas sudah punya firasat bahwa Mark akan menanyakan hal ini padanya. Bukannya tidak mau, dia hanya tidak siap untuk menceritakan semuanya.

Mark yang merasa atmosfer Lucas tiba-tiba berubah akhirnya buka suara.

"Ka-kalau kau tidak siap untuk menceritakannya, tak apa. Aku tak memaksa. Aku sadar jika aku sudah kelewatan."

Senyum diwajah Lucas mengembang dan reflek Lucas langsung memeluk Mark.

"Terimakasih sudah mau perhatian padaku."

"Anytime you want, Master."

Mark hanya bisa mengulum senyum dan menggosokkan tangannya dipunggung Lucas agar dia merasa tenang.

~~~
Rumah Lucas, 07.10 AM.
Lucas harus rela waktu tidurnya direnggut oleh handphone kesayangannya itu karena suara yang amat dia sukai membangunkannya.

'Pagi Master!'

"Hey, Mark. Pagi, ada apa? Tumben menelpon? Padahal kamar kita sebelahan."

'Hanya sedang ingin. Btw, kita sepertinya harus liburan.'

"Hah? Mau liburan kemana?"

'Pilih salah satu ya. New York, LA, atau Hawaii?'

"Las Vegas."

'Aku serius Wong Yukhei.'

"Baiklah. LA."

'Yes! Aku yang urus tiketnya dan kau yang membayar ya!'

"Anything for you, baby."

'YA! Aku bukan babymu! Aku asisten pribadimu!'

"Terserah kau saja. Kau nanti pasti akan kupanggil baby."

'WONG YUKHEI MENYEBALKAN!'

"Hahahaha. Baiklah, aku mau lanjut tidur. Kalau ada masalah, bangunkan saja aku, okay?"

'Aye aye captain!'

Dan sambungan diputus oleh Mark. Lucas sebenarnya bingung, gaes. Dia mulai ada rasa pada Mark atau tidak. Namun, jika kalian lihat bagaiman dia berbicara pada Mark, sudah pasti dia menyukainya kan? Baiklah lupakan itu semua, karena tanpa mereka sadari, seseorang telah menguping semua pembicaraan mereka dari awal.


























'Oh, jadi mau ke LA?'

Wayoloh siapa itu?? Reader-nim, as always, voment juseyo:) xoxo

Boss | LuMark ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang